17 | Jangan Dibuang

33 6 0
                                    

Sesampainya Gevariel di kamarnya, Ia langsung mengambil buku yang diberikan Aneisha tadi.

Es Regnet.

"Hujan? Apa dia mau bantu gue untuk sembuhin trauma?" pikir Gevariel.

"Ini gak akan berhasil,"

Pikiran Gevariel semakin dipenuhi oleh sosok Aneisha. Entah gadis itu menggunakan pelet atau semacamnya, tetapi Gevariel tidak pernah menjadi gila seperti ini.

"Ini.. jatuh cinta?"

Kemudian, Ia mulai membaca halaman pertama dari buku yang diberikan Aneisha tadi.

>><<

"Sha, liat gue bawa apaaa?" ucap Ghea tiba - tiba menghampiri Aneisha yang sedang tidur di jam pelajaran kosong.

Aneisha terbangun dari tidurnya. "Apaan sih? Lo ganggu mimpi gue lagi pacaran sama-"

"Gevariel! Tadi Gevariel kasih ini ke gue, katanya buat lo," potong Ghea sambil menyodorkan martabak keju dari kantin.

"Hah? Buat gue? Beneran dari Gevariel?" tanya Aneisha terkejut.

Ghea mengangguk kegirangan. "Kali ini no tipu - tipu! Beneran Gevariel yang dateng terus kasih ke gue".

Aneisha bingung kenapa  Gevariel tidak memberikannya langsung. Apakah Ia malu? Rasanya sulit untuk percaya setelah saat itu Rian dan Nando pernah membohonginya.

"Kalo ada yang mau diungkapin ke pengirimnya, masih ada tuh di deket tangga," bisik Ghea.

Aneisha langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi membawa martabak itu. Ia menghampiri Gevariel yang sedang bersama Alland.

"Waduh, pagi - pagi udah ngeliat bidadari! Selamat pagii, Aneisha," sapa Alland bersemangat. Aneisha hanya tersenyum. "Iya Alland."

Kemudian, Aneisha mengalihkan pandangannya ke Gevariel. "Ini beneran dari lo? Atau gue dikerjain lagi?" tanya Aneisha. Dan Gevariel hanya mengangguk.

"Jadi, Gevariel khawatir takutnya lo belom sarapan, makanya dia beliin ini-"

"Biar lo gak mati kelaperan di kelas," potong Gevariel buru - buru. Ia malu jika Aneisha tahu bahwa Gevariel sebenarnya peduli dengan dia.

Aneisha tersenyum manis. "Makasih buat makanannya," ucap Aneisha.

"Duh, gue disini udah kayak pajangan tabung pemadam kebakaran yang nempel sama tembok," sindir Alland sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

Aneisha tertawa kecil. "Kenapa tiba - tiba baik? Abis ngelakuin kesalahan?"

"Gue cuek salah, sekarang baik juga salah," jawab Gevariel.

"Bukan gitu. Cuma aneh aja tiba - tiba lo perhatian kayak gini,"

"Eh, lo gak suruh gue abis ini bayar martabaknya kan? Jangan - jangan ini bagian dari marketing," lanjut Aneisha.

Ya ampun, lucunya gadis ini. Kepolosannya membuat Aneisha terlihat semakin menggemaskan dan menarik.

"Jangan dibuang," ucap Gevariel, kemudian memutuskan untuk pergi.

ES REGNETWhere stories live. Discover now