10. Pasca Kecelakaan

36K 1.9K 35
                                    

10. Pasca Kecelakaan

Catatan : JANGAN LUPA RAMEIN KOMEN SAMA VOTENYA OKEY?

***

Aldran terkejut ketika mendengar suara benturan sangat keras di sertai suara pecahan kaca. Ia baru saja membeli minuman di sebuah warung kecil di pinggir jalan.

Cowok itu berbalik dan terkejut ketika melihat sebuah mobil hitam menghantam pohon besar di pinggir jalan tikungan. Asap langsung keluar dari depan mobil membuat warga yang ada di sekitar panik bukan main takut mobil itu meledak dan terbakar.

"AYOK TOLONGIN! TOLONGIN! MASIH ADA ORANG DI DALAMNYA!" riuh warga. Aldran yang berdiri di depan warung penasaran dan langsung ikut membantu.

Warga cemas untuk mendekat ke arah mobil, asap depan mobil itu semakin tebal. Tapi perasaan Aldran tidak enak. Persetan dengan mobil itu akan meledak apa tidak tapi jika masih bisa di usahakan kenapa harus Diam?

Cowok itu menerobos kerumunan warga dan langsung mendekat ke pintu kanan mobil. Tapi pintunya terkunci, Aldran melihat ke arah dalam mobil lewat kaca mobil itu yang sudah retak. Cowok itu di buat tambah terkejut ketika melihat siapa yang berada di dalam mobil dan pingsan.

"NARA!" kaget Aldran.

"Pak! Tolong ambilin batu pak!" teriak Aldran pada warga yang hanya bisa memperhatikan dan takut membantu, asapnya semakin tebal membuat Aldran terbatuk.

"Ini dek sini bapak bantu. Hati hati!" Salah satu warga akhirnya memberanikan diri membantu Aldran.

Aldran memecahkan kaca mobil dengan batu besar yang di berikan oleh warga tadi. Ia membuka pintu mobil dari dalam, sedikit sulit membukanya karena macet. Tapi karena kuasa Tuhan, akhirnya pintu mobil terbuka. Aldran segera menggendong Nara keluar dari mobil.

"SEMUANYA MENJAUH!" teriak Aldran. Suara berat dan keras cowok itu membuat semua orang merinding mendengarnya.

Semua warga menjauh dari mobil Nara. Dan ledakan terjadi dengan sangat kencang, mobil Nara terbakar membuat warga yang melihatnya terkejut dan segera menghubungi pemadam kebakaran.

"Dek ini barang-barang si eneng ini." Seorang pria yang membantu Aldran menyelamatkan Nara, memberikan tas yang berhasil ia selamatkan. Bapak itu membantu Aldran membukakan mobilnya dan membaringkan Nara di samping tempat duduk pengemudi.

"Oh iya makasih pak. Dia temen saya. Saya bakal langsung ke rumah sakit. Sekali lagi terimakasih pak!" kata Aldran ijin pamit.

"Iya hati-hati dek!" peringat Bapak itu.

Aldran mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobilnya. Cowok itu langsung melajukan kendaraannya ke rumah sakit. Ia panik melihat wajah Nara yang sudah berlumuran darah, cukup ngeri.  Hal yang lebih ia takuti adalah Nara bisa saja kehilangan nyawanya akibat kehilangan banyak darah.

"Ra, kuat ya, Ra!"

****

"Teman kamu kekurangan banyak darah, tapi kita akan berusaha untuk cari pendonor darah secepatnya ya. Kamu bisa jenguk teman kamu sekarang," kata dokter kepada Aldran yang sedari tadi menunggu di depan ruangan.

"Makasih, dok." Aldran langsung masuk ke dalam ruangan yang sangat pekat dengan bau alkohol dan bau obat menyengat lainnya.

Aldran menarik kursi kecil untuk duduk di samping ranjang Nara. Perempuan itu masih pingsan, banyak bagian tubuhnya yang di perban. Seperti kepala dan pergelangan tangannya. Aldran merinding saat mengingat wajah Nara yang berlumuran darah, walau ia sering melihatnya ketika berkelahi dengan orang yang cari gara-gara dengan dirinya.

ALNARA [COMPLETE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora