45. Alden & Alaya

57.3K 5.9K 225
                                    

"LO SEMUA GILA APA?! ANAK GUE BELUM LAHIR, SETAN!"

Ketiganya menyengir lebar, seakan mereka tidak masalah atas makian dan umpatan Alden barusan, sudah biasa.

"Lo juga, ngapain jadi ikut gila kaya Ilham sama Buwana!" tunjuk Alden pada Genta.

Genta menggaruk pelipisnya kikuk. "Sorry, gue kebawa antusias mau dapet ponakan baru."

"Haiss gila semua!" sebal Alden meraup wajahnya frustasi. Membuka pintu rumah lebar dan menyuruh ketiga sahabatnya masuk.

Ketiganya masuk dengan tangan membawa jinjingan besar di masing-masing tangan.

"Assalamualaikum, Ibu Bos..."

Alaya tersenyum tipis, meletakkan remot tv ke atas meja. "Waalaikumsalam, silahkan duduk."

Alden berdecak sebal pada ketiganya, "Sama Alaya aja ngucap salam, sama gue boro-boro."

"Gimana mau ngucap salam, orang lo buka pintu langsung nyemprot kita!" kesal Ilham.

"Bener tuh, pake dibilang gila sama disamain sama setan lagi," tambah Buwana.

"Dasar," tambah Genta menggeleng dengan decakan kesal pada Alden.

"Maafin yah, Alden emang gitu," alaya menengahi.

"Tuh, kan. Ayang... Malah ngebelain mereka!"

"Emang yang salah kamu kan kamu Kak."

Alden cemberut, melipat tangannya di depan dada dengan sorot mata tajam yang ia layangkan untuk ketiga sahabat laknatnya.

"Kalian mau minum apa?"

"Jus jeruk buatan lo enak, gue mau itu aja," pinta Genta.
"Lo masak ga?" lanjutnya menambahkan.

Alaya mengangguk. "Sayur asem, ikan asin sama sambal terasi terus ada tahu juga. Mau?"

"Mau!" ketiganya kembali mengangguk semangat.

"Dihh Yangg... Jangan ngasi mereka."

"Ga papah Kak, jangan pelit-pelit," tegur Alaya melenggang pergi.

Alden mendudukkan bokongnya di sofa. "Puas lo pada udah berhasil makan masakan lezat Alaya!"

Ilham tersenyum lebar. "Aduhh, baru mikirinnya aja udah bikin gue ngiler."

"Sama njir! Gue mau makan yang banyak ah."

"Masakan Alaya itu salah satu favorit gue," genta ikut nyeletuk.

*

"Alaya ini dari kita bertiga buat Haidar sama calon anak lo," ucap Ilham mewakilkan.

"Semuanya?" beo Alaya terkejut.

"Iyalah, tenang aja kita ga minta ke orang tua ko. Ini hasil nabung kita bertiga," celetuk Buwana meyakinkan.

"Makasih ya, Haidar pasti seneng dapet banyak mainan baru."

"Sama-sama," saut ketiganya.

Di dalam perut mereka sudah bersemayam semua olahan masakan yang tadi calon Ibu muda itu sebutkan, meskipun termasuk menu yang sederhana tapi jangan salah rasanya mampu mengalahkan resto bintang lima. Menurut mereka.

Alden bersandar pada pintu yang terbuka lebar, wajah remaja bertindik itu sangat tidak enak dipandang. Menyeramkan.

"KELUAR!"

Bukannya takut ketiganya malah tertawa, tapi tak urung membuat mereka langsung berjalan ke arah Alden.

"Posesif nya keluar," sindir Ilham menghentakkan kakinya kesal keluar rumah.

ALDEN & ALAYA || ENDWhere stories live. Discover now