13. KELUAR DARI RUMAH SAKIT

32.1K 1.5K 15
                                    

Hari silih berganti. Sudah lama sekali Nara di rumah sakit untuk pemulihan luka-luka nya yang cukup serius. Itu membutuhkan waktu yang lama. Selama itu Nara sudah benar-benar bosan. Setiap hari hanya tidur di atas brankar rumah sakit dengan bau obat-obatan yang menyengat serta makanan hambar yang disediakan rumah sakit.

Siapa yang suka dengan bau dan makanan rumah sakit?

Tentang Aldran. Cowok itu tidak datang lagi untuk mejenguknya. Entah karena alasannya apa tapi Nara di buat makin bersalah. Harusnya ia tidak se-egois itu. Aldran itu orang yang menyelamatkan nyawanya bahkan dua kali. 

"Non,  mobilnya udah di depan. Bibi bantu ke kursi roda ya," kata Bik Sri.

Pembantunya membantu Nara untuk duduk di kursi roda. Setelah itu mendorong kursi roda keluar dari ruang inap dan menuju ke mobil yang di siapkan.

Nara di bantu juga oleh perawat untuk masuk ke mobil karena tubuhnya masih belum bisa dikatakan 100% pulih.

Mobil itu tinggal berangkat. Hanya menunggu barang-barangnya di masukan ke bagasi. Nara merasa sangat lelah. Ia menutup matanya untuk menetralisir rasa pening di kepala.

**

"Non,  bangun kita udah sampai. " Bik Sri menepuk pipi Nara dengan pelan. 

Saat Nara sudah bangun, bik Sri membantu Nara keluar dari mobil. Dan supir mobil membantu membawakan barang-barang yang berada di koper ke dalam rumah.

"Ini pak uangnya terimakasih. "Bik Sri memberikan sejumlah uang untuk membayar sewa mobil beserta bayaran untuk supir.

Nara masih duduk di sofa ruang TV. Ia rindu rumahnya. Dan entah kenapa saat ini di kepalanya masih terbayang nama Aldran dan wajah cowok itu.

"Non mau ke kamar? " tanya Bik Sri saat Nara terlihat melamun.

"Iya bik tolong bantu ya," mohon Nara.  Bi Sri mengangguk lalu memapah Nara dengan sangat hati-hati sampai ke dalam kamar Nara.

Bi Sri menbantu membaringkan Nara yang masih dalam keadaan lemas.  Mukanya masih pucat namun ia berharap kalau Nara cepat sembuh dan pasti akan menjaganya sebaik mungkin.

"Bibi kebawah dulu ya non.  Mau bikin makan.  Non istirahat aja," ucap Bi Sri sembari menarik selimut hingga ke dada Nara.

"Makasih bik," kata Nara.

Bi Sri mengangguk dan keluar dari kamar Nara. Tak lupa ia menutup pintu kamar Nara agar cewek itu bisa tidur tenang.

Nara menatap setiap sudut kamarnya yang ia rindukan. Rindu kasur dan boneka alpukat kesayangannya yang di berikan Ria saat Nara umur 5 tahun. Saat itu Nara memenangkan lomba mewarnai di sekolah TKnya. Sebagai hadiah Ria membelikan boneka yang Nara pilih sendiri.

Beberapa menit Nara masih belum tidur. Ia mengambil ponselnya di tas kecil. Selama di rumah sakit Nara tidak memainkan ponselnya. Cewek membuka ponselnya. Banyak sekali telfon dan chat dari Daren yang sama sekali ia tidak jawab dan membalasnya. Ada satu nomer yang membuatnya mengerutkan dahi.

08 xxxx
Hai Ra

Ini gue Aldran

Ra udah makan?

Ra masih marah?

Sorry ya, Ra. Gue takut lo masih marah jadi gue gak bakal ganggu lo dulu. Cepet sembuh Ra.

Nara terkejut melihat siapa yang mengirimkan pesan sebanyak itu kepadanya. Ada sisa chat kemarin dan semua dari Aldran. Tapi Aldran tahu dari mana nomer Nara?

Cewek itu merasa tidak pernah membagikan nomer telfonnya kepada Aldran. Rasanya Nara ingin membalas chat tersebut. Tapi, ia gengsi karena pernah punya niat buruk pada Aldran.

Bagaimana nanti kalau Aldran tahu semuanya?

Nara memilih mematikan kembali ponselnya. Ia tidak mau lagi berhubungan dengan Aldran. Lebih baik ia dan cowok itu lost contact.

Senakal-nakalnya Nara cewek itu masih punya hati nurani. Ia tidak sekejam yang di bicarakan teman-temannya.

****

KOMENTAR UNTUK CHAPTER INI!

NEXT?! WAJIB VOTE SAMA KOMEN DULU 🔥

BACA KELANJUTANNYA YA!! PANTENGIN TERUS JANGAN SAMPE LOLOS. SIAP?!

MAKASIH YANG UDAH VOTE DAN KASIH KOMENTAR 💕

BISA SPAM KOMENTAR SEBANYAK YANG KALIAN MAU 💕

Follow Instagram :
elsiiftr
alnara.official

iamrafanugrah
aldran_gidbadesta
naraalmira
adinugreas
kevin.arkaraza
helen_iel
nesa_.alfira
mellyatrina

[PART INI TELAH DI REVISI]

ALNARA [COMPLETE]Where stories live. Discover now