53. Still Same

3.1K 563 707
                                    

Beberapa bulan berlalu. Hubungan Mingyu dan Rose semakin berjalan baik, begitupun dengan Jaehyun dan Jiho. Atau mungkin hanya terlihat baik dari luar saja, namun hancur di dalam? Entahlah.

"Bunda nggak nyangka pada akhirnya kalian berdua tidak berada di jalan yang sama, tapi bunda selalu mengharapkan yang terbaik. Semoga pasangan kalian yang sekarang bisa membuat kalian bahagia dan semoga tidak ada yang kalian sesali di kemudian hari," ungkap Sena sambil menatap Jaehyun dan Rose bergantian. Mereka berdua hanya saling diam, bahkan sibuk mengaduk-aduk makanannya.

Yunho mendengus kesal, "ORANG TUA KALAU NGOMONG DI JAWAB! KALAU MASIH SAYANG UNGKAPIN AJA KENAPA, SIH? NGGAK BOSAN KALIAN SELALU NGERASAIN SESAK DI DALAM DADA ITU?!" gerutunya sambil memutar bola mata kesal. Mental sangarnya lagi mode on.

"Ayah gak boleh gitu, tahan emosinya. nanti darah tingginya kambuh lagi ih," sela Sena yang mengusap-usap punggung Yunho.

Sampai kedatangan Jiho dan Mingyu memecah keheningan di antara Yunho, Sena, Jaehyun, dan Rose. Mereka berdua tersenyum manis menyapa pasangan masing-masing.

Jiho merangsek masuk ke dalam dekapan Jaehyun kemudian duduk di pangkuan Jaehyunㅡniatnya hendak bermanja-manja, sedangkan Mingyu memberikan Rose kecupan hangat di pipinya sebelum duduk di sebelah gadis itu.

"Brakkk!" Semua tatapan menatap ke arah Yunho, tampak raut wajah mereka begitu terkejut. Ya, pria itu baru saja menggebrak meja kemudian beranjak pergi dengan raut wajah kesalnya.

"Ayah kenapa?" sahut Jiho cemas.

"Nggak apa, lagi kesal aja. Kalau lama-lama di sini mungkin bisa mati muda gue," celetuk Yunho. Ya, ia kesal melihat Jaehyun dan Rose senantiasa bersikap baik-baik saja di saat rasa sayang masih terlihat jelas di balik mata mereka. Bagaimana lagi, Yunho terlanjur menginginkan Rose sebagai menantunya. Apa dia egois?

"Bunda sengaja mengundang kalian makan malam hari ini, karena kita akan berbincang serius," ungkap Sena yang sedetik setelahnya menyambut kedatangan empat orang lainnya yang kini mulai memasuki rumah keluarga Jung, mereka adalah orang tua Jiho dan Mingyu.

Yuri memeluk Sena, "Maaf ya, terakhir kali sikap aku benar-benar keterlaluan," sesalnya. Sena menghela nafasnya dan mengangguk pelan, "Tapi ada baiknya kamu minta maaf sama Rose," cibir Sena sehingga kini tatapan Yuri mengarah pada Rose. Wanita itu memeluk Rose erat-erat.

"Maafin tante ya, Rose. Tante udah keterlaluan sama kamu," sesal Yuri. Rose tersenyum simpul, "Iya tan, nggak apa kok saya udah maafin tante sejak awal," balas Rose.

"Astaga, kamu baik sekali. Tante sudah salah menilai kamu sejak awal. Semoga kamu bahagia ya sama Mingyu," ujar Yuri yang tersenyum tulus. "Terima kasih, tan," balas Rose.

"Tentu saja, karena Rose adalah menantuku," bangga Hyemi. Sena yang mendengar hal itu merasakan sesak dalam dadanya. Ya, ada perasaan tidak rela.

Rose beranjak untuk menyambut kedatangan Hyemi dan Changmin. Hyemi mengusap-usap kepala Rose penuh kasih sayang, "Sekarang manggilnya ibu aja ya, jangan tante," ungkapnya cengengesan. Rose tertawa kecil dan menganggukkan kepalanya.

"Ibu sama ayah kenapa nggak bilang mau pulang ke Seoul?" kaget Jiho. Ya, dia sama sekali nggak tahu tentang kedatangan ayah dan ibunya ke Korea.

"Ini kejutan sayang," kekeh Yuri.

"Ayah senang lihat senyuman kamu yang sebahagia ini," sahut Donghae. Jiho tersenyum setelahnya kemudian menggenggam tangan Jaehyun erat-erat dan menatapnya penuh kasih sayang, "Kan Jaehyun yah, alasannya," balasnya cengengesan. Yuri dan Donghae tersenyum menatap Jaehyun dan Jiho. Mereka senang melihat keduanya bisa bersama pada akhirnya.

Foolish Love [✔]Kde žijí příběhy. Začni objevovat