02 | Kala Hujan

108 14 0
                                    

Gevariel hanya diam memandang keluar jendela selama pelajaran Matematika. 

"Woi, kalo bengong terus, nanti kerasukan setan lohh," ledek Nando, sahabatnya.

"Mendung," ucap Gevariel singkat. Nando hanya diam dan langsung mengerti apa yang dimaksud Gevariel.

"Lo bawa payung?" tanya Nando.

"Hmm.. Lupa."

Nando menghela nafasnya dan berkata, "Ya udah, nanti jangan langsung pulang. Gue beliin lo payung di minimarket". Gevariel tak menyahut.

>><<

Sepulang sekolah, Aneisha yang sedang berjalan bersama Ghea, sahabatnya, tidak sengaja melihat Gevariel yang sedang duduk sendirian. Ia masih penasaran dengan laki - laki itu karena Neisha tidak merasa pernah melihat dia di sekolah selama ini.

"Sha, lo liatin apaan sih?" tanya Ghea penasaran.

"En-enggak.. Ghe, tuh ojek online lo udah dateng," kata Aneisha.

"Gue duluan yaa, Sha. Kabarin kalo lo udah sampe rumah. Jangan kelamaan di sekolahh."

Aneisha mengangguk sambil tersenyum.

Tiba - tiba Ia melihat Gevariel yang sedang berjongkok di lapangan sekolah kehujanan sambil menutup kepalanya. "Gevariel..? Dia kenapa?"

Aneisha langsung berlari menghampiri Gevariel dengan payung ditangannya. "Lo gakpapa?" tanya Aneisha khawatir. Namun, Gevariel tetap diam. 

Aneisha menggenggam tangan Gevariel dan menariknya untuk berdiri. "Gevariel," panggil Aneisha dengan lembut. Lalu, Gevariel langsung memeluk Aneisha sambil menangis. "Tolong.."

"Tolong gue.. Gue takut. Gue gak mau disini. Bawa gue pergii," ucap Gevariel sambil memeluk erat Aneisha. Tubuh Gevariel gemetaran. Aneisha sangat  kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa.

"Gev-"

Gevariel menatap kedua mata Aneisha. "Tolong. Gue takut. Gue.." lanjutnya.

Aneisha langsung membawa Gevariel masuk ke dalam sekolah. Mereka duduk di salah satu kursi kantin. 

"Maaf," ucap Gevariel ketika Ia sudah mulai tenang.

"Lo baik - baik aja, Gev?" tanya Aneisha perhatian.

Gevariel kembali diam dan memperhatikan wajah Aneisha. "Ini orang aneh banget sihh.. Gue jadi bingung harus gimana," pikir Aneisha. 

Tidak lama kemudian, Gevariel pun pergi dan meninggalkan Aneisha duduk disana sendirian.

"Hah? Terus udah? Gak ada ucapan terima kasih gitu?" ucap Aneisha.

"Najiss! Nyesel gue buang - buang waktu bantuin dia," lanjut Aneisha. "Padahal niat gue baik, dia malah ngajak berantem."

Aneisha menghela nafas kesal dan memutuskan untuk pulang sebelum hujan kembali turun.

>><<

"Kok pulangnya sore banget?" tanya Elvano.

"Posesif banget," jawab Aneisha ketus. Elvano memegang bahu Aneisha dan menatapnya tajam. "Jawab gue. Habis darimana? Lo kehujanan? Kenapa gak angkat telfon?" 

"Baterai hp gue abis. Udah, itu jawabannya." jawab Aneisha.  "Gue mau mandi dulu."

Sebenarnya Aneisha dan Elvano sering berangkat dan pulang sekolah bersama, namun Aneisha tidak ingin menjadi bahan pembicaraan di sekolah, jadi mereka hanya berangkat bersama dan pulang masing - masing.

"Tumben dia pulang sampe sore kayak gini.. Biasanya Aneisha pulang sekolah kan langsung ke rumah," gumam Elvano.


------

ES REGNETWhere stories live. Discover now