71. Rencana Kerja Sama

13.6K 618 17
                                    

Malam tiba, Nara bersiap untuk menemui Derta di cafe, hanya untuk menyelesaikan satu persatu masalah yang ia hadapi. Ia sudah siapp dengan mobil hitamnya yang akan membelah jalanan kota. Suara mesin mobil terdengar, bersamaan dengan dering handphone Nara yang berbunyi. Nara menatap layar handphonenya dan terlihat Aldran menelfonnya.

Hallo Al?

Nara mengangkat telfon Aldran.

Hallo Ra? Kamu di mana? Kita bisa ketemu sekarang, aku mau ngajak jalan-jalan.

Nara tampak bingung harus menjawab apa, ia tidak mungkin harus berbicara bahwa dirinya akan bertemu dengan Derta di Cafe, tidak mungkin!

Ra? kok diem, kamu masih denger aku kan?

Oh, i-iya aku denger. Tapi kayanya kalau sekarang aku ga bisa Al, aku ada urusan penting, gimana kalau besok aja?

Nara mendengar helaan nafas Aldran di seberang sana, ia sebenarnya tidak enak juga tapi mau bagaimana lagi ia harus menyelesaikan satu persatu masalah hidupnya.

Yaudah ga pa-pa kok, hati hati

Iya Al.

Sebenarnya Aldran ingin mengajak Nara untuk menemainya merekrut anggota baru, entah kenapa saaat ini ia sangat ingin di temani Nara

Sambungan telfon terputus, Nara segera melajukan mobil hitamnya dan membelah kota menuju Cafe dekat taman bunga yang tidak terlalu jauh dari letak rumahnya. Semoga semua masalah ini cepat selesai. Nara berbicara dalam hati.

Hanya butuh 20 menit untuk sampai di Cafe tersebut, Nara segera memarkirkan mobilnya di parkiran angin berhembus kencang. "Kayaknya bentar lagi hujan deh!" tebak Nara ia melihat ke atas langit.

Nara segera memasuki Cafe dengan nuansa hangat yang tersaji di dalamnya, alunan musik terdengar di seluruh sudut Cafe, sekarang ini terlihat sangat banyak pengunjung yang datang. Namun sepertinya Derta belum datang ia memilih tempat duduk di sudut Cafe dekat jendela. Ia menunggu kedatangan Derta sembari memesan minumannya.

**

Firna menghampiri Helen yang di temani 2 sahabatnya itu di meja tengah-tengah Cafe. Sepulang sekolah Helen menghampirinya dan meminta nomer telfon milik Firna. Dan Helen ternyata menghubunginya memintanya untuk bertemu di Cafe ada yang ingin di sampaikan oleh Helen, dan Firna hanya menyetujui saja, lagi pula Helen teman baru pertama Firna yang mengajaknya bertemu di Cafe setelah pindah ke SMA Binar Bangsa.

"Ada hal penting apa yang mau lo omongin?" Firna duduk di hadapan Helen.

"To the point banget lo,santai dulu aja kali," ucap Helen sembari meminum jus alpukatnya.

Firna menghela nafas dan segera memesan pada pelayan Cafe, ia memesan jus mangga kesukaannya dan pelayan tersebut segera pergi untuk membuatkan pesanan. "Gimana hari pertama lo di Binar Bangsa?" tanya Helen membuka percakapan.

"Not bad," jawab Firna dengan singkat.

Helen mengangguk kecil beberapa kali, "Kenalin dulu, ini sahabat-sahabat gue!" Helen menunjuk kedua sahabatnya, Firna mengulurkan tangannya untuk bersalaman pada kedua sahabat Helen.

"Gue Oca," sapa Oca sembari menerima uluran tangan Firna.

"Gue Sintya," Sintya juga menerima uluran tangan dari Firna.

"Gue Firna, salam kenal."

Mereka mengangguk dan tak lupa tersenyum pada Firna, "Gue langsung ke intinya aja ya?" Firna hanya mengangguk tanda ia setuju.

"Lo tau Nara kan? anak 12 IPA 1 yang satu kelas sama Aldran?" tanya Helen pada Firna, Firna yang mengetahui itu mengangguk. "Gue tau, dan gue ga suka sama dia!" jawab Firna. Helen tersenyum.

ALNARA [COMPLETE]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz