14. Berharap Kamu Mengerti

4.5K 646 51
                                    

Ri saem memelototi Rose dan Jaehyun yang baru memasuki auditorium. Mereka membungkukkan badan mereka.

"Maaf saem, tadi saya nungguin pacar saya yang dipanggil guru," ungkap Rose memelas, Jaehyun yang mendengar itu sontak memelototi Rose.

"Mau nungguin pacar kek, ini-itu kek, intinya kalian terlambat! Jangan banyak ngeles. Pulang sekolah pungut sampah dilapangan sampai bersih!" gertak Ri saem kemudian membiarkan kedua sejoli itu masuk ke dalam ruang auditorium.

Batsssss! Jaehyun sontak menepis kasar tangan Rose dan menatap gadis itu tajam, "Ini semua karena lo tahu nggak. Lo itu emang cuma bisa jadi pembawa sial, ya? Gak guna!" gerutu Jaehyun yang mendengus dingin saat ia harus kembali mendapati hukuman karena kesalahan yang sama sekali tidak ia lakukan.

Jaehyun melangkah lebih dulu, namun ia bingung harus duduk di mana. Semua bangku sudah penuh. Rose menarik tangan Jaehyun lagi, "Disini aja Jae," katanya. Jaehyun menepis kasar tangan Rose lagi. "Gue gak butuh ya bantuan dari lo! Urus aja urusan lo sendiri!" sinis Jaehyun yang kemudian terdiam saat Rose mendudukkan dirinya di satu-satunya bangku yang masih kosong.

Pertanyaannya, jika semua bangku sudah terisi penuh maka Rose harus duduk dimana? Yeah, ruang auditorium memang sedang mengalami sedikit perbaikan jadi harap maklum jika terdapat sebagian murid yang tidak kebagian tempat duduk.

"Kamu duduk disitu aja, biar aku duduk dibawah," ungkap Rose yang tersenyum hangat. Jaehyun menghela nafasnya gusar. Semua orang menatap sinis kearahnya karena melihat Jaehyun membiarkan seorang wanita duduk di bawah. Dasar tidak gentlemen. Namun karena merasa kesal dengan Rose, Jaehyun memilih bersikap masa bodoh. Biarin aja, supaya jerah tuh cewek. Pikirnya.

"Rose duduk sini lo!" sahut anak sebelah kelas Rose, Kim Taehyung.

"Gak usah Tae, thanks," balas Rose ramah kemudian terhenyak saat tubuhnya di gendong untuk duduk di salah satu bangku. Mingyu yang melakukannya, "Apa sih lo?!" ketus Rose sambil mendelik tajam ke arah Mingyu. "Kamu duduk disitu, biar aku yang berdiri. Kok ada ya pria yang tega banget sama cewek. Gak manusiawi banget," celetuknya yang menatap Jaehyun tajam dan jelas sedang berusaha keras untuk menyindir pria itu.

"Iya ya tega banget emang."

"Percuma tampan kalau gak ada hati nuraninya."

"Kok bisa sih si Dewi Roseanne Park mau sama orang kayak gitu? Ihhh."

Tapi, Jaehyun hanya bersikap masa bodoh. Ia malas berurusan dengan Mingyu karena mereka memang tidak cukup dekat untuk saling berbicara kecuali jika diperlukan. Itu pun biasanya saat acara perkumpulan keluarga.

Jaehyun benar-benar tidak bisa memaafkan Rose yang sudah mencemarkan nama baiknya. Gadis itu tak termaafkan!

Kepala sekolah hanya sekedar ingin memberikan nasehatnya sebelum semua murid akan berjuang menghadapi Ujian Tengah Semester. Itulah makanya mereka dikumpulkan di sini sekarang.

❤❤❤

Sepulang dari auditorium, Jaehyun segera menyelesaikan hukuman yang diberikan oleh Jung Jaewon seonsaengnim atau yang lebih sering dipanggil Jung saem a.k.a guru matematika yang terkenal galak.

Papan tulis udah dibagi tiga untuk penulisan permintaan maaf yang akan dilakukan oleh Jaehyun, Rose, dan June.

Rose melirik Jaehyun yang hampir selesai jadi ia iseng menghapus sebagian tulisan Jaehyun sehingga membuat pria itu marah besar dan mencampakkan spidolnya didepan Rose. "Lo yang lanjutin bangsat!" ujarnya gak terima kemudian pergi begitu aja.

"Kamu gak boleh pulang dulu loh, kita harus membersihkan lapangan!" teriak Rose mengingatkan tapi Jaehyun gak peduli. Rose segera mengambil ranselnya, gak peduli dengan pekerjaannya yang belum siap yang penting ia harus menyusul langkah Jaehyun.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now