20. Waktu Senja

29.4K 1.5K 5
                                    

"Okey.don't forget your assignment! " Miss mesy yaitu guru bahasa Inggris dengan suara cemprengnya yang khas mengingatkan semua anak murid yang ia ajar hari ini yaitu kelas 12 IPA 1.

"Oke miss. " jawab semua murid. Sembari membereskan peralatan belajar mereka dan memasukkannya pada tas.

"Miss! Kalau ga ngerjain gimana? " tiba-tiba Adi bertanya sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Kalau ga ngerjain... Miss bakal hukum kalian di bawah sunshine!." Jawab Bu Mesy sembari berkacak pinggang menatap kesal kepada Adi, salah satu murid yang paling jarang mengumpulkan tugas bahasa Inggrisnya

"Pengen dong di hukum sama miss. " Adi menggoda miss Mesy dengan kedipan matanya dan malah membuat semua yang melihat ke arah Adi merasa ingin menempelkan batu bata merah ke mukanya itu.

"Huuu!!! " Semua murid menyoraki Adi yang memasang muka sok imut itu.

"Yaampun Adi. Kamu pokonya harus ngerjain kamu bulan ini ngumpulin tugas cuman 1 kali dan itu cuman setengah Adi. Miss bingung sama kamu ya," kesal miss Mesy dengan gayanya yang siapa saja melihatnya akan tertawa.

"Kebanyakan bucin itu bu! " Iam menimpali dengan suaranya yang keras dari bangku paling belakang.

"Diam lo ayam! " balas Adi sembari menujuk ke arah Iam sahabatnya.

"Udah-udah. Pelajaran miss udah selesai. Thank you. See you next pertemuan." ucap Miss Mesy dan meninggalkan kelas dengan jalannya yang bak model membuat tawa semua murid pecah.

Satu persatu murid sudah keluar dari kelas menyisakan hanya beberapa murid saja.
"Bro ke basecamp kuy!" ajak Fardi menepuk pundak Aldran yang tengah membereskan bukunya.

Aldran menoleh ke arah Nara yang sedang membereskan bukunya juga.
"Gue nganterin bidadari dulu." jawab Aldran dengan suara sedikit keras mengalihkan perhatian Nara.

Nara menoleh ke arah Aldran yang tengah menatapnya dengan senyum, dan Nara membalasnya.

"Maklum Far kan dia mah udah ada gebetan. " Iam menimpali.

"Si Iam pergi ke solo.
Sukses Bro! " Adi bertos dengan Aldran.

"Sok pinter pantun lo Adi." cibir Iam.

"Babang Fardi naik odong-odong.
Terserah gue dong! " sewot Adi. Mereka terkekeh bersama.
Aldran dan teman-temannya bersalaman ala lelaki.

Lalu, meninggalkan kelas bersama. Aldran bingung melihat Nara yang sudah tidak ada di kelas.

"Kirain lo pulang duluan. " ucap Aldran ketika melihat Nara yang bersandar di luar tembok kelasnya.

"Ga jadi? Yaudah. " Nara meninggalkan Aldran.

"Eits!" Aldran menarik tangan Nara dan alhasil badan Nara pun menabrak dada bidang Aldran dan mereka berdua saling bertatapan, demi apapun kini jantung Nara memompa lebih cepat seperti habis lari maraton.

"Jangan cemberut gitu, kan gue makin suka." Ucap Aldran sembari menampilkan senyum indahnya yang membuat siapapun terkesima melihatnya.

"Ih apaan sih!" Nara menjauhkan badannya dari dada bidang Aldran.

"Yuk pulang! " Aldran menggenggam tangan Nara di sepanjang koridor sekolah membuat mereka berdua jadi sorotan apalagi Nara yang terkenal dengan murid baru.

Aldran dan Nara sampai di parkiran sekolah dan Aldran menyalakan mesin motor ninja hitam merahnya tersebut.

"Nih pake biar aman. " Aldran memakaikan helm yang sengaja ia beli untuk Nara.

"Ini helmnya baru Al? "tanya Nara.

"Iya khusus buat lo." jawab Aldran dengan senyum.

"Pantesan bau baru helmnya. " Nara terkekeh. Sedangkan Aldran naik ke atas motornya.

"Yuk naik!" pinta Aldran. Nara naik ke atas motor ninja Aldran.

Mereka mulai pergi meninggalkan sekolah dengan cuaca yang sangat sejuk karena awan sedikit mendung.
Jalanan terlihat tidak semacet pagi hari membuat Aldran leluasa mengandarai motornya.

"Aldran lo ngajak gue mati dengan gaya lo bawa motor kaya gini?! " kesal Nara ia menutup matanya takut ketika Aldran menambah kecepatan motornya. Walau dulu ia pernah membawa motor ugal-ugalan seperti ini tapi setelah kecelakaan waktu itu membuatnya trauma.

Kikkkkk!!!

"Aaaaa!!! "

Aldran meng-rem motornya tiba-tiba membuat Nara refleks membentur punggung Aldran dan memeluknya takut. Untung jalanan sepi, kalau tidak mungkin ia sudah menabrak atau jatuh.

"Meluknya erat banget sih neng, sesek si abang. " ucap Aldran. Nara tersadar bahwa ia memeluk Aldran sangat erat.

"Eh sorry! " Nara dengan cepat melepaskan pelukannya.

"Peluk terus juga ga apa-apa kok. Ikhlas. " Aldran terkekeh. Sedangkan Nara memasang wajah kesalnya.

"Modus lo! " ucap Nara membuang muka. Aldran terkekeh,lalu melihat ke arah depan dan melihat seekor kucing putih sedang duduk tapi kakinya berdarah.

"Huh... Untung ga nabrak. " Aldran menghela nafas lega.

"Hah? Nabrak apa Al? " bingung Nara.

"Kucing. Kasian tuh kakinya berdarah. " jawab Aldran.

Nara yang mengetahui itu segera turun dari motor dan melihat kucing itu. Ia terkejut melihat luka di kaki kucing tersebut. Bulu kucing itu tebal dan halus warnanya putih dan terlihat sangat menggemaskan.

Nara mengambil kotak P3K yang sengaja ia bawa jika sewaktu-waktu ia ingin menganggti perbannya. Lalu,  ia mengambil obat untuk luka dan memakaikan perban ke kaki si kucing.
Lalu, ia menggendong kucing tersebut. Dan Aldran melihat kejadian itu hanya tersenyum.

"Lucu banget ih. Gue boleh bawa pulang ga?" tanya Nara pada Aldran.

"Nanti yang punya tuh kucing nyariin lagi. " jawab Aldran.

"Tapi kasian Al. Dia sendirian. " Ucap Nara dengan raut muka sedih,ia sangat ingin memelihara kucing.

Aldran paling tak bisa melihat Nara seperti ini.
"Yaudah ayok! " ucap Aldran. Nara langsung naik ke atas motor sembari menggendong kucing tersebut.

Dan Aldran melajukan kembali motornya membelah kota dengan wanita yang selalu ada di pikirannya selama ini.

***

Yeaayy akhirnya up. Nara punya kucing baru ni yeee.....
Jangan lupa vote sama comen juga semuanya...

Tbc

ALNARA [COMPLETE]Where stories live. Discover now