17. Lingkungan Sekolah Baru

30.1K 1.5K 17
                                    

Nara dan Ria keluar dari ruang kepala sekolah. Jam pelajaran sudah di mulai dan Ria akan mengantar Nara ke kelasnya bersama bu Dirma selaku wali kelas 12 IPA 1.

"Tante ga nyangka kamu IPA 1 ya Ra,"canda Ria.

"Gini-gini otak aku encer tan, " jawab Nara dengan kekehan.

Ria bersyukur karena sekarang Nara sudah tidak seperti dulu, Nara sudah tidak terlalu dingin dan datar. Hari-hari pasti tercetak senyuman di bibirnya walau 1 atau 2 kali saja tapi itu sudah awal yang bagus.

"Tante pulang dulu ya Ra. Semangat belajarnya! " Ria memberi semangat dan Nara mengangguk sembari tersenyum.

Ria sudah meninggalkan Nara, dan Bu Dirma mengajak Nara masuk ke dalam untuk bertemu dengan teman-teman barunya dan tentunya belajar di kelas baru dengan lingkungan baru.

"Ayok Ra kita masuk," ajak Bu Dirma. Nara menggangguk dan mengikutinya dari belakang.

"Hayoo mulai ribut kann." Bu Dirma menggelengkan kepala melihat murid-muridnya yang sedang terburu-buru duduk karena kedatangan bu Dirma.

"Oke! Today kita kedatangan murid baru di sekolah ini dan kelas ini, silahkan perkenalkan nama kamu," kata Bu Dirma kepada Nara.

Semua murid menatap Nara dengan tatapan kagum melihat kecantikannya.
"Perkenalkan nama saya Nara Almira. Salam kenal semoga kita bisa berteman baik." Nara memperkenalkan diri, sebisa mungkin ia bersikap ramah.

"Hai Nara... " sapa semua murid. Kecuali murid yang duduk di barisan tengah dengan earphone di telinganya.

"Eh lo murid baru yang viral itu kan? " tanya seorang murid lelaki yang duduk paling belakang.

"Viral? Viral apanya? "bingung Nara.

"Iya lo viral tau. Lo cantik banget sih. " puji seorang murid wanita yang duduk di paling depan.

"Shut diam kalian! Jangan dengarkan mereka ya mending jalan sama gue! " ucap salah satu murid lekaki yang berdiri di atas bangkunya.

"Huuuuuuuu!!! Moduss!!! " semua murid menyoraki membuat siswa lelaki yang memakai earphone tersebut merasa terusik dan membuka earphone tersebut.

"Ada apa sih? " tanya Aldran menyenggol lengan Iam.

"Tuh! " Iam menunjuk Nara yang sedang berdiri di depan dengan dagunya. Ya, siswa yang memakai earphone tadi adalah Aldran.

Aldran mengikuti arah yang di tunjuk Iam yang menunjuk ke arah papan tulis.
"Nara? " Aldran terkejut melihat Nara berdiri di depan dengan seragam yang sama dengannya, dan tandanya ia akan bersekolah di sekolah tersebut.

Nara menoleh ke sumber suara dan melihat Aldran menatapnya dengan tatapan bingung. Nara membalasnya dengan senyum tipis.

"Udah! Nanti aja QandA nya ya. Nara kamu boleh duduk di samping Melly. " Bu Dirma menunjuk bangku kosong yang ada di samping seorang gadis berponi.

Nara mengangguk dan berjalan menuju kursinya. Ia merasa Aldran terus menatapnya jadi lebih baik ia tak melihat ke arah Aldran karena itu tidak baik untuk jantungnya.

"Gue melly Atrina. Salam kenal Nara. " melly megulurkan tangannya. Dan Nara membalasnya.

"Salam kenal juga. " balas Nara.

Jadi gini ya rasanya punya temen? Batin Nara. Ia bersyukur karena akhirnya ada yang mau berkenalan dengannya.

Dan pelajaran di mulai dengan guru tabg tadi mengantarkan Nara ke kelasnya.

**

Nara membereskan bukunya di atas meja. Melly mengajaknya untuk makan di kantin dengan masakan kantin yang sangat enak tiada duanya apalagi bakso mang Ujang. Tiba-tiba salah satu sahabat Melly datang.

"Hai Nara! Gue Nesa. Salam kenal ya. " Nesa mengulurkan tangannya dan di balas oleh Nara.

"Okey salam kenal juga. " balas Nara ramah. Ia bertekad untuk berubah ke arah yang lebih baik. Walau masih belum sepenuhnya.

"Lo tau ga sih lo tuh Viral di grup sekolah tau. " ucap Nesa sembari duduk di bangku yang ada di depan Nara.

"Oh ya? Kenapa emangnya, ada yang salah sama gue? " tanya Nara dengan bingung.

"Salah lo itu. Terlalu cantik. " jawab Nesa dengan kekehannya.

"Iya bener Ra banyak yang ngirim foto atau video lo di grup. Dan kayanya ni ya Helen bakal kalah terkenal sama lo. " ucap Melly dengan yakin.

"Perasan muka gue biasa aja deh. " ucap Nara rendah hati.

"Lo tuh cantiknya natural ga kaya si Helen tuh kaya cabe tambah cengek. Rame bener. " Nesa dan Melly tertawa dan Rain hanya terkekeh.

"Nara, kantin yuk!" Aldran tiba-tiba datang memegang tangan Nara untuk ikut dengannya.

"Eh enggak ya! Nara sama kita." Melly menepis tangan Aldran dari tangan Nara.

"Eh Melon ikut campur aja lu kaya es campur! " cibir Iam.

"Diem lu ayam! " Melly membalas cibiran Iam.

"Lah napa jadi ribut sih? Jadi ke kantin kaga? " Fardi menengahi dengan suaranya yang keras.

"Gue sama melly Nesa aja, lo duluan." jelas Nara dengan ramah.

"Yakin? Lo ga mau makan sama cogan-cogan ini gitu? " ucap Aldran dengan bangganya. Dan ke 3 temannya tertawa.

"Geer banget." cibir Nara.

"Yaudah kalau ga mau ke kantin sama gue. Tapi baliknya wajib sama gue! " Setelah mengucapkan kalimat itu Aldran langsung pergi bersama ke 3 sahabatnya.

"Ih sumpah gue heran lo udah cantik, terus pas baru masuk sekolah aja udah deket sama Aldran yang gantengnya Subhanallah. Makin iri gue Ra!! " Nesa memasang wajah sedih.

"Sabar Nes... " Nara mengelus pundak Nesa sembari terkekeh.

"Jodoh ga bakal kemana Nes, alay lo! " celetuk Melly mendapat tatapan tajam dari Nesa.

"Ewh kenapa ya gue punya sahabat kaya lo Mel. Mending kaya Nara." Nesa memeluk Nara seperti teletabis.

"Aelah gitu lo. Yaudah kuy ke kantin! " ajak Melly.

Dan mereka akhirnya pergi bersama ke kantin dengan canda tawa dan obrolan ringan membuat mereka semakin dekat satu sama lain. Dan di situ lah seperti ada kehidupan berwarna dalam dunia Nara.

**

-ALNARA-

VOTE+COMEN

ALNARA [COMPLETE]Where stories live. Discover now