47. Healer

3.7K 611 289
                                    

Sejak kejadian itu, Rose lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri. Ia sering berdiam dalam kamar sambil merenung, padahal tatapannya kosong.

Jaehyun benar-benar khawatir dengan kondisi Rose. Bagaimana tidak terganggu mental Rose jika kejadian terakhir kali benar-benar sudah kelewatan? Rasanya Jaehyun ingin membunuh Seojun dengan tangannya sendiri. Andai membunuh itu tidak melanggar hukum, mungkin sudah Jaehyun penggal kepala pria itu.

Tatapan Jaehyun mengarah pada Sena yang baru keluar dari kamar Rose. Wajahnya terlihat murung. Ketika tatapan mereka bertemu, Sena hanya bisa menggeleng lirih.

Ya, mirisnya Rose tidak ingin berbicara pada siapapun, termasuk Jaehyun. Gadis itu hanya diam saja jika di ajak bicara.

"Gimana bun? Rose mau makan?" tanya Jaehyun cemas.

Mata Sena sudah berkaca-kaca. Ia benar-benar sedih, "Kamu lihat sendiri nampan di tangan bunda masih utuh, dari kemarin Rose nggak ada nyentuh makanan di nakas. Kalau gini terus bunda nggak tahan, Jae. Brengsek betul ayahnya itu," isak Sena yang benar-benar terpukul.

Jaehyun menghela nafas panjang kemudian memeluk ibunya itu. Ya, ayahnya masih berusaha keras menangkap Seojun sejak kemarin makanya tidak pulang ke rumah, jadi Jaehyun lah yang bertugas menenangkan Sena selama Yunho bertugas. Seojun pasti tertangkap karena tempat persembunyian pria itu sudah terlacak oleh polisi. Dia tidak mungkin bisa kabur lagi.

Yunho sudah benar-benar emosi dan akan memastikan Seojun mendapat hukuman mati. Bagaimanapun semua yang telah dia lakukan benar-benar tidak manusiawi. Pria itu pantasnya memang di hukum mati.

Tidak menyerah begitu saja, kini giliran Jaehyun yang membujuk Rose untuk makan. Saat membuka pintu, Jaehyun menatap Rose nanar. Ekspresi wajah gadis itu tak ceria seperti biasanya. Hatinya sakit melihat hal itu.

Mirisnya lagi Jaehyun yakin kalau Rose menyadari bahwa yang sedang menjenguknya adalah dirinya, tapi gadis itu tetap bersikap tidak peduli.

"Rose?"

Tidak ada jawaban.

"Kamu makan, ya?" ujar Jaehyun yang mengusap-usap kepala Rose, tapi gadis itu masih betah tidak menghiraukan keberadaannya. Jaehyun menghela nafasnya kemudian memangku tubuh Rose dan menatap gadis itu lekat-lekat.

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Foolish Love [✔]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ