09 | Permainan

51 5 0
                                    

"Nanti pulang bareng gue," ucap Elvano sambil melepaskan helm Aneisha.

Aneisha menjawab, "Hm.. Gue nanti ada urusan. Lo pulang duluan aja deh, El."

Aneisha berjalan sendirian menelusuri koridor sekolah. Suasana sekolah masih sepi dan belum banyak murid karena masih terlalu pagi. Aneisha memang suka datang pagi agar tidak perlu terburu - buru dan menghindari terlambat.

Gevariel tiba - tiba muncul di hadapannya entah darimana. "Eh! Bikin kaget aja," teriak Aneisha refleks. Gevariel diam dan mulai menggenggam kedua tangan Aneisha dengan hati - hati. 

"Ih.. Jangan pegang - pegang. Lo ngapain sih? Lo mau apa?" tanya Aneisha terkejut. Namun, Gevariel tetap menggenggamnya erat dan menatap Aneisha. Ia mencoba melakukan apa yang Bunda Cyntia kemarin bilang.

"Ge-gev.. Lo mau ngapain?" tanya Aneisha mulai gugup. Jantungnya kembali berdegup kencang seperti biasanya. Ia merasakan wajahnya mulai terasa panas sekarang.

"Lo salah tingkah?" tanya Gevariel dengan senyuman.

Aneisha melepas tangannya. "Gak jelas!" teriaknya sambil berlari menuju kelas.

"Selain deg - degan, ternyata gue ngerasa nyaman. Gue ngerasa akan baik - baik aja kalau liat mata dia," ujar Gevariel pada dirinya sendiri. "Masa gue suka? Dih.. Aneh banget sih gue".

Muncullah Alland dari belakang Gevariel. "Woii! Jangan ngelamun. Kalo lo kebanyakan ngelamun, nanti gue ambil muka ganteng lo".

Gevariel menoleh ke Alland. "Al, lo pernah suka cewek gak?" tanyanya serius.

"Pernah. Kenapa? Ah, tapi gue ditolak mulu.. Baru ditolak dua kali sih, tapi gu-"

"Rasanya kayak apa,Al?" tanya Gevariel lagi.

"Hmm.. Rasanya dunia milik berdua. Gak peduli sama orang lain mau ngomong apa, ngelakuin apa, yang penting dia ada di deket gue. Terus nih kalo lo merem, yang ada di bayangan lo cuma cewek itu. Terus juga nih-"

Gevariel memukul kepala Alland kesal. "Nyesel gue nanya ke lo".

>><<

Gevariel yang sedang asik bercanda dengan ketiga sahabatnya, terpaksa terganggu oleh kedatangan Elvano tiba - tiba ke kelasnya.

"Keluar. Gue mau ngomong sama lo," ujar Elvano dengan tegas.

Gevariel tersenyum meremehkan. "Ada apa nih sampe repot - repot kesini?". Rian langsung berdiri di hadapan Elvano dengan tatapan kesal. "Mau ngapain? Kalo mau ngobrol, disini aja".

"Oh.. Gak berani kalo sendirian?" sindir Elvano yang membuat Gevariel mulai memanas. "Tahan.. Jangan sampe gue berantem sama ini orang," pikir Gevariel.

Akhirnya, Gevariel berjalan keluar menuju gudang sekolah agar tidak banyak orang yang bisa mendengar percakapan mereka.

"Jauhin Aneisha," perintah Elvano.

"Alasannya?"

"Gue gak mau lo mainin perasaan dia."

"Emang lo kenal sama gue? Jangan bikin kesimpulan sendiri. Lo gak tau gue orangnya kayak gimana kan?" balas Gevariel santai.

"Lo gak bakal bisa dapetin Aneisha," ucap Elvano.

Gevariel mengangkat satu alisnya. "Kenapa? Trauma?" tanya Gevariel.

"Kok dia tau? Kenapa Aneisha cerita sama dia?" gumam Elvano.

ES REGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang