19. Suddenly Change

5.6K 885 153
                                    

"Kamu kelewatan bodohnya ya. Percuma otakmu cerdas kalau masalah perasaan nol. Kamu lagi diperjuangkan oleh gadis baik-baik loh. Zaman sekarang susah nyari cewek baik. Mungkin memang banyak yang kelihatannya baik, tapi yang hatinya pure kayak Rose mungkin cuma bisa dihitung pakai jari. Kamu tahu arti pure yang ayah maksud?"

Jaehyun menggeleng, lagian ia malas menanggapi hal yang berhubungan sama Rose.

"Tuh, kan, begonya kebangetan wkwkwkwk."

Jaehyun memutar bola matanya kesal, "Udahlah yah, aku mau ke kamar," gerutu Jaehyun kesal, namun langkahnya tertahan saat menyimak kalimat terakhir dari Yunho.

"Kalau memang kamu gak suka sama Rose, ya udah. Tapi jangan coba-coba berniat menyukainya di masa depan, ya? Tetap pegang janji awal kamu, karena kalau nanti Rose udah lelah dia akan jadi sosok yang mungkin gak akan pernah kamu kenal sebelumnya. Orang kayak gitu kalau udah nentuin tujuan gak ada yang bisa ngubah loh, Jae. Kalau dia udah capek, bakalan ditinggalin selamanya."

"Jadi dengan kata lain kalau kamu terlambat suka ke Rose, tepatnya saat dia udah nyerah sama kamu, dunia bakalan bilang 'Gak ada tempat buat pria bodoh bin bego bin tolol macam kamu'. Orang kayak Rose itu kalau udah cuek serem, percaya kamu sama ayah. Intinya jangan nyesel aja deh. Jangan nangis suatu hari nanti."

Perkataan terakhir ayahnya itu berhasil membuat Jaehyun kepikiran sampai dia gak bisa tidur, bahkan dia gak tahu apa alasannya. Tapi emang dia gak punya niat kok suka ke Rose.

Menyukai Rose? Hell, no! Gak mungkin Jaehyun melakukannya.

Atensi Jaehyun beralih pada pintu kamarnya yang dibuka. Matanya sedikit melebar saat menyadari Rose masih berada di rumahnya.

"Lo gak punya rumah, ya?" sinis Jaehyun yang kemudian menghela nafasnya saat menatap tatapan tajam milik Sena. Ya, yang membawa Rose kemari adalah Sena.

"Udah malam, gak baik cewek pulang sendirian. Mau dianterin pun, ini udah malam banget. Rose, kamu gak apa-apa 'kan kalau nginep di sini?" tanya Sena memastikan, gadis itu tampak berpikir keras sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum girang.

"Yaudah kalau gitu kamu tidur disini---"

"BUNDA!" sahut Jaehyun yang terlanjur berteriak. Tentu ia gak terima dengan keputusan bundanya itu.

Sena memelototi Jaehyun, "Kamu lupa kalau kamar tamu lagi direnovasi semuanya?" desis Sena. Jaehyun memutar bola matanya kesal, "Ya udah sih, di kamar pembantu 'kan bisa atau nggak dia tidur di kamar mandi aja," celetuk Jaehyun kemudian menatap Rose tajam.

"Sekali lagi kamu protes, bunda sita black card kamu!" ancam Sena sehingga Jaehyun hanya bisa mendengus kasar kemudian menatap Sena dengan wajah bersungut-sungut. Oke, ini benar-benar sudah kelewatan menyebalkannya Rose di mata Jaehyun.

Sena memeluk Rose singkat sebelum keluar dari kamar. "Good night ya, sayang," ujar Sena yang sontak membuat Rose tersenyum manis.

Sepeninggalan Sena, suasana berubah canggung. Rose mendekati Jaehyun sehingga pria itu memberikan tatapan sinisnya, "Siapa yang nyuruh lo dekat-dekat? Jaga jarak satu meter dari gue, terus lo tidur dilantai!" titah Jaehyun gak berperasaan.

Rose menghela nafasnya kemudian menganggukkan kepalanya, "It's okay, selama berada di tempat yang sama dengan kamu, aku senang kok," ungkap Rose seraya menatap Jaehyun hangat. Pria itu melemparkan satu buah bantal ke depan kaki Rose kemudian bergegas tidur tanpa bicara lagi. Bahkan dia membelakangi Rose.

"Jae?"

Hening, tidak ada jawaban.

"Aku tidur di sofa aja ya? Soalnya kalau dilantai takutnya aku sakit terus gak bisa ikutan UTS deh hehe," ujar Rose. Jaehyun mendesah pelan, "Terserah lo, asal tetap jaga jarak sama gue!" ketus Jaehyun.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now