55 | Boneka Koala

21 1 0
                                    

Kriinggg.. Kriinggg..

Bel istirahat pun akhirnya berbunyi. Semua murid langsung berlarian keluar kelas dan menuju kantin, perpustakaan, atau lapangan untuk bermain basket. Sedangkan Gevariel langsung berjalan keluar kelasnya menuju kelas Aneisha sambil membawa  sebuah paperbag berisi hadiah untuk Aneisha.

Gevariel terus tersenyum sambil memandangi hadiah di tangannya. Tetapi, spontan senyum Gevariel memudar ketika ia melihat Aneisha bersama laki - laki lain di luar kelas sedang asik berbincang.

Ia menghela nafas panjang, kemudian menghampiri mereka berdua. 

"Nanti biar gue yang urus aja," ucap Aneisha sambil tersenyum. Ia menyadari kemunculan Gevariel sehingga langsung berpamitan dengan laki - laki itu.

Gevariel menatap tajam Aneisha, ia tidak benar - benar cemburu tapi terasa tidak nyaman melihat pemandangan itu. "Gebetan baru lo?" tanya Gevariel.

"Iya. Kenapa? Cakep gak?" tanya Aneisha sewot. Ia sengaja ingin meledek Gevariel.

"Enggak,"

"Kalo cakep mah udah gue jadiin pacar kedua," bisik Aneisha kemudian. 

Aneisha melingkarkan lengannya pada tangan Gevariel dengan manja. "Gak usah sok cemburu, emang lo pernah peduli? Biasanya juga lo cuek - cuek aja,"

"Nih, jangan berisik," ujar Gevariel sambil menyodorkan paperbag yang ia bawa. Aneisha tersenyum lebar melihat hadiah itu, ia dengan bersemangat membukanya. "Ini isinya apa?" tanya Aneisha dengan penuh penasaran.

"Buka aja,"

Lalu, Aneisha membuka paperbag itu, dan ternyata isinya adalah sebuah boneka koala yang sangaatt menggemaskan! Aduh, Aneisha ingin menerima dan menyimpannya, tapi hatinya merasa tak enak. Ia tidak suka diberikan hadiah - hadiah seperti ini jika tidak dalam rangka apapun.

"Gue gak mau terima," ucap Aneisha sambil mengembalikan hadiah itu pada Gevariel dengan wajah cuek.

"Lo harus terima. Itu gue beli pake duit gue sendiri,"

"Gak mau. Lagian ngapain sih kasih - kasih hadiah? Emangnya gue ulang tahun?"

"Kenapa? Lo gak suka bonekanya? Tadi muka lo seneng banget pas belom buka," ujar Gevariel kebingungan. Masa suasana hati Aneisha bisa berubah dalam beberapa detik?

Gevariel menarik tangan Aneisha dan kembali memberikan boneka itu. "Terima ya? Gue maksa," lanjut Gevariel.

"Gue kan gak pernah minta dibeliin kayak ginian,"

"Emangnya kalo gue mau kasih gak boleh?" tanya Gevariel.

Aneisha mendengus kesal. "Ya buat apa? Gue juga gak butuh boneka ginian. Ini kan buang - buang duit lo," 

 "Tapi seneng kan?"

Terpaksa Aneisha mengakuinya dan malah tersenyum canggung. "Makasih ya," bisiknya sambil memeluk boneka koala yang menggemaskan itu.

>><<

Kini Gevariel sedang duduk bersama Nando di koridor sekolah. Kali ini Gevariel tidak bersama Aneisha karena sepertinya Aneisha sedang sibuk mengerjakan tugas akhir Bahasa Inggris bersama teman - teman sekelompoknya. 

"Mau basket gak?" tawar Nando santai.

"Gue lagi gak pengen,"

Nando tersenyum kecil. "Kenapa lo? Mikirin Aneisha? Lo berdua gak berantem lagi kan?"

"Enggak. Tapi gue takut putus sama dia lagi, Nando,"

"Ngapain mikirin gituan sih? Gue yakin lo sama Aneisha bakal langgeng sampe nikah juga,"

ES REGNETWhere stories live. Discover now