37 | Cantik!

26 2 0
                                    

Aneisha sedang menikmati es krimnya di kantin, sedangkan Elvano hanya sibuk memandangi Aneisha. Ia kagum dengan kuatnya Aneisha menghadapi semua ini, bahkan ketika di-bully karena kedua orang tuanya.

Elvano menghela nafas. "Sha, kalo ada yang ganggu lo lagi, kasih tau gue."

"Iya Elvano," jawab Aneisha tersenyum.

Aneisha lalu bertanya, "Lo kenapa masih baik sama gue?". Pertanyaan itu terdengar aneh oleh Elvano, ya tentu saja karena rasa sukanya.

"Kenapa?"

"Ya, gue kan udah nolak perasaan lo. Harusnya lo benci gue,"

"Enggak. Gue gak bisa benci lo,"

Elvano menunduk, ia memainkan jemarinya. "Maaf kalo perasaan gue jadi beban buat lo,"

"Eh-bukan gitu! Gue gak ngerasa gitu,"

"Lo bahagia sama Gevariel aja, gue gak akan ganggu,"

Aneisha menatap Elvano dengan merasa bersalah. Ia bingung harus bertindak seperti apa, karena nyatanya memang tidak ada perasaan cinta. "Tapi gue juga mau lo bahagia,"

"Itu gampang, biar urusan gue."

El memegang satu tangan Aneisha. "Sha, gue sama sekali gak ada harapan ya?".

"Bukan gitu-"

"Apa gue gak pantes dapetin lo? Kenapa gue gak bisa dan Gevariel bisa?" potong Elvano. Suaranya terdengar sedikit parau dan matanya memelas. 

"Ketemu sama lo itu takdir, jadiin lo sahabat itu pilihan gue. Dan maaf, gue kayaknya gak akan bisa ubah pilihan gue," jawab Aneisha sambil beranjak berdiri, ia pun meninggalkan Elvano disana.

Ternyata memang tidak ada harapan, bahkan 1% pun tidak ada. Itulah namanya nasib, tidak ada yang bisa mengubahnya. 

"Gue sadar perasaan ini salah," gumam El sambil memukul pelan meja itu.

>><<

Gevariel duduk di kelasnya bersama Alland dan Nando, karena Rian sedang bolos sekolah dan berpura - pura sakit di rumahnya. Mereka berbincang banyak dan bercanda beberapa hal, walaupun hati Gevariel saat ini tidak tenang. Pikirannya dipenuhi Aneisha, gadis lugu yang berhasil mencuri hati Gevariel.

"Gev, lo gimana?"

"Apanya?" tanya Gevariel balik.

"Ah, lo mah gak nyimak! Kita kayak ngobrol sama tembok, Al," respon Nando kesal.

Gevariel hanya tersenyum kecil. "Maaf maaf, pikiran gue lagi berantakan,"

"Lo mikirin gue? Atau istri lo si Aneisha?" ledek Alland.

Nando hanya terkekeh sambil menjitak kepala Alland. "Sejak kapan dia nikah?".

"Aneisha," jawab Gevariel sambil memijat dahinya.

"Dia kenapa?" tanya Nando.

"Gosip tentang-"

"Gev?" panggil seseorang. ITU ANEISHA! Panjang umur sekali gadis ini, mengapa tiba - tiba ia ada disini? Gevariel langsung spontan beranjak berdiri dengan wajah gugup.

Alland merangkul Aneisha dengan santai. "Halo cantik! Ada urusan apa nih? Mau pinjem bos kita?". Aneisha hanya mengangguk sebagai jawaban.

Gevariel dengan sigap menggandeng tangan Aneisha keluar dari kelar. "Apa?" tanya Gevariel singkat.

"Lo gak nanya gue baik - baik aja atau enggak gitu?".

"Tadi pas gue nanya kan lo malah ngacangin gue & pergi sama El," jawab Gevariel. Sebenarnya ada rasa kesal dan cemburu dalam hatinya.

Aneisha memanyunkan bibirnya kesal. "Tadi gue lagi gak-"

Kemudian, tiba - tiba Gevariel mendekatkan dirinya dan memeluk Aneisha, padahal itu tempat umum! Aneisha tak mau menjadi bahan gosip lagi, dan segera melepaskan pelukan Gevariel.

Gevariel mengelus pipi Aneisha. "Maafin gue. Seharusnya gue ada di depan lo pas kejadian tadi, gue datengnya malah telat,"

"Gakpapa, tadi ada Elvano yang bantu gue,"

"Itu dia yang bikin gue malah kesel," pikir Gevariel dalam hatinya.

Aneisha menggenggam kedua tangan Gevariel dengan perlahan. "Jangan cemburu. Dia itu sahabat gue, lo pacar gue."

"Siapa yang cemburu?"

"Lo," sahut Aneisha sambil menjulurkan lidahnya.

"Enggak. Ngapain cemburu? Jelas - jelas gue udah menang,"

Gevariel lalu mengajak Aneisha berjalan - jalan di sekitar koridor sekolah. Walaupun banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, tapi biarlah mereka berusaha tidak memedulikannya.

Aneisha memandangi tiga orang gadis yang lumayan populer sedang duduk bersama dan merasa sedikit iri karena kecantikannya. "Cantik - cantik banget," ucapnya.

"Siapa?". Lalu Gevariel mengikuti arah mata Aneisha yang tertuju pada gadis - gadis adik kelasnya itu.

"Liat gue sini," ujar Gevariel dengan lembut. 

Lalu, Aneisha hanya menurut dan menatap wajah Gevariel. Apa yang akan Gevariel lakukan?

"Lo lebih cantik." Gevariel mengucapkannya dengan suara pelan dan sambil mengalihkan wajahnya, ia merasa malu mengucapkan itu, tapi itulah kenyataannya.

Aneisha sedikit tersentak dan mengerjapkan matanya beberapa kali. "Lo bilang apa? Gue salah denger ya?" tanya Aneisha bersemangat. 

"Gak ada pengulangan,"

"Ih, lo bilang gue cantikk?!"

"Gak,"

"Tadi lo bilang gue lebih cantik dari mereka kan? Atau gue yang salah denger sih? Beneran?" tanya Aneisha lagi sambil mencolek - colek tubuh Gevariel.

Gevariel hanya tersenyum menahan tawanya melihat Aneisha. "Gue lupa kalo gue bilang gitu," kata Gevariel dengan singkat.

"Gengsi! Padahal tadi lo beneran ngomong itu kok. Lo bilang gue C-A-N-T-I-K,"

Kemudian, Gevariel menghentikan langkahnya. Ia menoleh melihat Aneisha dan berkata, "Dengerin, kecantikan itu gak cuma yang bisa diliat pake mata, tapi juga yang bisa dirasain pake hati".

"Yang indah di mata cuma bikin cowok penasaran, tapi kalo indah di hati itu yang bikin cowok bertahan," lanjut Gevariel sambil melanjutkan jalannya.

Aneisha terkejut hingga menutup mulutnya. Astaga, kalimat seperti itu benar - benar keluar dari mulut cowok dingin menyebalkan seperti Gevariel? Apakah dunia bakal runtuh?

"Kok lo bisa tiba - tiba jadi kayak gini? Wah, ini bukan Gevariel yang gue kenal! Lo siapa?" ujar Aneisha sambil berjalan cepat menyusul Gevariel. Dan Gevariel hanya terkekeh pelan, gadis ini menggemaskan sekali.

"Jadi gue cantik kan?" tanya Aneisha lagi di hadapan Gevariel. Tetapi, Gevariel mengacuhkannya.

"Gue cantik gak? Tadi lo bilang gue cantik!"

"Biasa aja," jawab Gevariel sambil memalingkan muka.

Dari kejauhan, Elvano memandangi mereka dengan hati yang panas, tapi tidak ada yang bisa dilakukan. Ia hanya bisa sabar dan sabar. Mau bagaimana lagi?

Saat Aneisha berada dalam masalah seperti tadi, Elvano yang hadir untuk Aneisha, tapi tetap Gevariel yang mampu membuat Aneisha bangkit dan bersinar lagi.

Mungkin memang seharusnya Elvano menyerah dan melupakan perasaannya sejak dulu.

------



ES REGNETWhere stories live. Discover now