20 | Kantin

33 3 0
                                    

Keesokan paginya, Aneisha menghampiri Gevariel yang sedang belajar untuk ulangan.

"Hai!" sapa Aneisha dengan manis.

Gevariel sulit menahan senyumnya jika melihat tingkah laku Aneisha seperti itu. Gevariel menutup bukunya. "Ngapain?".

"Ihh.. Gak boleh galak gitu, kan kita udah pacaran," jawab Aneisha.

"Lo gak masuk kelas?" tanya Gevariel.

Aneisha menggeleng. "Mau belajar pacaran aja," bisik Aneisha sambil terkekeh.

Kemudian, Gevariel berdiri  dan mengulurkan tangannya. "Ayo,"

"Mau kemana?"

"Gue anter ke kelas," jawab Gevariel dengan lembut.

Rasanya Aneisha seperti dikelilingi kupu-kupu beterbangan, bahagiaa sekali..!! Perasaan apa ini sebenarnya? Apakah Ia benar - benar jatuh cinta?

"Emang pacaran harus kayak gini?" tanya Aneisha.

Gevariel langsung menggandeng tangan Aneisha dan membawanya pergi.

"Nanti istirahat kita makan bareng?" tanya Aneisha lagi.

"Gak harus,"

"Tapi gue mau dong.. Boleh gak?". Lalu, Gevariel mengangguk pasrah, sebenarnya Ia sangat senang dan bersemangat. Hatinya selalu berdebar dan bahagia ketika bersama Aneisha.

Aneisha tersenyum. "Gue masuk duluan ya, byee".

>><<

Gevariel dan Aneisha berjalan bersama ke kantin, ditemani oleh Rian, Nando, dan Alland di belakangnya.

"Kapan ya gue punya pacar juga? Iri liatnya," ucap Rian.

Nando memukul kepala Rian dan berkata, "Lo mulai serius dulu sama cewek, jangan dimainin terus". Rian hanya terkekeh.

"Eh, ini pasangan baru jangan diem aja dong.. Ngobrol gitu ngobrol," kata Alland sambil merangkul mereka.

Aneisha dan Gevariel hanya saling bertatapan canggung. "Mau makan apa nanti?" tanya Aneisha memecahkan kecanggungan mereka.

"Asal jangan makan hatii," sahut Alland.

"Makannya satu berdua aja, saling suap - suapan gitu biar unyu," lanjut Rian sambil tertawa.

Gevariel menjitak kepala Rian dengan wajah kesal. "Diem."

Tibanya mereka disana, ternyata kantin sedang tidak terlalu ramai. Mereka duduk di salah satu meja dekat pintu masuk.

"Lo duduk aja," ujar Gevariel, kemudian pergi ke penjual bakmi yang ada disana.

"Lo mau nitip apa gak? Minum atau cemilan?" tawar Rian kepada Aneisha.

Aneisha menggeleng. "Gak usah, Rian. Gue dibeliin Gevariel aja," jawabnya.

Ternyata seperti ini ya, rasanya pacaran.. Menyenangkan dan indah sekali. Aneisha terus menerus tersenyum dan menahan degupan jantungnya agar tetap terkontrol.

Tidak lama kemudian, Gevariel kembali datang dan membawakan makanan & minuman untuk Aneisha. "Makan," ucapnya.

"Makasih pacar," bisik Aneisha, yang membuat Gevariel langsung salah tingkah.

Gevariel duduk di hadapan Aneisha dan mulai menyantap bakmi di hadapannya. 

"Rian, Nando, Alland mana?" tanya Aneisha.

"Mereka biasanya beli nasi padang diluar sekolah. Nanti juga balik sendiri," jawab Gevariel sambil mengambil tisu dari meja sebelah.

"Lo gak ikut makan nasi padang?".

"Gue mau makan bakmi aja," kata Gevariel.

Aneisha tersenyum. "Apa dia karena mau makan sama gue? Astaga, kenapa gue jadi alay gini sih.." pikir Aneisha.

Gevariel menyodorkan lipatan tisu pada Aneisha. "Buat?" tanya Aneisha.

"Itu ada saos kena di rambut lo."

Aneisha menerima tisu itu dan mengelap rambutnya dengan lembut. "Ini lo lakuin karena kita pacaran?".

"Enggak. Gue bakal tetep lakuin itu walaupun lo bukan pacar gue,"

"Kalo ke cewek lain, lo bakal lakuin juga?".

Gevariel tertegun. Ia tidak peduli jika itu terjadi ke perempuan lain, tapi Ia malu untuk mengakuinya. 

"Dor!" teriak Rian iseng dari belakang Gevariel.

"Garing lo, sini duduk," sahut Gevariel.

"Loh, Nando sama Alland mana?" tanya Aneisha sambil meminum es tehnya. "Mereka langsung ke kelas. Kenapa? Kan ada pacar lo disini," jawab Rian.

Gevariel mendorong tubuh Rian menjauh darinya. "Sana ah," kata Gevariel.

"Tadi disuruh duduk, sekarang gue diusir," ujar Rian dengan ekspresi sok sedih.

Tiba - tiba, Elvano datang ke meja mereka sendirian. "Hai," sapanya.

Aneisha spontan tersenyum dan menarik tangan El untuk duduk bersama mereka.

"Gue abis ini mau ke ruang guru, gak bisa gabung sama kalian," ujar Elvano.

"Duduk aja sebentar. Gue pesenin minum," kata Elvano.

Elvano mendekatkan wajahnya ke Aneisha dan berbisik, "Gimana rasanya pacaran?".

"Kok lo tau gue udah pacaran?"

"Ah, lo mah tau apa sih," ledek Elvano sambil tersenyum jahil.

Kemudian, mereka akhirnya duduk dan berbincang bersama.

"Cara nembaknya gimana sih kemarin?" tanya Rian penasaran.

"Gak ada romantisnya," jawab Aneisha dengan kesal.

Gevariel menatap Aneisha dengan tajam. "Kalo gak suka, harusnya gak usah diterima."

"Biarin aja emang suka gak jelas dia," ledek Elvano.

Aneisha memukul tubuh Elvano. "Jangan mojokin gue ih!"

"Semoga langgeng ya kalian," kata Rian.

Gevariel mengelus rambut Aneisha dengan lembut. "Awas aja lo kalo macem - macem sama gue," ujar Gevariel kepada Aneisha.

"Lo juga gak usah macem - macem sama gue!" sahut Aneisha.

------

ES REGNETWhere stories live. Discover now