49 | Amanda

26 2 0
                                    

Kini Gevariel sedang duduk sendirian di kursi koridor sekolah. Ia senang menyendiri dan berpikir tentang banyak hal di pagi hari, dibandingkan hanya bercanda tawa bersama sahabat - sahabatnya.

"Gue gak bisa cuekin Aneisha," gumam Gevariel dengan menghela nafas panjang.

"Ajarin gue cara benci lo, Sha, kayak lo jauhin gue,"

"Sekarang gue harus apa? Gue bisa lakuin apa?"

"Lo bikin gue frustasi," ucap Gevariel lagi. Ia mengacak - acak rambutnya yang tadi pagi sudah disisir rapi.

Kemudian, muncullah Amanda yang sepertinya baru datang dari arah gerbang sekolah. Gevariel spontan berdiri dan menunggu Amanda berjalan ke arahnya untuk mencegat dia.

Saat Amanda melewatinya, Gevariel memegang bahu Amanda hingga tubuh Amanda berbalik ke arahnya. Amanda tahu apa yang akan Gevariel katakan.

"Lo mau ceramahin gue?" tanya Amanda sewot.

Gevariel mendekatkan wajahnya pada wajah Amanda. "Kasih gue alesan kenapa lo perlakuin Aneisha kayak gitu,"

Amanda perlahan memundurkan langkahnya. Jantungnya berdegup kencang menyadari wajah Gevariel kini sangat dekat hingga ia merasakan hembusan nafas Gevariel.

"Ma-maksud lo?"

Amanda menelan salivanya dengan susah payah. "Gue gak ngerti yang lo omongin," jawab Amanda.

"Dengerin gue, kita gak pernah tau sekuat apa mental seseorang, jadi kalo ngomong jangan seenaknya," ujar Gevariel dengan tegas. Ia menatap tajam Amanda seakan mau membunuhnya.

"Gue gak suka sama tingkah Aneisha yang sok cantik,"

"Menurut gue dia emang cantik."

Amanda tertawa meremehkan. "Lo harus periksa mata lo, Gevariel,"

"Kenapa harus Aneisha? Kenapa lo pilih dia buat jadi hiburan lo di sekolah?" tanya Gevariel.

"Hidup Aneisha menyenangkan buat dijadiin bahan gosip,"

Gevariel merapikan poni rambutnya yang membuat ia terlihat sangat keren. "Lo pikir hidup Aneisha lelucon? Lo pikir pantes dijadiin bahan lawakan?"

Amanda mengangguk cepat. "Kenapa?"

"Gue gak ngerti harus ngelakuin apa biar lo bisa lebih waras," sindir Gevariel sambil menggeleng - geleng.

"Lo atau Elvano jadi pacar gue aja," jawab Amanda dengan tersenyum tanpa dosa.

"Amanda, gue punya permintaan buat lo. Tepatnya perintah,"

"Apa?"

"Minta maaf sama Aneisha tentang kejadian kemaren, atau-"

Amanda memotong dengan cepat, "Atau apa? Lo mau ngancem gue?"

"Atau gue bakal sebarin gosip buatan gue tentang lo yang bakal bikin citra lo rusak di sekolah ini," sahut Gevariel. Ia tahu Amanda sangat memedulikan popularitas dan citranya, jadi ini adalah ancaman terbaik.

"Gue gak mau,"

Gevariel tersenyum miring. "Oke. Kita liat besok akan ada gosip apa,"

"Lo gila ya? Jangan gitu-"

Kemudian, Gevariel pergi mengacuhkan Amanda disana. Ia muak berbincang dengan perempuan satu ini.

>><<

Aneisha sedang bersama Ghea mencari buku - buku di perpustakaan untuk tugas Bahasa Indonesia. Sebenarnya mereka juga belum tahu akan memilih genre buku apa.

ES REGNETDonde viven las historias. Descúbrelo ahora