45 | Apa yang Terjadi?

30 3 0
                                    

Sepulang sekolah, Gevariel pun merebahkan dirinya di sofa rumahnya. Ia merasa lelah sekali hari ini, ya karena Aneisha. Ia tidak mau putus dengan gadis yang ia cintai.

"Gue udah capek habisin tenaga gue di sekolah tadi," ujarnya.

"Ada masalah apa, Gevariel? Coba cerita ke bunda," ucap Bunda Cyntia tiba - tiba menghampiri. Gevariel tersenyum memaksa. 

Bunda Cyntia memeluk Gevariel penuh kasih sayang. "Bunda tau kalo kamu ada masalah tanpa kamu kasih tau,"

"Gevariel putus sama Aneisha,"

"Kenapa?" tanyanya lagi.

"Bunda gak boleh tau alesannya,"

Apa yang terjadi diantara mereka? Bunda Cyntia memandang wajah Gevariel dengan kebingungan dan sedikit khawatir. Ia tak senang melihat Gevariel lesu seperti ini.

Gevariel menggenggam tangan bundanya. "Aku gak mau kehilangan dia. Cuma Aneisha satu - satunya perempuan yang berhasil bikin aku jatuh cinta," kata Gevariel kemudian.

"Kamu jangan sedih. Tuhan udah merencanakan semuanya, tugas kamu cukup menjalaninya. Harus ikhlas juga,"

Tetapi, sulit sekali untuk ikhlas. Ia merasa sepertinya Aneisha tidak akan kembali ke genggamannya. Mereka memang tidak berjodoh. 

Gevariel menghela nafas pasrah. "Kenapa semua ini harus terjadi ke Gevariel? Aku salah apa? Aku gak yakin bisa lewatin semua ini, Bunda.."

"Masalah gak akan selesai dengan kamu nyerah. Setiap orang punya porsi dan bagian yang sama, Tuhan kasih kamu cobaan, pasti juga bersama jalan keluarnya. Jangan khawatir, kamu gak sendirian, sayang," ucap Bunda Cyntia sangat menenangkan. Memang bunda sandaran terbaik untuk Gevariel.

Lalu, Bunda Cyntia bertanya penasaran, "Kamu kenapa putus sama Aneisha? Pacarannya baru juga sebentar."

"Apa gue lebih baik cerita ke bunda? Tapi nanti bunda pasti akan benci Aneisha," gumamnya. Ia sangat dilema saat ini, tapi biasanya Gevariel selalu terbuka pada bunda.

Gevariel menunduk takut, ia tak berani melihat wajah bundanya. "Ini berhubungan sama papa,"

Bunda Cyntia sedikit terkejut mendengar jawaban Gevariel. Apa hubungannya antara Gevariel, Aneisha, dan papanya yang sudah tidak ada? Semoga saja yang ditakutkan bunda tidak terjadi.

"Maksud kamu?" tanya Bunda dengan tenang.

"Aneisha dan papanya penyebab kecelakaan papa waktu itu," jawab Gevariel dengan cepat. Ia sungguh tak siap mendengar respon bunda, bahkan melihat ekspresinya. Apakah bunda akan marah? Atau menangis? 

Tetapi Bunda Cyntia sekarang hanya diam. Segitu terkejutnya hingga ia tak mampu berkata apapun, sama seperti Gevariel saat tahu kebenarannya.

"Maaf," ucap Gevariel lagi.

"Gimana mungkin ini bisa terjadi?" Bunda Cyntia masih sangat kebingungan.

"Gevariel juga bingung, Bun. Aku gak bisa lakuin hal lain selain nangis tadi,"

Bunda Cyntia memeluk Gevariel kembali. Ia mengusap kepala Gevariel, walaupun ada sedikit amarah dalam dirinya, tetapi ia lebih memedulikan perasaan Gevariel saat ini. "Jangan nangis, sayang,"

Gevariel menatap wajah bunda. "Bunda gak marah?"

"Sama kamu?". Lalu, Gevariel mengangguk singkat. Bunda menjawab, "Kenapa bunda harus marah sama kamu? Kamu kan juga sama kagetnya, Gevariel gak salah,"

"Gevariel harusnya gak pacaran sama Aneisha sejak awal,"

"Kamu jangan pikirin bunda. Bunda yang seharusnya khawatir sama kamu. Kamu gakpapa, Gevariel? Karena bunda tau, kamu tulus sayang Aneisha, dia perempuan yang mampu memberanikan kamu untuk lawan hujan," kata Bunda Cyntia. Ia benar - benar ibu yang sangat baik dan perhatian.

ES REGNETحيث تعيش القصص. اكتشف الآن