30 | Gue Suka Lo.

29 4 0
                                    

Aneisha melangkah di lorong rumah sakit itu dengan berat. Hatinya masih sangat terkejut dan sakit, juga merasakan takut yang besar. Ia berharap ada Gevariel di sisinya.

Lalu, ia mencari nomor ruangan Om Fajar dirawat yang tadi diberitahu Elvano. "Aneisha, sini!" panggil El sambil melambaikan tangannya.

"Gimana kabar papa gue?" tanya Aneisha panik. El tersenyum dan memegang tangan Aneisha dengan lembut. "Udah gue bilang jangan khawatir, papa lo baik - baik aja. Dia lagi nonton tv di dalem,"

Aneisha masuk ke dalam ruangan itu, dan melihat ada ayah kesayangannya yang sedang terbaring lemas. "Papa.. Maaf Aneisha telat," ucapnya.

"Sini sini," ucap Om Fajar dengan ramah.

"Gimana keadaan papa? Bagian mana yang sakit? Pusing? Atau perutnya sakit? Kok bisa pingsan? Pasti kecapekan ya?" tanya Aneisha. Ia terlalu khawatir dengan keadaan papanya.

"Papa cuma terlalu banyak kerjaan. Ini udah sehat kok,"

Kemudian, Aneisha memeluk Om Fajar dengan erat. Perlahan air matanya mulai menetes, ia sudah tak lagi bisa menahannya.

"Maaf Aneisha nangis," ujar Aneisha sambil menghapus air matanya.

Om Fajar mengelus pipi Aneisha. "Jangan nangis.. Papa sebentar lagi sembuh, kita kumpul di rumah lagi". Om Fajar tersenyum manis. "Aneisha, kamu putri kecil papa. Jangan terlalu banyak menunduk bersedih gitu, nanti mahkota kamu jatoh," bisiknya.

Aneisha tersenyum haru dan menutup wajahnya karena malu, kini wajahnya merah dan matanya terlihat bengkak.

"Papa kalo ada kesusahan, bilang sama Aneisha. Aku gak mau liat papa kayak gini," kata Aneisha sambil menggenggam tangan Om Fajar.

"Ternyata papa berhasil membesarkan kamu dengan baik,"

"Aku juga selalu bahagia karena punya papa," lanjut Aneisha.

Tiba - tiba masuklah Elvano sambil membawakan mereka minuman. "Ada yang haus?" tanya El sambil mengangkat minuman - minuman itu.

"Wah, ada kopi minuman favorit papa!" ujar Om Fajar bersemangat.

Tetapi, Aneisha dengan cepat mengambil minuman itu dari tangan Elvano. "Papa lagi sakit, berarti Aneisha yang boleh minum ini,"

El terkekeh. "Om minum jus jambu aja ini," ucap El.

Om Fajar hanya mengangguk. "Kalo papa udah sembuh, papa bakal langsung minum es kopi susu,"

Rasanya lega melihat papa Aneisha ternyata terlihat baik - baik saja. 

>><<

Gevariel duduk di sofa ruang tengahnya dan menghela nafas panjang. "Harusnya gue ketemu sama papanya aja ya?".

"Ah, tapi gue lagi gak rapi, masa ketemunya keadaan gue kayak gini?".

"Kamu selalu ganteng kok," ujar Bunda Cyntia tiba - tiba datang.

"Bunda udah makan?" tanya Gevariel dengan perhatian. Lalu, bunda hanya mengangguk. "Gimana kencan sama Aneisha? Lancar?".

"Papanya masuk rumah sakit. Jadi tadi cuma ngobrol sebentar, terus Gevariel anter dia ke rumah sakit," jawab Gevariel kemudian.

Bunda manggut-manggut. "Kenapa gak sekalian ketemu papanya? Minta restu," ledek Bunda sambil menahan tawa.

"Gevariel gak bakal serius pacarannya sama Aneisha,"

"Kok gitu? Kenapa?" tanya Bunda.

Lalu, Gevariel menatap kedua mata bundanya dengan wajah kebingungan. Apakah ia pantas menanyakan ini? Ah, bodo amat! Gevariel akhirnya memutuskan untuk bertanya, "Bun, gimana sih cara tau kalo cewek suka kita beneran?".

ES REGNETWhere stories live. Discover now