77. Damai

18.4K 752 18
                                    

Malam ini menjadi saksi pelantikan anggota baru Brave di tahun ini. Namun, Aldran belum bisa memilih siapa yang akan menjadi ketua Brave nanti walau ia sudah melihat 1 orang yang menurutnya pantas tapi ia harus lebih memastikan kembali agar tak salah langkah. Ia menatap satu persatu calon anggota baru Brave yang terdiri dari kelas 11 dan 10.

"Saya, Aldran Gidbadesta ketua Brave 12, pada hari ini tanggal 6 Maret 2020. Melantik kalian semua menjadi anggota baru di Brave tahun ini!" Suara tegas Aldran menggelegar di tengah-tengah lapangan luas yang biasa di jadikan tempat kumpul bagi anak Brave untuk sekedar main bola ataupun lainnya.

"Eh Di, kaya udah pelantikan OSIS anja njir! " bisik Iam kepada Adi.

"Eh berisik lu jangan ngajak sesat! " balas Adi dengan tatapan tajam.

"Dengan perjanjian yang sudah kalian setujui. Selamat untuk kalian semua. BRAVE?!" Aldran berteriak di akhir kata.

"Berani Usik Kami Berantas!!" jawab semuanya dengan serentak membuat senyum Aldran tercetak jelas di bibirnya.

Kini ia hanya tinggal memilih calon ketua baru untuk menggantikannya nanti. Ketika ia sudah masuk ke perguruan tinggi dan memilih masa depan yang lebih indah kedepannya.

**

Daren, lelaki berperawakan tinggi itu hanya menatap kosong ke arah air danau yang tenang di malam hari.

"Lo ada masalah apa? " seseorang yang sudah sedari tadi menemaninya itu terus bertanya pada Daren.

Tak di sangka setetes air mata jatuh ke pipi Daren menandakan hatinya yang telah hancur dan jiwanya tak tenang. "Lo cowok napa lo nangis? "

"Apa lo ga percaya lagi sama gue? " Daren menatap dalam gadis berwajah pucat tersebut.

Daren menghela nafasnya mencoba menguatkan dirinya sendiri untuk tetap tegar dan tidak terlihat lemah.
"Gue udah ga sama Zard, mereka benci gue sekarang, " lirih Daren. Gadis itu nampak terkejut.

"Kenapa? "

"Farrel, dia hasut semua anggota Zard buat benci gue. " jawab Daren. "Tapi dia kan saudara lo Dar? "

Daren mengangguk. "Mau saudara, mau temen, mau pacar,mau siapapun kalau udah kehasut setan ya ikut sesat, " Daren terkekeh.

"Bokap gue bangkrut, dia sampai serangan jantung, " lanjut Daren ia mencurahkan semuanya.

"Maka dari itu lo malah mabuk-mabukkan ga jelas? Hal yang lo lakuin itu ga bakal berpengaruh baik buat lo! Ga bakal buat hidup lo bahagia! Lo malah buang-buang duit Dar! " gadis itu memasang wajah kesalnya dan sekaligus khawatir.

"Gue tau, gue brengsek ya. Gue pengen terlepas dari semua ini, gue udah ga mau ikut gang kaya gitu, gue mau fokus bantu perusahaan bokap gue biar bangkit lagi. Dan bokap gue minta buat gue damai sama Aldran, karena dulu kita sahabatan dan bokap gue deket banget sama Aldran, " Gadis itu tersenyum kecut mendengar curahan Daren.

"Lebih baik mengesampingkan ego untuk mendapatkan hasil baik, dari pada mengutamakan ego karena malu tapi malah menjadi sebuah masalah baru, "

**

Semua anggota Brave sedang bersenang-senang di sini, ada yang bakar-bakaran ada yang bermain gitar dan bermain bola basket walau malam hari. Aldran memainkan handphonenya, ia dan Fardi sedang melacak keberadaan Zard dan Vegar karena sudah lama tak ada ancaman atau tanda-tanda kerusuhan dari mereka.

Fardi terkejut dengan foto anggota Vegar yang bersatu dengan anggota Zard. "Lah? Mereka gabung? Yakali! " Fardi tiba-tiba bersuara membuat Aldran menoleh. Ia melihat ke arah handphone Fardi yang menampilkan Zard dan Vegar tanpa kehadiran Daren.

ALNARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang