bab 73

936 80 6
                                    

Spesial malam raya....

Happy Reading temen temen...

Sekembalinya naya dari pertemuan dengan calon suaminya. Naya langsung masuk kamar dan segera membersihkan badannya karena terasa lengket. Pikirannya semakin bimbang dan kalut ia sendiri bingung untuk mendefinisikan perasaannya saat ini. Azzam, laki laki yang pernah meninggalkannya kini datang dengan keseriusan. Haruskah ia menerima Azzam dan belajar untuk mencintai pria itu lagi. Atau menolaknya dengan menunggu kepastian dari Rio.

Haishhh kemana pula laki laki itu katanya serius tapi hingga sekarang tak menunjukkan keseriusan nya dihadapan ke dua orang tua Naya.
Apa menerima Azzam adalah pilihan yang terbaik?

Tok..tokk...suara pintu kamar diketuk dari luar. Naya bangkit dari rebahannya dan membuka pintu ternyata bundanya yang sedang membawa segelas susu.

"Belum tidur dek?" basa basi bunda.

"Belum bund.."

"Besok ke Jogja nya pagi kan?" tanya bunda. Benar besok Naya harus kembali ke Jogja. Setelah tau dirinya  di suruh pulang karena ada yang meminang. Rasanya pikirannya akan semakin sumpek bila berlama lama di rumah. Kalau di tanya apa tidak kangen dengan keluarganya? Tentu Naya kangen sangat kangen. Tapi bila dirinya disini terus yang ada pikirannya hanya tertuju pada dua laki laki yang bukan mahramnya.

"Iya bund..tapi Nay belum bisa tidur?"

"Kenapa?"

Naya lagi lagi menghempaskan nafasnya pelan. Kemudian kepalanya ia sandarkan dipangkuan bunda.

"Soal lamaran?" tanya bunda.  Tentu saja Laras tau apa yang sedang mengganjal dipikiran putrinya. Sebab dirinya sendiri pun ikut memikirkan tentang lamaran itu.

"Menurut bunda gimana?"

"Menurut bunda,,dia laki laki yang baik. Perangainya juga baik. Dia juga berasal dari keluarga yang baik.."

"Semuanya baik bund?"tanya Naya dengan tatapan polosnya. Laras menanggapinya dengan senyum menenangkan. Ia mengelus rambut putrinya dengan sayang.

"Dari pandangan bunda sih begitu..ayah juga berharap nay menyikapi lamarannya dengan bijak. Jarang loh Nay ada laki laki yang berani menemui ayahmu. Tau sendiri kan ayahmu tuh protektivnya kaya apa kalau sama kamu."

"Emm..bund apa bisa menikah tanpa cinta?"

"Kadang cinta itu akan datang karena terbiasa. Bunda yakin kalau dia lelaki yang baik yang akan menjaga kamu nantinya. Tapi semua pilihan tetap ada di kamu sayang. Menerima atau menolak terserah kamu ya dan juga libatkan sang pencipta dalam menentukan jawaban mu nanti. Bunda keluar dulu. Minum susunya. Habis itu tidur."

Naya hanya menganggukkan kepalanya. Matanya terus mengarah pada Laras yang keluar dari kamar. Benar apa yang dikatakan bunda nya. Lebih baik ia tidur sekarang dan meminta jawaban di sepertiga malam terakhir nanti. Naya menenggak susunya hingga tandas, lalu kembali berbaring dengan nyaman untuk menggapai alam mimpi.

#######&&&&&&&#######&&&&&&#

Pernak pernik pernikahan tertata dengan indah. Dekorasi berwarna putih dan gold menyulap rumahnya bak istana. Slambu slambu di hias sedemikian rupa hingga membentuk pola yang indah khas pernikahan.

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDKde žijí příběhy. Začni objevovat