bab 55

1.2K 108 151
                                    

Cussssssssss nggak mau basa basi yang mau read monggo di read,,,wkwkwkwk...

Yang bilang lanjut/next wajib follow dulu..wkwkwkwk...

Candaaa gessss tapi kalo beneran gak papa...

Monggo sokkk di baca caritana...wkwkwkwk...

////..../////////////////.......////////////////.......///


Setelah menyelesaikan makan martabaknya dan membereskannya Naya sengaja meracik kopi untuk Rio. Oke jika tadi Rio membuatnya Ambyar maka kali ini ganti Naya yang akan membuatnya ambyar. Ia membuat secangkir kopi dan juga segelas susu putih untuk bocil yang sudah mengejeknya tadi.

"Ehem...pak kopinya diminum biar nggak ngantuk.."

"Buat saya?"tanya Rio dengan menujuk dirinya

" buat satpam depan komplek.ishhh.."

"Trimakasih.."

"Sama sama.."

5 menit kemudian suasana masih hening.hanya terdengar coretan polpen yang menari diatas kertas. Rio seperti nya sedang sibuk sekali. Sedangkan Naya dia masoh mencari keberanian yang hilang begitu saja ketika sudah ada didepan Rio. Padahal di dapur tadi ia sudah menyiapkan kalimat yang manis untuk Rio kenapa tiba tiba blank gini sih. Emang gitu ya??kalo didepan doi semua kata uang tersusun rapi bisa hilang tiba tiba. Naya menghembuskan Napas mempersiapkan diri.

"Ehem pak.."

"Hm.."

"Hufftt okay,,sabar Nay..gak papa mungkin kertas lebih menarik dari panggilan mu..mari kita coba sekali lagi" dumel Naya dalam hati.

"Jika bapak senang bertemu saya kembali,,saya jauhh lebih bahagia dari pada Bapak. Rindu saya terobati..trimakasih karena kita telah dipertemukan kembali. Permisi.." setelahnya Naya buru buru lari ke kamar dengan nampan yang berisi segelas susu yang ia bawa.

Bruuuaakk!!!
Naya menutup pintu cukup keras hingga mengagetkan 2 manusia berbeda usia yang  ada dalam kamar. Sumpah Naya malu banget. Wajahnya memerah seperti tomat. Bisa bisanya dia bilang jika rindunya tetobati. Harusnya kan gak gitu.  Harusnya dirinya lebih bisa jaga lisan kenapa nyeplos gitu aja sih. Bukannya Rio yang salting ini mah Naya yang malu setengah mati.

"Bantingg trusss...sampek jebol tuh pintu,,gue jadiin pintu lo nay." cerca Zetta.

"Maaf zett gak sengaja.."

"Tuh muka kenapa merah gitu,,astagaaaa!!!lo overdosis coklat nay..ya ampunn trus gimana nih.." buru buru Zetta mendekat ke Naya dan memegangi pipi Naya yang merah bukan hanya di pipi tapi di seluruh muka gadis itu. Naya gelagapan gak mungkin ia jawab muka merahnya karena malu.

"Hah?enggak..in-ini gak papa..ud-udah ah ini mau kasih susu ke alif..Alif sayang...kaka bawa susu buat Alif..Alif mau?"  meninggalkan zetta begitu saja dan menuju alif yang sedang asik main game.

"Alif gak suka susu." jawab Alif dengan nada yang super duper datar bikin Naya cengo.

"Dia sukanya soya bukan susu sapi.." jelas Zetta yang melihat sahabatnya cengo atas jawaban yang diberikan Alif.

"Ohh..terus ini..kamu minum dah.."

Bukan nya memerima susu dari Naya Zetta justru memicingkan matanya pada Naya. Ia jadi curiga apa sahabatnya ini..

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang