7. Tentang Perasaan

4.9K 776 42
                                    

"Anaknya baik, ya. Lucu lagi, terus cantik pula. Kamu yakin mau nolak yang kayak begitu Jae? Nyesel kamu entar tujuh turunan," ungkap Sena saat mereka berada diperjalanan pulang.

Tadinya Sena sudah menawari Rose untuk pulang bersama tapi Rose yang nolak dengan baik-baik sebab ia mengerti Jaehyun bakalan gak suka kalau dia bilang 'Yes'.

Jadi intinya Rose itu cuma peduliin Jaehyun. Dia gak mau Jaehyun merasa gak nyaman karena dia. Well, mungkin kalian langsung nanya 'Terus Rose kenapa gak jauhin Jaehyun? Lo deket ke dia 'kan itu sama aja kayak ngusik dia, buat dia gak nyaman?'

Nah, itu dia. Dari banyak hal yang bisa Rose lakuin buat Jaehyun cuma itu yang gak bisa Rose lakuin untuk Jaehyun. Satu detik jauh dari Jaehyun gak bisa buat Rose betah. Rose itu pengennya deket terus sama Jaehyun.

Biasalah kalau hati udah mutusin buat milih pasti jadi senang banget 'kan buat melakukan apapun? Termasuk deket ke Jaehyun, meski ia direspon buruk setiap saat. Rose benar-benar gak keberatan. Bukannya jadi benci malah makin Cinta.

Gak tahu alasannya. Tapi, bukankah Cinta itu gak butuh alasan, ya?

"Percuma bun kalau memenuhi klasifikasi yang bunda bilang kalau orangnya gak waras," celetuk Jaehyun sarkastik. Sena menahan senyumnya, "Ecieee berarti kamu ngakuin kalau Rose baik, lucu, dan cantik? Ekhemm!" godanya.

Jaehyun beredecak, "Apa sih bunda? Gak jelas banget. Kapan coba aku bilang gitu? Bunda gak usah berlebihan deh," desisnya.

"Lahh, tadi barusan kamu bilang 'memenuhi klasifikasi yang bunda bilang'. Mau dibuktikan lagi?" sela Sena yang tertawa cekikikan saat melihat wajah bete Jaehyun dari kaca spion mobil.

"Mending bunda fokus aja nyetirnya, ntar kalau nabrak baru tau rasa!" gerutu Jaehyun kesal. "Wahh, berani kamu ya sekarang lawan bunda. Dasar," omel Sena pura-pura kesal.

"Tapi, Jae. Kalau ceweknya kayak Rose, bunda ikhlas lahir dan batin. Serius deh," ungkap Sena yang gak bisa melepas Rose dari ingatannya.

"Udah bunda, stop sebelum aku mutusin ngacangin bunda selama satu bulan!" gerutu Jaehyun.

"Yang ada kamu yang nangis ntar kalau nantang bunda kayak begituan. Kamu lupa kalau bunda paling jago diemin orang? Papa kamu aja yang tegas kayak gitu sampai bertekuk lutut sama bunda karena gak betah marahan," bangga Sena yang tersenyum miring sambil mengibaskan rambutnya.

"Gak taulah! Serah," ngambek Jaehyun sehingga membuat Sena tertawa ngakak.

❤❤❤

Sena mengetuk pintu kamar Jaehyun sebelum masuk. Di lihatnya putranya itu masih berkutat dengan bukunya.

"Kamu tuh, ya, belajar mulu kerjaannya. Tiap hari lihat buku. Kapan sih bergelantungan ke cewek gitu loh. Bunda 'kan pengen lihat kamu bawa cewek ke rumah buat nemenin bunda. Masa kalah sama Taeyong," cemberut Sena.

Jaehyun menghela nafas panjang. Sekarang topik pembicaraannya dengan Sena jadi suka melenceng ke hal-hal yang paling Jaehyun hindari yaitu cewek. Bukannya Jaehyun gak normal, hanya saja ia masih ingin fokus dengan tujuan awalnya dan lagi rata-rata cewek itu rempong dan buat ribet.

Memang benar kalau Taeyong sudah punya pacar. Namanya Kim Jennie. Kalau tidak salah mereka sekelas dan Jennie merupakan teman dari cewek yang paling ingin Jaehyun hindari.

"Pokoknya bunda nuntut loh, Jae. Setidaknya di masa SMA ini kamu udah bisa ngenalin cewek ya ke bunda. Ekhem, apalagi kalau Rose orangnya. Syukur banget deh, makin sayang bunda ke kamu karena gak salah milih," kekeh Sena.

"Hah~ yang ada salah milih bun kalau kayak dia orangnya," koreksi Jaehyun. "Udah deh, bun. Jangan kasih tuntutan gak unfaedah gitu ke aku. Selama ini buktinya aku selalu bahagiain bunda, kan?" lanjutnya yang mengernyit heran menatap ke arah Sena.

"Hmm.. Iya sih kamu gak pernah ngecewain bunda selama sampai detik ini. Tapi bunda tuh bosen loh kalau cuma kamu bahagiain pakai piagam, medali emas, dan piala. Sekali-kali gitu loh bahagiain bunda pakai calon mantu, ehehhe," balasnya cengengesan.

"Udah ah, bosen ngomong sama bunda. Sekarang aku mau ngomong sama bunda kalau pembahasannya berfaedah aja ya," ungkap Jaehyun dingin. Sena menghela nafasnya menatap kepergian Jaehyun.

"Gak bapak, gak anak, sama aja muka temboknya. Dingin banget jadi orang, pas giliran nyesel meraung-raung meratapi nasib," cibir Sena yang berdecak pelan.

Well, sebenarnya kisah Rose dan Jaehyun tidak berbeda jauh dari Sena dan Yunho. Disaat Sena sudah menyerah dan dijodohkan dengan pria lain, disitulah Yunho membalas perjuangan Cinta mati-matian Sena selama bertahun-tahun lamanya tidak mendapat respon yang baik.

Untung mereka berakhir happy ending. Sena hanya berusaha mencegah supaya Jaehyun tidak mengambil langkah seperti papanya itu. Tapi keras kepalanya Jaehyun ini emang sulit di tandingi siapapun, bahkan Sena aja sulit meluluhkan sikap keras kepala Jaehyun.

Sekali Jaehyun bilang nggak, dia bakal kukuh sama pendirian awalnya. Gak ada yang bisa ganggu gugat.

Kalau seandainya ada orang yang bisa meluluhkan sikap keras kepala Jaehyun, mungkin Sena akan memberikan reward besar-besaran. Atau perlu Sena mencari mantu idaman dengan embel-embel itu, ya?

"Dicari seorang perempuan yang bisa meluluhkan hati anak saya, akan saya angkat jadi mantu."

Begitu? Pasti itu sangat lucu. Intinya hebat jika suatu saat nanti ada yang bisa meluluhkan sikap keras kepalanya Jaehyun.

❤❤❤

"Kenapa sih, bun, dari tadi senyam-senyum kayak kelihatan bahagia gitu?" tanya Yunho kepo.

"Iniloh pa. Hari ini bunda ketemu sama temennya Jaehyun. Orangnya cantik banget, baik lagi terus ngegemesin tapi anehnya Jaehyun gak mau kan bego ya, pa?" sindir Sena.

Jaehyun hanya bisa mendengus pelan saat bundanya itu mulai membesar-besarkan masalah itu. Terkadang ia sampai merasa lelah hati dengan sikap bundanya.

"Ohh, jadi cewek yang kayak begitu yang lagi ngusahain kamu, Jae? Tolol kali kamu kalau sampai nolak dia," sahut Yunho.

"Tolong ya, papa dan bunda ku tercinta. Kalau aku bego dan tolol, aku gak mungkin bawa kalian ke Amerika buat menyaksikan lomba cerdas cermat tingkat internasional yang pernah aku ikuti tahun lalu," koreksi Jaehyun yang gak terima dibilang bego dan tolol cuma gegara Rose.

"Iya kak tahu kalau kamu rajanya bidang akademik maupun non akademik, tapi masalah perasaan kamu bodohnya kebangetan," balas Sena.

Jaehyun hanya bisa mendesah pelan sambil memijit pelipisnya, "Lagian aku yakin kok kalau kita ngubah diri kita sebaik mungkin, nanti ada aja jalannya buat narik jodoh itu," balas Jaehyun yang menggerutu pelan, berharap mamanya stop membahas hal ini.

"Iya tau kok, tapi kalau udah ada yang deket terus perfect gitu kenapa mesti cari yang jauh coba? Itu namanya kamu nolak rezeki Jung Jaehyun," sahut Sena sambil menggelengkan kepalanya berulang kali. Ia tahu berdebat dengan Jaehyun gak akan pernah ada habisnya karena Jaehyun itu rajanya cari alasan yang masuk akal.

Jadi kalau masalah ngelak tentang perasaan, ya... Jaehyun lah rajanya. Mungkin ntar yang jadi ceweknya gak bakalan bisa nebak sebenarnya Jaehyun ini Cinta gak sih ke dia? Dan lama-lama minta putus.

Nah sifat itulah yang sedang diusahakan Sena untuk di buang pergi dari dalam diri putranya.

TBC

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now