BL - My Nemesis [End]

nemesis 63

Nemesis 63

My Nemesis Has Finally Gone Bankrupt Chapter 63:

Pada waktu yang dijadwalkan untuk perayaan sekolah, tirai auditorium kecil masih tergantung, dan upacara belum dimulai.

Penundaan ini juga diharapkan, Ji Ran duduk di posisi itu, mengeluarkan ponsel dengan bosan, dan membuat posisi dalam kelompok diskusi tiga orang.

Yue Wenwen:? !!

Yue Wenwen: Xiao Ran Ran, bagaimana Anda kembali ke ketinggian penuh? Apakah Anda akhirnya menemukan jawabannya setelah bertahun-tahun dan memutuskan untuk membakar sekolah yang rusak ini?

Ji Ran: Ya, tapi saya kehilangan korek api.

Yue Wenwen: Tunggu sebentar, saya akan mengirim Anda segera!

Keduanya tertidur sebentar sebelum melihat gelembung lainnya.

Cheng Peng: Hari ini adalah perayaan sekolah. Mangao mengirimi saya surat undangan, tetapi saya tidak pergi karena saya sibuk dengan rencana itu.

Yue Wenwen: Saya juga pernah mendengar tentang ini ... Tunggu, Xiao Ranran juga menerima surat undangan?

Ji Ran: Ya.

Yue Wenwen segera meledak.

Yue Wenwen: Mengapa sekolah yang rusak ini tidak mengundang saya? !! Ibunya tidak lulus seratus nilai pertama dalam tiga tahun ujian sekolah menengah! Masih mematuhi hukum dan tidak pernah melanggar aturan dan disiplin!

Ji Ran: Datanglah sesegera yang Anda inginkan, ada upacara perayaan sekolah, ada kursi di belakang.

Yue Wenwen tidak benar-benar ingin datang, tetapi hanya tidak menerima undangan, dia selalu tidak seimbang.

Yue Wenwen: Lupakan, aku tidak akan pergi! Apa yang harus saya lakukan jika seorang siswa yang bodoh mengaku kepada saya? Tapi apakah Anda selalu ingin kembali ke ketinggian penuh, mengapa Anda berjanji untuk kembali saat ini?

Ji Ran tidak berniat pergi ke luar negeri, dan Ji Ran tidak membuang waktu menjelaskan kepada mereka.

Ji Ran: Katakan, datang dan bakar sekolah.

Setelah menyelesaikan kalimatnya, dia meletakkan ponselnya dan melihat sekeliling. Saya baru saja melihat seorang pria paruh baya berjalan ke arahnya dengan bibir terangkat.

Apakah kepala sekolah SMP-nya.

Wajah orang lain itu tidak begitu baik, dan dia tersenyum dengan kuat.

"Ji Ran, kamu sudah lama di sini, dan kamu ... sudah dewasa lagi." Guru melihat warna rambutnya, dan senyum di sudut mulutnya tidak bisa dipertahankan.

Ji Ran duduk diam. Dia bertanya, "Ada apa?"

Upacara tidak dimulai, dan ada lingkungan yang bising. Sisi kiri dan kanannya kosong, dan guru hanya duduk di sampingnya.

Dia berkata: "Ya, ayahmu meminta Anda untuk menunjukkan wajah Anda di atas panggung, jadi kami akan sementara waktu menambahkan tiga menit bagi Anda untuk berbicara sebagai salah satu perwakilan lulusan. Ini adalah pidato, dan Anda akan mengikuti Baca saja, tidak perlu mengingatnya. "

Ji Ran mengangkat alis dan menerima pidatonya.

Dalam beberapa ratus kata, kata-kata yang paling umum adalah "terima kasih" dan "bahagia".

Ji Ran tertawa, tidak berharap ayahnya sesekali melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Melihatnya tertawa, guru itu sangat bersalah: "Apakah ada yang salah dengan naskah itu?"