25. Fragile Girl

6.1K 857 217
                                    

Sore ini hujan deras.

Rose baru saja selesai dengan eskulnya. Mana dia gak bawa payung lagi, terus hujannya awet banget. Sekolah udah sepi. Sahabat-sahabatnya udah pulang duluan.

Kayaknya gak ada cara lain deh selain nerobos hujannya.

Ya, akhirnya Rose nekat melakukan hal itu. Ia buru-buru berlari ke halte. Pakaiannya sudah basah kuyup.

Dipertengahan jalan, Rose tersentak kaget saat tangannya tiba-tiba di tarik paksa untuk berteduh di halte yang tidak jauh dari sekolah namun halte itu bukan halte yang menjadi tujuannya. Rose harus berlari sekitar kurang lebih 0.8 km lagi untuk sampai ke halte yang menjadi tujuan awalnya.

Rose tertegun menatap Jaehyun. Mereka saling menatap dalam diam. Jaehyun juga lagi berteduh karena dia gak bawa persiapan, padahal hari ini tadinya cuaca cerah.

Gak tahu kenapa mendadak hujan deras gini.

"Kok lo nekat sih hujan-hujanan?" omel Jaehyun, tatapannya dingin sekali. Rose menghela nafasnya kemudian melepaskan genggaman tangan pria itu pada tangannya, "Sampai kapan kamu mau peduli terus sama aku?" tanya Rose serius.

"Selama gue masih sanggup, bakalan gue lakuin," sela Jaehyun dengan ekspresi datarnya.

"Padahal udah gak perlu. Kamu gak usah khawatirkan aku lagi. Sekarang aku mau pulang, duluan ya?" pamit Rose yang hendak pergi, tapi Jaehyun menggenggam tangannya lagi. Pria itu membuka jaket denim-nya kemudian menyampirkannya di kedua pundak Rose.

"Lo tunggu sini, awas kalau berani kabur!" gerutu Jaehyun penuh penekanan kemudian menerobos hujan sekedar pergi ke supermarket di ujung jalan untuk membeli sebuah payung. Rose memperhatikan apa yang sedang pria itu lakukan dengan tatapan mata yang serius.

Setelah kembali ke hadapan Rose, Jaehyun mengambil tasnya yang tadi sengaja ia tinggalin sebentar dibangku halte sebelum pergi ke supermarket.

Perlahan Jaehyun melangkah mendekati Rose, berdiri dihadapan gadis itu sambil memberikan payungnya ke genggaman tangan Rose dan membiarkan dirinya basah di guyur hujan yang deras.

Kini Jaehyun sukses basah kuyup, tapi ia masih betah menatap Rose. Melihat itu, Rose hendak memayungi Jaehyun tapi pria itu menahan pergerakannya dan membiarkan sepenuhnya payung tersebut memayungi dirinya saja.

"Gue terima keputusan lo. Gimanapun gue sadar betapa kejamnya gue ke lo di masa lalu. Tapi permintaan gue cuma satu---" ungkap Jaehyun tertahan. Rose menatap Jaehyun lirih saat melihat bibir pria itu mulai menggigil menahan dinginnya air hujan plus udara sejuk disekitar.

Jaehyun memberikan ID Card ditangannya ke genggaman tangan Rose, "Jangan pernah pulang ke rumah lo lagi karena gue gak sanggup membayangkan apa yang terjadi kalau lo ketemu sama ayah lo. Please?" mohon Jaehyun.

Rose diam membisu, tapi tatapannya mulai berkaca-kaca.

"Satu lagi, sebelum gue pergi. Tolong janji ke gue kalau lo bakalan baik-baik aja meski tanpa rasa peduli gue ke lo," pinta Jaehyun lagi. Rose menggigit bibir bawahnya. Nafasnya mulai sesak, namun pada akhirnya ia mengangguk. Ia berusaha menahan dirinya. Bagaimanapun ia gak boleh mengganggu kehidupan Jaehyun lagi.

Setelah melihat Rose mengangguk, Jaehyun mulai melangkah pergi. Langkahnya terlihat gontai padahal hujan semakin turun dengan derasnya namun sepertinya pria itu tidak berniat untuk berteduh.

❤❤❤

"Eh, Rose sekarang keadaannya gimana? Udah lama bunda gak ketemu dia, jadi kangen," ungkap Sena saat melihat Jaehyun melangkah gontai menuju meja makan.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now