BL - My Nemesis [End]

nemesis 109

Nemesis 109

My Nemesis Has Finally Gone Bankrupt Chapter 109: Cheng Peng x Jiang Yunjian (5)

Jiang Yunjian berada di tempat tidur Cheng Peng untuk pertama kalinya, dia tidur dan tidak melakukan apa-apa.

Dia dulu suka malam ini, Mereka belum bertemu selama setengah bulan, Cheng Peng terlihat sangat sibuk baru-baru ini, aku tidak tahu kapan waktu berikutnya dia bertemu, dia masih berpikir dia harus cukup membaca.

Tapi kelopak matanya tidak mendengarkannya sama sekali, dan itu panas dan berat, Dia hanya bisa mencoba mengendalikan dirinya agar tidak tertidur terlalu cepat, dan mendengarkan suara air di kamar mandi.

Segera, pintu kamar mandi dibuka kembali, dan bau shower gel pecah. Tanggapan Jiang Yunjian agak lambat, Begitu dia membuka matanya, Cheng Peng sudah di tempat tidur.

Ukuran tempat tidur begitu besar sehingga dua pria besar mungkin tidak bisa menyentuhnya.

Setelah orang-orang di belakangnya bernapas secara merata, Jiang Yun membuka matanya dan tidur sedikit, membiarkan selimut di belakangnya jatuh ke punggungnya.

Lalu perlahan, perlahan, bergerak ke arah Cheng Peng.

Dia ingin tidur lebih dekat dengan Cheng Peng, dan takut menulari dia, jadi dia hanya bisa menggunakan selimut untuk menolak kontak. Melihat bahwa suara napas semakin dekat dan dekat ke telinganya, Jiang Yunjian menghembuskan napas dengan lembut, dan begitu dia terus bergerak, orang-orang di belakangnya bergerak terlebih dahulu.

Cheng Peng mengangkat tangannya dan mengangkat selimut tengah. Tangan dingin pria itu berbaring di pinggang Jiang Yunjian dan menyeretnya kembali.

Dada depan menempel di belakang. Cheng Peng baru saja mandi, dia tidak mengenakan kemeja, tubuhnya dingin, dan Jiang Yun merasa nyaman dengan t yang tipis.

Cheng Peng berkata sambil tersenyum: "Apa yang kamu lakukan?"

Dia sama sekali tidak tertidur, menyaksikan orang-orang di depannya mendekatinya dengan hati-hati.

Napas Jiang Yun berat: "Aku ..."

“Dingin?” Cheng Peng bertanya lagi.

Jiang Yunjian berjalan menuruni tangga: "Sedikit."

Cheng Peng memeluknya sedikit, telapak tangan, dan meletakkannya di dahinya: "Jika kamu masih bangun besok pagi, pergi ke rumah sakit."

Jiang Yunjian menanggapi dengan lemah lembut: "Oke. Biarkan aku pergi. Ini benar-benar menular jika Anda tetap seperti ini."

Cheng Peng memejamkan mata dan bertanya, "Kalau begitu kamu datang untuk mengambil inisiatif?"

"... Aku di seberang selimut," Jiang Yun berkata, "Maafkan aku."

Jiang Yun mengalami demam, dan tubuhnya panas, Cheng Peng sangat nyaman memegangnya: "Oke, tidak heran Anda, tidur."

Suaranya terlalu dekat, telinga Jiang Yun mati rasa.

... bagaimana ini bisa tidur?

Ketika Cheng Peng bangun, Tian Gang berubah putih.

Dia tidak bangun secara alami, dan telepon di meja di samping tempat tidur berdengung dan membuatnya sakit kepala.

Dia menurunkan matanya dan menemukan bahwa pria di lengannya tidak tahu kapan dia telah mengubah posturnya, berbalik dan tertidur ke arahnya, wajahnya bersandar di dagunya, dan kulitnya masih sedikit bersisik. Saya harus mengatakan bahwa wajah Jiang Yunjian terlihat sangat baik, wajah ini menyenangkan mata tidak peduli apa pun sudutnya.