6. Hari Spesial

5K 884 63
                                    

Jangan datang kalau hanya numpang baca:(
Vote dan Komen yeorobun, karena menulis itu gak mudah :)

"Eh, Jae?" panggil Rose yang menggenggam tangan Jaehyun, tapi pria itu menepis kasar tangannya. "Gue gak mau berhubungan sama lo, lo ngerti gak sih bahasa manusia? Atau mau dikasarin dulu pakai bahasa binatang?" ujar Jaehyun dingin.

"Tunggu, Jae. Aku ngerasa kepalaku agak berat, kenapa ya?" curhat Rose namun Jaehyun tidak mempedulikannya, sampai ia melihat Rose tergeletak tak berdaya dan itu belum mampu membuat Jaehyun luluh.

"Akting lo Bagus," ungkap Jaehyun sinis kemudian melongos pergi.

Kerumunan cewek-cewek yang hendak ke kamar mandi sontak terkejut saat melihat Rose pingsan. Mereka berteriak panik.

"Woi, kak tanggung jawab dong! Tadi gue liat terakhir kali dia ngomong sama lo," tuntut salah satu dari kerumunan murid perempuan itu.

Jaehyun memutar bola matanya kesal lalu menggendong tubuh Rose ke uks. Setelah membaringkan tubuh Rose ke ranjang uks, Jaehyun menyengir sinis. "Puas lo rencana lo berjalan mulus?" ungkapnya sarkastik.

Pintu ruang uks di buka oleh geng Rose, mereka menatap Jaehyun sinis.

"Ini semua gara-gara lo tau gak!" ketus Jisoo sambil menunjuk wajah Jaehyun kesal.

"Semua yang berhubungan sama dia bukan urusan gue, lagian teman lo aktingnya hebat ya," puji Jaehyun sambil menatap Jisoo datar.

"Dia pingsan karena kurang istirahat jadi tekanan darahnya drop," jelas dokter yang jaga uks. Jaehyun yang tadinya mau pergi tertahan karena mendengar penjelasan dokter.

"Kicep lo 'kan, njing!" umpat Jennie.

Jaehyun mengedikkan bahunya, "Siapa yang nyuruh dia kurang tidur, itu sama sekali gak ada hubungannya sama gue," cuek Jaehyun yang hendak pergi tapi Irene menarik kasar lengannya. "Woi, dia buatin lo cokelat sampai larut malam terus lo ngebuang cokelatnya dengan enteng. Lo punya perasaan gak sih?" sinisnya.

"Temen lo yang gak punya otak, gue udah ingetin tapi masih nyolot. Bukan salah gue dong kalau dia gue kasarin," ujar Jaehyun gak mau ngalah.

"Tanggung jawab dong, dia kayak gini 'kan karena lo njir. Kalau lo lari berarti lo banci," sahut Wendy yang menatap Jaehyun dengan tatapan berapi-api.

-o0o-

Setelah siuman, Rose berlari hendak menghampiri Jaehyun. Memang sedari tadi ia tidur di ruang uks sampai pulang sekolah.

Namun, saat membuka pintu ruangan uks badannya hampir oleng saat bertabrakan dengan seseorang yang nyatanya Jaehyun. Jaehyun memegangi kedua bahu Rose erat-erat supaya gadis itu tidak jatuh sehingga membuat Rose tersenyum lebar.

Lalu Jaehyun menatap Rose yang mengulurkan tangannya, "Ini minyak angin, katanya tadi kamu ya yang gendong aku? Pasti kamu pegel-pegel 'kan? Aku pijitin, ya?" ujar Rose dengan nada lemah, bahkan wajahnya masih pucat.

Jaehyun hanya menatap Rose datar dan melemparkan tas gadis itu, "Gue ke sini cuma mau ngantar itu aja atas pertanggung jawaban yang di tuntut sama teman-teman lo," jelas Jaehyun ketus.

"Ehh, mereka nyalahin kamu?" ujar Rose jadi gak enakan dan menatap kepergian Jaehyun, terus dia buru-buru bergegas mengejar langkah Jaehyun.

"Kamu bertekad banget, ya? Aku kagum," sahut seseorang yang sedari tadi menyenderkan dirinya di dinding dekat pintu uks, namun keberadaannya tidak disadari. Rose menoleh dan melihat pria jangkung dan tampan, tapi tidak lebih tampan dari Jaehyun-nya.

"Lo siapa?" bingung Rose

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo siapa?" bingung Rose.

"Aku? Kim Mingyu. Harusnya kita ketemu tadi di kelas, tapi nyatanya kamu sakit," ujar Mingyu. Rose mengangguk paham dan hendak menyusul langkah Jaehyun lagi, tapi teriakan Mingyu menghentikan langkahnya.

"Berhenti saja, ngapain memperjuangkan orang yang jelas-jelas benci sama kamu?"

"Sampai kapanpun gue gak akan pernah suka sama orang lain, sekian," sahut Rose dan melengos pergi. Tatapannya kembali berbinar-binar saat melihat Jaehyun ternyata menunggu di halte dekat sekolah.

Rose duduk di sebelah Jaehyun. "Kamu naik busway setiap hari? Halte mana? Terus jam berapa?" tanya Rose yang penasaran.

Untung Jaehyun sudah memasang wireless earpods miliknya. Dia sedang membaca buku, sampai sini Rose tau kalau Jaehyun itu suka baca dan mendengarkan musik.

Rose yang penasaran mengambil sebelah earpod milik Jaehyun dan langsung ngeeh sama lagu yang Jaehyun dengarkan. Let it Be. "Kalau ini aku juga bisa kok nyanyiin buat kamu, didengerin ya?" ungkap Rose yang berdehem sejenak sebelum mulai bernyanyi.

Menyudahi sesi nyanyinya, Rose menatap Jaehyun yang gak menunjukkan respon apapun tapi orang disekitarnya bertepuk tangan untuk dia dan beberapa memujinya dan memintanya untuk bernyanyi lagi.

"Neng lagi dong," goda seorang pemuda genit yang mengusap bahu Rose sehingga membuat Rose agak takut, jadi ia semakin mendekatkan dirinya ke Jaehyun.

"Jangan malu-malu kalau sama akang," katanya lagi hendak mengusap wajah Rose tapi Jaehyun memelintir tangan pemuda itu dan mendorongnya menjauh. Semua orang menatap sinis pemuda itu karena perbuatannya sehingga dia berlari dari sana.

Diam-diam Rose mengulum senyumnya. "Terima kasih," ungkap Rose tulus. Jaehyun mendelik tajam ke arah Rose, "Bukan nolong lo," ketusnya sarkastik.

Jaehyun hendak masuk ke dalam busway, tapi suara klakson mobil membuatnya menoleh. Ia mengernyit saat menatap mobil ibunya.

"Loh, bunda kok jemput?" bingung Jaehyun karena biasanya emang Jaehyun mandiri naik busway tiap hari ke sekolah. Justru tatapan Sena pertama kali tidak mengarah ke Jaehyun tapi gadis di belakang Jaehyun.

"Apa ini ceweknya?" goda Sena sehingga membuat Jaehyun mendengus kesal. Ia menatap Rose, "Lo ngapain sih ngebuntutin gue terus. Sana lo pulang!" ujar Jaehyun penuh penekanan dan memelototi Rose.

"Jadi ini bunda kamu? Cantik, deh. Pantes anaknya pangeran," cengir Rose cengengesan. Sena sampai turun dari mobil buat nyapa Rose.

"Nama kamu siapa?" tanya Sena ramah. Ia gak nyangka kalau yang lagi ngejar putranya ternyata secantik artis.

"Rose bunda," balas Rose super percaya diri sehingga membuat Sena memeluknya gemas, "Iiihhh gemayy deh," balas Sena yang mencubit pipi Rose. Mungkin ini yang namanya luluhkan dulu hati ibunya baru gaet anaknya. Baru satu hari ketemu, Rose udah berhasil merebut hati Sena.

TBC

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now