56 | Ke Luar Negeri

31 2 0
                                    

Satu bulan.

Dua bulan.

Tiga bulan.

Empat bulan pun sudah berlalu. Kini Elvano sudah mulai libur kelulusan dan tidak kembali bersekolah sama sekali. Sedangkan Aneisha dan Gevariel sedang sibuk ujian semester akhir untuk naik ke kelas 3.

Kini Elvano sedang berada di depan laptopnya dan sedikit sedih memikirkan kuliahnya. Ia benar - benar memutuskan untuk berkuliah di Malaysia. Walaupun berat sekali meninggalkan Aneisha dan Om Fajar yang sudah bersamanya sejak kecil, tapi El memang butuh suatu perubahan dalam hidupnya. "Semoga ini keputusan yang terbaik," ucap Elvano sambil mengangguk yakin.

"Wah, ujian hari ini susah bangett! Masa ada beberapa soal yang belom diajarin tapi bisa muncul? Gurunya gak jelas," umpat Aneisha kesal saat masuk ke dalam rumah.

"Udah pulang? Kok tumben sendirian? Gevariel mana?" tanya El.

"Iyaa, si Gevariel mau nongkrong sama Alland jadi gue pulang sendiri,"

Aneisha kemudian duduk di sebelah Elvano. "Lo lagi ngapain? Kok muka lo suntuk banget?"

"Gue lagi mikirin kuliah, Sha," 

Lalu ekspresi wajah Aneisha berubah menjadi bersemangat. "Terus mau kuliah di universitas apa? Jurusan apa? Ih, seru banget mikirin kuliah! Apa gue nanti satu kampus sama Gevariel aja ya?" 

"Gue mau kuliah di Malaysia, Sha,"

"Apa?" tanya Aneisha sambil melongo terkejut.

"Maaf baru sempet kasih tau lo, tapi gue udah diterima di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), jurusannya Arsitektur dan Pembangunan."

Aneisha merubah posisi duduknya untuk lebih dekat dengan El. "Maksud lo gimana sih? Lo beneran ke luar negeri? Terus gue gimana?" tanya Aneisha masih tidak percaya. Elvano mengangguk singkat.

El merangkul Aneisha. "Gue yakin lo bisa jaga diri, kan juga ada Gevariel disini. Gue pengen mulai kehidupan yang baru disana,"

"Gue masih gak percaya, El. Ini lo seriusan?"

"Iya. Gue udah bilang juga sama Om Fajar, dan dia setuju. Lo setuju kan?"

Kemudian, Aneisha memeluk Elvano. "Gue sebenernya gak mau lo pergi, tapi gue egois kan? Lagian kenapa sih lo mendadak kasih tau ini? Gue gak siap kehilangan lo, El,"

"Aneisha, lo gak kehilangan gue. Kita bakal terus jadi sahabat, gue gak bakal lupain lo walaupun kita udah jauh," jawab Elvano sambil tersenyum. 

"Lo gak pergi cuma karena gue kan? Bukan karena lo mau move on kan?" tanya Aneisha dengan ragu - ragu. Elvano mengigit bibirnya gugup, karena tebakan itu tepat. Ia tidak bisa selamanya melihat Aneisha bersama Gevariel dengan hatinya yang sakit.

"Mungkin itu salah satunya, tapi gue emang pengen kuliah disana,"

Aneisha menghela nafas berat. "Beneran lo kejam, El! Masa lo tega ninggalin gue kayak gini sendirian? Nanti kalo ada yang gangguin gue, terus gue-"

"Ada Gevariel, gak usah khawatir, Aneisha," potong El. 

"Lo kuliah disana berapa lama?" tanya Aneisha dengan memelas.

"Sekitar 3-5 tahun, nanti gue pasti langsung balik kesini,"

Kemudian, Aneisha mendekatkan dirinya pada Elvano. "Bawain gue oleh - oleh yang banyak yaaa?" rayunya manja.

"Pastii!"

Lalu, Elvano kembali memeluk Aneisha dengan lembut, ia ingin menikmati rasa nyaman ini sebelum pergi bertahun - tahun dari Aneisha nanti.

ES REGNETWhere stories live. Discover now