47. Dukungan

16.3K 743 4
                                    

Nara dan Melly tak kembali ke kantin dan membiarkan Nesa dan Derta berdua menikmati makan siangnya. Itu salah satu rencana mereka.

"Enak banget sih!" Melly memeluk minuman rasa jambu merahnya dengan senang.

"Alaynya mulai deh." cibir Nara.

"Biarin aja kali!" protes Melly.

Mereka sedang memperhatikan siswa yang sedang bermain futsal di lapangan lebih tepatnya adik kelas mereka. Semilir angin membelai surai hitam Nara.

Ga tau kenapa, gue jadi keinget Aldran. Nara menatap layar handphonenya. Berharap Aldran menelfon atau sekedar memberinya pesan. Ah rasanya seperti mengharapkan lebih dari Aldran.

Drttt drtt

Tiba-tiba Aldran menelfonnya. Nara terkejut. Apa Aldran dengar isi hatinya? Atau hanya kebetulan?

Hallo?

Hallo Ra!

Iya Al? Ada apa?

Ga apa-apa sih. Gue kangen aja sama lo

Dan jangan tanya Nara. Sekarang ini hatinya seperti meledak mendengar ucapan Aldran. Senyumnya terukir manis di bibir tipisnya membuat Melly sampai berfikir bahwa Nara kerasukan karena tersenyum sendiri dan tiba-tiba.

Kok diem?

Eh. Engga

Lo lagi ngapain Ra? Makan?

Gue lagi di pinggir lapangan. Tadi mau makan sama 2 curut tapi ga jadi

Nara mendengar Aldran tertawa mendengar ucapannya. Ia jadi malu sendiri.

Kenapa ga makan?

Gue itu sama Melly lagi bikin rencana buat Nesa. Dia kan suka sama Derta dan cinta dia belum terbalaskan walau dah lama. Jadi sebagai sahabat yang baik. Gue sama melly bantuin dia. Terus tadi di kantin itu gue sama melly tinggalin Nesa bareng Derta haha

Hahaha. Bisa aja lo pinter-pinter. Tumben nih cerewet

Beberapa detik mereka diam.

Ra, gue boleh tau sesuatu ga?

Sesuatu apa?

Perasaan lo

Nara mencoba berfikir. Perasaan apa yang di maksud Aldran? Oh mungkin ini.

Perasaan gue? Seneng banget lah dukung hubungan Nesa sama Derta

Maksud gue bukan perasaan gitu Ra.

Terus apa?

Aldran tiba-tiba diam. Entah kenapa Nara juga bingung dengan perubahan Aldran yang tiba-tiba.

Ga jadi deh. Pulangnya mau gue jemput?

Eum..kayanya ga usah deh Al. Gue mau ngelanjutin rencana buat Nesa. Doain aja ya Al

Iya Ra. Gue dukung kok. Tapi, lo ga ada rasa lebih gitu sama Derta?

Perasaan lebih? Kaga. Gue nganggap dia cuman temen.

Syukur deh. Jauh-jauh dari dia. Ngigit baru tau lo. Udah ya ortu Helen dah datang. Serasa jadi supir.

Okey. Semangat jadi supirnya.

Yain biar kelar

**

"Sumpah ya lu pada ga lucu!" Nesa tiba-tiba protes pada Melly dan Nara yang sedang membaca Novel di kelas.

ALNARA [COMPLETE]Where stories live. Discover now