36. Yellow Light

4.4K 734 430
                                    

Pokoknya ingat aja, aku pasti update cepat kalau bacotnya kalian makin banyak. Itu kan kesukaan saia 🙈🙈😂😂❤💚 #makanya_jangan_malas_buat_komen_okeyy

❤❤❤

Sedari tadi Rose hanya bisa mengetukkan penanya di meja sesekali menoleh ke samping, bangku di sebelahnya kosong. Rose menghela nafas berat, ia paling tidak bisa di giniin.

Ya, Jaehyun tidak kembali ke kelas sejak kejadian itu. Apakah harus sampai menjaga Chaeyeon? Hah, mengesalkan! Kenapa pria itu tidak kembali ke kelas? Padahal di uks pasti ada dokter yang jaga, kan?

Mendadak perasaan Rose jadi gak tenang.

Atensinya beralih pada June yang diam-diam pindah tempat duduk di sebelahnya saat miss Janeㅡguru bahasa inggris, sedang mencatat materi di papan tulis.

June menghela nafasnya berulang kali saat melihat wajah badmood Rose. "Lo masih suka ya sama Jaehyun?" tanyanya tiba-tiba. Rose menoleh padanya kemudian menghela nafas.

"Padahal lo tahu 'kan gimana jahatnya dulu dia ke lo? Gue heran kenapa lo mau sama dia."

"Ya cinta 'kan gak butuh alasan Junet! Udah ah, sana lo pergi ke tempat duduk lo. Datang-datang kok ngeselin," desis Rose. June memukul kepala Rose dengan pena sehingga membuat gadis itu hampir mengamuk, "Gak usah macam-macam lo, gue lagi PMS ini," dengus Rose yang mengepalkan giginya.

"Habis gue kesal sama kebodohan haqiqi lo itu. Harusnya cowok kayak dia itu gak pantas mendapatkan cintanya lo," gerutu June menggebu-gebu.

"Ya terus menurut lo cowok mana yang pantas mendapatkan cintanya gue?" sela Rose yang menggerutu kesal.

"Kayak gue misalnya," sahut June cepat kemudian menatap mata Rose lekat-lekat. "Gak usah melawak deh lo," balas Rose yang mendesis pelan kemudian tertegun saat June menggenggam tangannya erat dan menatapnya dengan tatapan teduh.

"Gue serius. Selama ini gue sayang sama lo cuma gak berani untuk ngungkapin perasaan gue ini. Cuma sekarang kalau lihat lo makin dekat sama Jaehyun, rasanya gue gak terima. Gue sayang sama lo, Rose," ungkap June dengan keseriusan mendalam.

Rose mengerjapkan matanya berulang kali.

"Ayo pacaran sama gue," tambah June lagi dan menatap Rose penuh harap.

Rose menghela nafasnya kemudian menggenggam tangan June dan tersenyum. "June, gue sayang sama lo. Tapi, gak lebih dari seorang saudara juga sahabat. Maaf, lo tahu 'kan udah seberapa jauh gue melangkah saat ini? Gue gak bisa memandang cowok lain selain dia, gue harap lo ngerti gimana perasaan gue karena selama ini memang cuma lo yang bisa ngertiin gue," ungkap Rose, ada penyesalan lewat sorot matanya saat membalas tatapan kecewa milik June.

June menghela nafasnya kemudian mengacak-acak rambut Rose, "Gak nyangka gue bakalan ditolak, padahal dulu waktu kecil lo sering ngintilin gue kemana-mana bahkan gak mau mandi kalau gak bareng gue, hihihi jadi kangen."

"Anying. Lo gak usah buka kartu gitu ya karena gue tolak," balas Rose penuh penekanan sambil menatap June jengkel. Pria itu terkekeh-kekeh menatapnya.

"Btw, sebagai cowok gimana menurut lo tentang perasaan Jaehyun ke gue? Apa yang bisa lo baca?"

"Kok lo tega sih nanyain itu ke gue? Lo gak tahu ya sekarang rasanya di dalam dada gue ada yang panas-panas?" decak June yang memutar bola matanya jengkel.

"Ya udah sih kalau gak mau jawab, tapi gak usah alay gitu deh," decak Rose.

June menghela nafasnya, "Menurut gue sekarang kemungkinannya fifty fifty. Lo tahu 'kan gue gak pernah mau ngeliat lo terluka, jadi saran gue kalau bisa jangan Jaehyun. Takutnya cuma makan hati," ungkap June sebelum kembali ke bangkunya.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now