31. Kembali Merasakan Pelukan Seorang Ibu

22.8K 1K 3
                                    

Aldran setia menunggu Nara yang tengah di tangani dokter. Tadi dokter memberitahunya bahwa Nara harus di jahit di bagian luka tangannya karena luka sayatan tersebut cukup dalam.

Pintu ruangan terbuka menampilkan gadis cantik dengan gaya berantakannya dan perban yang melekat di bagian tangannya.  Aldran berdiri menghampiri gadis tersebut.

"Dah baikan? Atau harus di rawat dulu? " tanya Aldran. Nara menampilkan senyum manisnya itu.

"Gue ga apa-apa. Ga usah lebay," jawab Nara dengan kekehannya.

"Tadi aja nangis mulu sampe ingus lo nempel di baju gue." balas Aldran.

"Hah, masa sih? " kaget Nara. Aldran tertawa melihat ekspresi Nara yang terkejut.

"Napa lo ketawa-ketawa?" 

"Lo gemesin sih! " Aldran mencubit kedua pipi Nara dengan gemas membuat Nara mengaduh kesakitan.

"Yuk pulang!" Nara mengangguk dan berjalan beriringan ke luar rumah sakit bersama Aldran. .

Handphone Nara berdering. Ia segera mengambil handphonennya. Dan melihat ada panggilan masuk dari Bi Sri. Dengan cepat ia segera mengangkat telfon dari pembantunya tersebut.

Hallo non?

Iya bi kenapa?

Non maaf ya non bibi harus pulang ke rumah dulu. Anak bibi sakit non. Bibi ijin pamit ya.

Eum.. Yaudah bi hati-hati ya nanti Nara transfer uang buat bibi.

Makasih banyak ya non. Maaf juga non tadi kucingnya bibi titipin dulu di tetangga ya non.

Iya bi ga apa-apa

Tit.

"siapa? " tanya Aldran.

"Ini tadi bi Sri ijin pulang katanya anaknya sakit. " Nara memasukkan kembali handphone miliknya ke dalam saku.

"Terus lo di rumah sendiri? "

"Iya, kenapa? Jangan macem-macem deh lo! "

"Dih! Enggak lah. Ngomong-ngomong lo laper ga? " Nara diam saat di tanya seperti itu. Ia bukan lapar lagi tapi sudah sangat sangat lapar.

"Napa bengong? " Aldran membuyarkan lamunan Nara.

"Eh? Belum makan sih. " Aldran mendengar jawaban Nara hanya mengangguk kecil.

What? Sumpah dia nanya makan apa belom pas dah di jawab belum malah ngangguk doang? Kok rasanya gue pengen dorong dia dari lantai 1000 aja ya.  Batin Nara kesal.

"Waktu lo nyobain masakan bunda gue waktu itu enak ga? " tanya Aldran.

"Enak banget! "  Nara menjawab dengan antusias ia sangat suka dengan masakan bunda Aldran.

"Kalau gitu berarti lo suka kan. Gimana kalau lo ke rumah gue kita makan bareng-bareng sama keluarga gue. " 

"Maksud lo gue ke rumah lo itu cuman numpang makan doang gitu? "

"Ya enggak lah Ra, ya anggap aja jalan-jalan atau mampir ke rumah gue dari pada lo di rumah sendiri kan gabut," Nara mengangguk mengiyakan tawaran Aldran.

Aldran tersenyum lalu menggandeng tangan Nara sembari berjalan ke parkiran rumah sakit.

**

"Assalamualaikum " Aldran mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumahnya bersama Nara yang berjalan di belakangnya.

"Waalaikumsalam, bang cepet mandi ganti baju terus makan. Gak pake lama," jawab seseorang sedikit berteriak dari arah dapur.

ALNARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang