28 | Memendam Perasaan

32 3 0
                                    

Elvano duduk di sebelah Aneisha dan memberikannya secangkir teh hangat.

"Kenapa baru pulang?" tanya Elvano dengan penuh perhatian.

"Tadi mampir ke toko buku sama Gevariel. Tapi, itu kemauan gue, jadi lo-"

"Gue gak bakal marahin Gevariel," potong El. Ia tahu apa yang akan diucapkan Aneisha.

Aneisha menaruh kepalanya di bahu Elvano. "El, jangan berantem sama Gevariel lagi. Gue mau liat pacar dan kakak gue akur," ucap Aneisha sambil tersenyum.

"Kakak?" pikir Elvano. Hatinya selalu teriris ketika mendengar itu.

"Ini pertama kalinya gue jatuh cinta. Tolong jangan lo rusak kebahagiaan gue," lanjut Aneisha.

Mata Elvano mulai berkaca - kaca. Ia merasa sudah jahat dan egois selama ini, tapi ia tak bisa menghiraukan hatinya yang begitu sakit.

"Sha, gue bukan mau ngerusak-"

"Gue ngerti maksud lo, El. Tapi, lo cukup jaga gue dari jauh aja. Oke?"

Elvano tersenyum miris. 

Ia terdiam sejenak. "Kenapa lo suka Gevariel?" tanya El kemudian. Aneisha menjawab, "Karena dia berhasil bikin gue jatuh cinta."

"Tadinya gue pikir, gue gak bakal pacaran, apalagi nikah. Gue terlalu takut kejadian kedua orang tua gue bakal terjadi ke gue juga, tapi entah gimana caranya Gevariel bisa bantu gue lupa sama itu semua," lanjut Aneisha. Ia mengucapkannya dengan mata berbinar - binar. 

"Kenapa lo gak ngerasa kayak gitu sama gue?" tanya Elvano dengan ragu.

"Itu dia anehnya. Namanya perasaan gak bisa diatur, padahal bertahun - tahun kita bareng, tapi gak pernah ada rasa suka dari hati gue,"

Wah.. Jawaban Aneisha kali ini sungguh menyakitkan. Rasanya Elvano hanya ingin lompat bebas dari gedung seratus lantai.

Aneisha mengangkat kepalanya dan bertanya, "Kenapa sampe nanya kayak gitu?".

"Cuma pengen tau aja."

"Rasa sayang gue ke lo dan ke Gevariel itu beda. Lo jangan khawatir kalo gue bakal lupain atau jauhin lo karena hadirnya Gevariel," ujar Aneisha. Kemudian, ia beranjak dari kursinya dan masuk ke dalam kamar.

Sedangkan Elvano, duduk disana bersama ribuan pikiran dan perasaan yang campur aduk. Mengapa sama sekali tidak ada harapan untuk ia dapat memiliki Aneisha?

>><<

Keesokan paginya, Gevariel mengambil sepotong kue dari meja makan dan duduk menghampiri bundanya yang sedang merajut.

"Bunda mau bikin apa? Topi? Atau kaos kaki?" tanya Gevariel bersemangat.

"Jangan kepo. Kamu gak berangkat sekolah?"

Gevariel menggeleng pelan. "Hari ini libur karena ulang tahun sekolah."

"Ya udah, anter bunda ke pasar yuk!"

"Waduh, gak bisa, Bun.. Gevariel lagi sakitt perut. Terus motornya juga bensinnya abis," jawab Gevariel sambil berakting.

Bunda Cyntia hanya terkekeh. "Emang paling jago nyari alesan.."

"Gevariel mau ke rumah Aneisha," ucap Gevariel tiba - tiba. Bundanya sedikit tersentak dan tersenyum lebar. Putranya benar - benar sedang jatuh cinta.

"Pantesan,"

"Bunda suka gak sama Aneisha?" tanya Gevariel.

"Kan kamu yang suka. Bunda masa suka sesama perempuan,"

Gevariel hanya tertawa kecil. "Seriuusss inii.."

Lalu, Bunda Cyntia memeluk putranya dengan penuh kasih sayang. "Bunda selalu suka sama pilihan kamu. Tapi, Gevariel janji gak boleh sakitin hati Aneisha ya,"

"Siap!"

"Sana kamu mandi, ganti baju juga. Harus keliatan ganteng," bisik Bunda sambil terkekeh.

"Bunda jangan kecapekan ya?". Lalu, Bunda Cyntia hanya mengangguk.

Terharu dan bahagia sekali melihat Gevariel kini sudah semakin dewasa, memiliki kekasih, dan sebentar lagi akan berkuliah. Rasanya waktu berjalan cepat sekali.

Setelah bersiap-siap selama 30 menit, Gevariel keluar kamar dan mengambil kunci motornya. "Gevariel pamit ya!" teriak Gevariel.

Suasana hati Gevariel sangat gembira dan bersemangat. Ia tak sabar bertemu dengan Aneisha.

>><<

Tokk.. Tokk..!

Elvano membukakan pintu. Sesuai dugaan, tamu itu adalah Gevariel yang akan menjemput Aneisha. El berusaha tenang dan menahan emosinya.

"Aneisha masih siap - siap," ujar Elvano dingin.

"Boleh ngobrol?"

Lalu, El mengajak Gevariel duduk di teras rumah. Ia tak tahu apa yang ingin dibahas Gevariel saat ini. "Ada apa?" tanya El.

"Kapan lo mau nyatain perasaan lo?"

Elvano menoleh memandang Gevariel. Mengapa ia menanyakan itu tiba - tiba?

"Apa urusannya sama lo?"

"Gue cuma kasian sama lo. Rasanya sulit harus selalu sembunyiin perasaan sayang, rasa cemburu, kecewa. Suatu saat lo bakal capek juga kan? Apa bedanya lo ungkapin sekarang sama nanti?"

"Gak segampang yang lo pikir," sahut Elvano sambil menghela nafas.

Gevariel menepuk bahu Elvano. "Entah apa yang akan terjadi setelah lo ungkapin semuanya, ya siap terima aja. Gue bakal jujur ke Aneisha, kalo gue jadi lo,"

"Gue gak mau hubungan gue sama Aneisha hancur. Gue butuh dia di hidup gue,"

"Gue ngerti,"

Elvano kemudian bertanya, "Gimana kalo Aneisha malah pilih gue setelah gue nyatain perasaan?". Gevariel tersenyum miring.

Gevariel memandang sekelilingnya. "Gue pernah baca, katanya perempuan yang baik tahu cara mencintai, tapi perempuan yang cerdas lebih tahu siapa yang layak untuk dicintai."

"Maksud lo?".

"Jangan salahin orang lain karena mengecewakan kita. Tapi, salahin diri kita sendiri karena terlalu berharap banyak pada mereka," ujar Gevariel dengan lembut.

El menghela nafas berat. "Gue perlu belajar cara merelakan tanpa harus membenci,"

"Rasa benci itu gak akan muncul kalo lo ikhlas, El,"

Tiba - tiba datanglah Aneisha dengan bersemangat. "Haii! Maaf ya gue lama siap - siapnya, tadi bangunnya kesiangan."

Gevariel dan Elvano langsung berdiri dari duduknya. Semoga saja Aneisha tak mendengarkan percakapan mereka berdua. "Mau berangkat sekarang?" tanya Gevariel.

"Gue duluan ya, El, hati - hati di rumah," ucap Aneisha sambil memeluk El sesaat.

"Gue pamit," kata Gevariel sambil menunduk.

Ia merasa sedikit tidak enak jika bahagia bersama Aneisha di depan Elvano. Ia mengerti seperti apa rasa cemburu dan rasa takut yang muncul dalam hati El.

Lalu, Gevariel menggandeng tangan Aneisha keluar rumah dan melaju bersama motor merahnya.

"Apa gue harus jujur tentang perasaan gue?" pikir Elvano kebingungan.

------

Akan seperti apa ya kelanjutannya?? Jangan lupa jejak votenya!

ES REGNETHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin