50. Persiapan Camping

16.2K 744 40
                                    

Nara baru saja datang dengan Aldran yang menjemputnya dari jam 5 pagi. Mereka berdua berjalan masuk ke arah kelas namun sebelum itu mereka melihat kerumunan yang ramai di arah lapangan.

"Ada apaan tuh?" tanya Aldran, Nara hanya menggeleng tidak tahu.

Aldran mengajak Nara untuk pergi ke kerumunan itu dan ternyata anggota OSIS tengah berbicara dengan mikrofon sepertinya memberikan informasi penting. Dan pastinya sudah ada Derta yang tengah berdiri sembari memberitahukan informasi tersebut.

"Cuman OSIS. " ketus Aldran ia berniat pergi untuk ke kelas namun Nara menahannya.

"Eh dengerin dulu. Siapa tau penting. " Cegah Nara.  Aldran hanya mengikuti apa yang di ucapkan Nara.

"Jadi kita berangkat besok ya! Semuanya harus siap-siap. Besok kita berangkat jam 7. Jadi sebelum jam 7 kalian harus udah ada di sini. Keperluan yang harus di bawa kalian bisa liat di mading sekolah. " Ucap Derta yang memberitahukan tentang acara perkemahan di sekolahnya.

Setelah pengumuman selesai semua kembali ke kelas masing-masing.
"Nara!" panggil Derta ketika Nara baru saja ingin beranjak pergi dengan Aldran.

Nara membalikkan badannya dan menatap Derta seperti berbicara kenapa?.
"Besok lo bus berapa? " tanya Derta. Aldran nampak tak suka dengan Derta.

"Bus 3." jawab Nara.  Derta tersenyum membuat Aldran menyerngit.

Ni bocah kenapa dah senyum-senyum sendiri. Batin Aldran.

"Berarti satu bus sama gue." Aldran terkejut dengan balasan Derta.

"Ga! Nara ikut gue! Dia ga ikut bus. " cegah Aldran ia tidak mau Nara dekat dengan Derta.

"Bukannya lo ikut bus 1 ya?" Derta memastikan.

"iya! Kenapa? Mau nempel sama gue hah?! " tanya Aldran dengan nada tingginya.

"Ga sudi. " jawab Derta sembari melipat tangannya di dada.

Nara hanya menghela nafasnya melihat kedua makhluk di hadapannya bertengkar.
"Berisik! Gue ga ikut aja sekalian! " Nara segera meninggalkan Aldran dengan Derta di lapangan.

"Semua gara-gara lo! " tuduh Aldran sembari menunjuk Derta.

"Gue cuman bilang Nara satu bus sama gue. Napa lo sewot? " Aldran mengepal tangannya kuat menahan emosi yang tersulut.

Aldran mendekatkan diri dengan Derta menatapnya tajam, Derta pun sebaliknya. "Denger! Gue ga akan biarin siapapun termasuk lo deketin Nara!" ucap Aldran dengan penekanan di setiap kata.

"Emang lo siapa dia? Pacar? Sahabat? Kaka? Adik? Bukan!  Jadi lo ga berhak ganggu gue buat dapetin hati Nara! " balas Derta dengan senyum yang jelas-jelas seperti meremehkan Aldran.

Aldran menarik kerah baju Derta dengan kencang dan penuh emosi. "Kalau lo berani ngambil atau ganggu milik gue.  Lo mati! " ancaman yang di berikan Aldran tak menggoyahkan nyali Derta.

"Lo liat aja nanti. Nara pilih lo apa gue!" Derta tersenyum miring menatap Aldran yang sudah tersulut emosi olehnya.

**

"Salah ga sih kalau gue ga mau lo deket sama cowo lain selain gue? " tiba-tiba perkataan itu terlontar dari mulut Aldran.

Nara yang berjalan di hadapan Aldran pun menoleh dengan wajah terkejut. "Maksud lo?" bingung Nara.

"Ga. " Aldran berjalan beriringan dengan Nara.

"Nanti lo ikut bus 1 aja deh Ra. " ajak Aldran.  Nara hanya diam bingung harus menjawab apa.

"Kenapa? " tanya Nara pada Aldran yang moodnya seperti berubah setelah bertemu dengan Derta tadi.

"Ra,  kalau gue suka sama lo apa lo percaya? " Aldran menatap Nara dengan penuh arti mencoba membuka hati Nara untuknya.

Nara hanya diam mematung sembari nencari apakah ada kebohongan di mata Aldran.
"Hah? Lo bercanda ya? " Nara terkekeh kecil dan melanjutkan jalannya.

Aldran kembali mengimbangi langkahnya dengan Nara. "Eh gue serius! " ucap Aldran.

Nara malah berlari meninggalkan Aldran. Dan Aldran mengikutinya dari belakang hingga ke kelas.

"TUMPA SEAEEEEE!!! " Adi dan Iam bernyanyi sangat keras hingga menggema ke penjuru kelas membuat beberapa murid bahkan sampai memvideokan mereka.

"Yumuss Kuraaapppeee!!! " lanjut Iam. Adi merasa ada yang ganjal dengan liriknya segera memukul kepala Iam dengan tasnya.

Bugh!

"Lo kira kurapan! " Protes Adi dan Iam meringis kesakitan. Dan menatap Adi tajam.

"Mulut-mulut sape hah?! " balas Iam tak kalah sewotnya.

"Ya elo! " jawab Adi sembari berkacak pinggang.

"Lah itu tau! Jadi?" Iam menatap Adi dan mengikuti berkacak pinggang.

"Tapi kuping gue ternodai anjeng!! " Adi mendorong keras muka Iam yang malah dekat-dekat dengannya.

Iam malah sama dengan Adi saling dorong mendorong satu sama lain saling melempar kertas dan malah Fardi yang menjadi wasitnya.

"Ribut terus! Cuekin aku teruss!! " Aldran tiba-tiba datang dengan santainya sembari berucap dengan nada alay yang di buat-buat.

Mereka mematung seketika mendengar ucapan Aldran yang baru kali ini mendengarnya secara tak langsung mengucapkan hal yang berbau bucin.

"Wanjay! " Iam malah kebablasan mendorong Adi hingga terjatuh.

"Aldran! Lo bucin hah?! Gue kira lo gay! " Iam menangkup wajah Aldran seperti lelaki yang menangkup wajah kekasihnya.

"Anjing lo babi! " Aldran menepis tangan Iam dari wajahnya.

"Lah anjing atau babi? Pilih salah satu dong! " Adi malah ikut beradu mulut di tengah-tengah Iam dan Aldran.

"Bacot lo setan! " ucap Aldran dan Iam berbarengan.

"Astagfirullahal'adzim! " Adi mengelus dada dengan sabar.

Aldran menuju kursinya dan duduk dengan Iam. "Cie Aldran bucin cie! " Iam malah mencolek pipi Aldran yang tampak kesal.

"Najis lu gay! " Aldran menatap sahabatnya dengan kesal.

"Enak aja lo! " elak Iam. Ia tahu sepertinya Aldran tengah kesal.

"Lo kenapa? Kepikiran Nara atau di marahin emak? " tanya Iam dengan kepo yang sudah di ujung tanduk.

Aldran meletakkan kepalanya di atas meja. "Am! Gue mau nanya. Walau gue tau saran lo itu suka ga guna banget yang penting otak lo rada encer dikit ga apa-apa dah! " ucap Aldran sembari menegakkan kembali badannya.

"Salah ga sih kalau gue ga suka Nara deket sama cowo lain? " pertanyaan Aldran membuat Iam melotot tak percaya.

"Hah?!" Aldran memutar bola matanya malas mmendengar balasan Iam.

"Budeg! " cibirnya.

"Eh gue kaget doang nying! Yakali cogan kek gue budeg!" balas Iam dengan wajah datarnya.

"Jadi gimana woy? " tanya Aldran kembali.

Iam berdehem seperti orang yang serius. "Gue ramal..." Iam menggantung ucapannya.

"Fiks! Lo suka sama Nara! "

**

Hellowwww...duh maaf banget aku baru up nih:(
Kaya dah lama banget deh aku ga up... Maaf ya semua karena aku baru pindah sekolah huhu:(
Doain ya moga aku betah hehe.

Jangan lupa vote+comen ya.. 💓💓

Makasih yang udah baca, vote dan comen. Kalian the best pokonya 💓💓

See you 💓💓

Tbc

ALNARA [COMPLETE]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant