79. Sangat Kehilangan

21.3K 886 49
                                    

Kini kelas 12 menjalani akhir ujian Nasional di sekolah mereka ada rasa lega, namun ada juga rasa khawatir. Dan kini kelas Aldran sangat hening karena semua murid kelas itu sedang berada di perpustakaan sekolah.

"Gue ngerasa Aldran jadi pendiem banget setelah Nara ngilang, " Fardi berucap sembari menatap Aldran yang tengah membaca buku di  sudut ruangan perpustakaan. Sendirian.

"Iya, gue juga ngerasa kaya gitu. Kehadiran Nara berpengaruh besar buat Aldran, kita harus lakuin apa biar Aldran semangat lagi? " tanya Adi pada kedua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Iam dan Fardi.

Mereka tampak berfikir sebentar, "Kita cari Nara! " kata Iam dengan antusias.

"Iya carinya dimana dodol! " Adi menoyor kepala Iam, "Lu pikir nyari orang ilang kaya nyari cewek cantik kaya si Riri gebetan lo itu! "

Iam terkekeh, "Anjai bawa-bawa Riri jadi semangat! " Iam menatap Riri yang tengah bergurau dengan Tasya di sebelahnya, terkadang mereka terciduk oleh bu Tirta penjaga perpus sedang bergurau.

Fardi meninggalkan kedua sahabatnya yang 90% tidak waras dan malah ngelantur kemana-mana. "Eh Far kemana lo? " tanya Adi.

"Samperin Aldran, dia butuh dukungan kita bukan bacotan lu pada! "

Adi dan Iam mengikuti Fardi, mereka duduk di samping Aldran yang menatap kosong bukunya.  Mereka tahu kalau Aldran hanya menatap bukunya bukan membacanya agar tak di marahi bu Tirta. "Al, lo jangan kaya gini terus, " Fardi berucap.

Aldran menatap teman-temannya, jujur ketika UN ia terkadang tidak fokus menjalaninya, namun otak Aldran terlalu cerdas sehingga ia bisa menjawab pertanyaan itu dengan mudah.

"Kita udah ngelewatin masa TO, sampai UN tapi Nara tetep gak balik lagi. Gue harus gimana?! " Aldran mengusap wajahnya frustasi.

"Apa dia keluar dari sekolah ini? " pertanyaan Adi mendapat tatapan dari Fardi, ia mengisyaratkan agar Adi tutup mulut. Karena pertanyaannya malah membuat Aldran semakin takut kehilangan Nara.

Drttt!!

Bang Kevin:
Pulang sekolah, gue minta lo kerumah Nara, ajak temen-temen deket Nara juga.

Aldran terkejut mendengar pesan dari Kevin apa tandanya Nara sudah kembali? Ia tersenyum senang.

**

Mereka sudah berkumpul, Aldran dan ketiga sahabatnya, serta Melly dengan Nesa,Derta dan ada Daren. Mereka berada di rumah Nara, Kevin terduduk lesu menatap kosong mereka semua.

"Bang, Nara mana? " tanya Aldran, Kevin menggeleng.

"Nara... "

Semua menunggu kelanjutan dari jawaban Kevin, mereka terkejut Kevin menangis tiba-tiba. Membuat mereka semakin panik.

"Nara udah ga ada, dia udah tenang di alam sana, Nara meninggal! "

Deg!

"Apa?! " mereka menatap Kevin tak percaya.

"Bang lo jangan bohongin kita bang!" Nesa menangis berasama Melly.

"Nara meninggal? GA MUNGKIN! " Aldran masih tidak percaya. "Gue mau cari Nara! Lo jangan bercanda Bang! " Aldran sudah tidak bisa menahan emosinya. Wajahnya memerah. Ketiga sahabatnya memegang pundak Aldran.

"Al! Lo harus sadar dan terima! " Fardi mencoba meredam emosi Nara.
Aldran menangis ia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Derta dan Daren menatap lantai dengan tatapan kosong.

Ra, gue mohon Ra, bilang ini cuman mimpi bangunin gue Ra, gue sayang sama lo. Plis Ra! Aldran berteriak dalam hati.

Nara Almira, sosok kuat yang mereka kenal kini hanya tinggal nama. Mereka tiak pernah tahu apa yang menimpa Nara.

ALNARA [COMPLETE]Where stories live. Discover now