43. Perang dan Ancaman

19.4K 856 48
                                    

Semua anggota Brave sedang bersiap untuk perang melawan Vegar. Mereka memakai pakaian serba hitam karena tidak mau memakai pakaian sekolah untuk hal seperti ini.

"Anjir! Ketat amat nih pakaian." ucap Adi sembari memakai sarung tangan hitam.

"Bacot ae lu! Udah ikutin aja biar safe!" balas Iam.

Memang sekarang ini anak Brave tengah memakai pakaian khusus untuk melindungi mereka. Ini semua ide Iam.

"Am, plis deh kita bukan mau kawal orang penting." ucap Aldran datar bingung dengan pemikiran Iam.

"Ini tuh buah safety Aldran yang unyu sampe ke ubun-ubun." jawab Iam.

Tapi, sepertinya tak banyak yang mematuhi Iam karena menurut mereka sangat ribet jika harus memakai pakaian seperti akan menjaga orang penting. Dan Aldran hanya melilitkan kain ke kedua tangannya.

"Semuanya kumpul! Kita harus buat Strategi!" Fardi berteriak membuat semua anggota Brave berdekatan untuk berunding.

"Jadi, seperti yang kalian udah tau Vegar nantang kita buat perang dengan modus mau balas dendam akibat Daren yang masuk rumah sakit. Dan seperti yang kalian tau Daren itu saudara Farel ketua Vegar. Jadi kita bikin strateginya dulu. Adi, jelasin!" ucap Aldran panjang lebar. Adi yang di perintah untuk menjelaskan strategi terkejut karena ia sedang mengupil.

"Ngupil mulu lo anjing!" Iam menjitak kepala Adi.

"Ya ngapain di liatin ogeb!" Adi tak mau kalah.

"Udah lah gue aja, si Adi sibuk dengan kekasih upilnya itu!" Fardi mengalah.

Ia mengambil sebuah gambar yang menampilkan denah tempat mereka akan berperang di sebuah gedung tua di jalanan sepi.

"Jadi, pas awal-awal jangan pada ngikut semua, gue jamin Vegar bakal cengo kalau liat kita sedikit mungkin bakal salah faokus atau dah besar kepala. Sebagian, bikin jebakan di beberapa tempat ini." Fardi menunjuk daerah belakang gedung dan samping. Untungnya Brave sangat banyak melebihi Vegar namun tak ada satupun yang tau.

"Dan cadangan, kalian pantau dari jauh ketika kita hampir kewalahan kalian mulai maju sebagian jangan lawan semua karena kalau lawan semua terus pada banyak yang luka kita ga ada yang bantuin lagi. Dari jauh kalian juga sikat mereka lemparin pake batu,gentong atau panah sekalian bodo amat bikin mereka tumbang. Intinya dari jauh kalian bantu!" lanjut Fardi.

"Di sini kita bukan hanya pake kekuatan tapi otak juga pake!" tegas Aldran semua mengangguk mengerti.

Mereka berdoa semoga perang kali ini berhasil karena Vegar bukan sembarang gang motor biasa mereka licik.

"Brave Solidarity?!" teriak Aldran ketika semua menumpukkan satu tangan mereka.

"BERANI USIK KAMI BERANTAS!" sahut mereka semua.

Semua anggota Brave menaiki motor mereka menuju tempat di mana mereka aka berperang. Mereka menggunakan syal seragam menutupi sebagian wajah mereka menjadi terlihat sangar di mata orang-orang.

**

Ketika sudah sampai di lokasi semua anggota Brave menyebar ke seluruh gedung tua ini menyiapkan strategi ampuh bagi Vegar.

"Woi! Keluar lo pada!" teriak Aldran dengan lantang.

"Assalamualaikum dulu Al, astagfirullah." Adi mengelus dadanya.

"Oh iya maaf." khilaf Aldran.

"Assalamualaikum! Ada orang ga nih woy! " teriak Aldran.

"Kalau ada orang ayok lah cepet keluar kita ngebakso!" lanjut Iam. Adi menjitak kepala Iam.

ALNARA [COMPLETE]Where stories live. Discover now