Bag 9

3.1K 114 0
                                    

Satu minggu telah berlalu
Dan tepatnya hari ini ada seorang perempuan mondar mandir tidak jelas didalam kamarnya. Rasa gugup takut dan penasaran menjadi satu dalam dirinya. Hari yang ditunggu tunggu oleh perempuan itu tiba. Hari ini dimana dia harus bertemu orang tua Rio. Ahhh Nea terlihat gugup berulang kali ia bercermin untuk memastikan apa penampilannya sudah cocok. Yaps perempuan itu adalah Nea. Ia yang berjanji untuk mengunjungi kedua orangtua Nea. Nea kembali meneliti pakainnya. Celana jeans kemeja panjang dan kerudung yang ia sampirkan dikedua bahunya.

"Aduh kenapa gue gugup gini sihhh,,,come on Ne,,cepat atau lambat orang tua Rio bakal jadi orang tua lo,,kenapa lo gugup gini sihh.."ucap Nea pada dirinya didepan cermin. Ia tidak bohong kalau ia benar benar gugup.

"Tok tok tok...."
Hingga suara pintu kamarnya yang diketukpun membuatnya sedikit berjingkat.

"Nduk masih lama kamu dandannya itu nak Rio sudah nunggu didepan loo,,jangan lama lama ya..,,kasian kalau nak Rio harus nunggu lama" ucap sang ibu pada Nea.

"Enggeh bu,,,sebentar ini Nea ambil tas tadi. Ya udah bu ayo kita ke depan." sahut Nea sembari menutup pintu kamarnya dan menghampiri ibunya.

"Bu, kalau ibu panggil Nea,, yang nemenin mas Rio didepan siapa bu?" sebenarnya Nea sudah tau jawabannya dia hanya berbasa basi dan ingin menghilangkan rasa gugup yang  mendera hatinya.

"Ya ayah mu to nduk yang nemenin nak Rio,,kamu ini kenapa??gugup yaaa mau ketemu calon mertua??heeemmm..." goda sabg ibu.

"Ih apaan sih ibu,,,Nea gak gugup bu.." rengek Nea.

Ketika sudah sampai diteras Nea melihat Rio sedang berbicara dengan ayahnya.

"Hey.."sapa Nea,,ahhh gadis itu mengapa  benar benar tidak bisa meghilangkan gugupnya. Untung saja Rio tidak curiga.

"Hey,,gimana??udah siap kalau udah siap ayo berangkat..." jawab Rio.

"Eh iya,,bentar aku ambil kue kue kecil yang aku buat tadi." sahut Nea cepat. Ia berlalu menuju meja makan mengambil kue kemudian segera menghampiri Rio lagi.

"Udah nih yuk berangkat, yah bu Nea sama mas Rio pergi dulu ya.."pamit Nea pada kedua orang tuanya.

"Iya om Tante,,Nea nya Rio bawa dulu ya,,,assalamualaikum.." tambah Rio sebelum mereka benar benar pergi.

"Waalaikumsalam.." jawab bebarengan ibu dan ayah Nea.

"Hati hati dijalan,,,dan semoga berhasil.."bisik ibu  ditelinga Nea diakhiri dengan terkikik.

"Ishh ibuu..." malu malu Nea.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Jika Rio sedang bersama kekasihnya sedang menuju kediaman Rio. Bagaimana dengan Naya. Apa kabar dengan gadis itu selama seminggu ini? Ya gadis itu tetap ceria setiap harinya dan masalah perasaannya pada Pak Rio tentu saja masih tetap bertahan dengan rasa kagum. Sejauh ini Naya memang belum tahu apa apa tentang Pak Rio. Entahlah Naya memang tidak terlaku kepo tentang Pak Rio meski ia mengagumi. Andai saja Naya tahu kalau Pak Rio sudah punya calon apa reaksi gadis itu nanti?

Naya memang selalu enjoy dalam hal apapun. Seperti hari ini saja ketika Naya dan teman teman kelasnya sedang kumpul kumpul di Kafe. Topik pembicaraannya juga tidak berpindah selain 'Pak Rio' tapi mungkin kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Jika biasanya mereka selalu membicarakan cara agar bisa kenal pak Rio lebih dekat tapi  kali ini ada salah satu diantara teman Naya yang maju satu langkah lebih cepat.

"Eh Nay lo mau tau gak?" tanya Sintia pada Naya. Semua kawan Naya taunya hanya kepura puraan Naya mengagumi pak Rio. Jadi mereka sering bercanda seperti kali ini.

"Tau apa Sin..,,kan kamu belum cerita." ucap Naya santai sambil memakan kentang goreng yang ada didepannya.

"Kemarin gue foto sama pak Rio!" seru Sintia diakhiri dengan cengirangannya.

Sementara yang diberi tahu jelas saja terpekik keras. Bahkan sempat tersedak kentang yang ia makan tadi.
" Whatttt!!!! Serius??!!!!Uhuk.. Uhuk.." pekik Naya hingga terbatuk

Sementara Kesi sahabatnya malah tertawa paling keras diantara yang lain meskipun akhirnya ia juga membantu Naya.

"Makanya kalau makan ditelen dulu Nayy.." ucap Kesi sambil menepuk nepuk bahu Naya.

"Ya kan aku kaget kes,,kamu kok bisa sih Sin foto sama pak Rio. Kan aku juga penginnn!!!!! Mana coba hasilnya aku mau lihat" rengek Naya
Pada Sintia. Sedang Sintia malah cengar cengir nggak jelas sambil memberikan Hpnya pada Naya.

"Ya kali Nay...,,,emang kalau beneran pak Rio mau foto sama lo, lo mau...,,yakin nggak kabur duluan..,,hhhhh.." timpal Nila

"Iya bener Nay orang lo diajak foto sama temen cowok kelas kita aja nolak nya kebangetan. Ini pakek sok sok.an mau fotbar sama pak Rio." tambah Rahma.

"Iya juga sihh,,kalau beneran terjadi ya aku mikir dua kali untuk itu." ujar Naya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak Gatal kemudian memngembalikan Hp Sintia.

"Huwaahhahahahaha..." tawa teman teman Naya semakin pecah setelah mendengar ucapan Naya. Karena mereka sudah tahu bagaimana sifat Naya. Seheboh hebohnya gadis itu apabila ada cogan yang lewat pasti akan heboh dibelakangnya. Naya tidak akan pernah menunjukkan kehebohannya itu. Bukan Naya munafik atau sok Jaim tapi sift hebohnya itu memang hanya ia tunjukkan pada teman temannya saja dan sebagai bahan bercanda saja. Karena sikap Naya yang sebenarnya adalah Cuek pada setiap cowok kecuali Arga yang memang Sahabatnya.

"Ihh kalian jangan ketawain aku dong!" rengek Naya tak terima

"Yaa habisnya lo lucu sih Nay sok sok an minta fotbar kaya situ berani aja" ucap Kesi yag sedari tadi tertawa.

"Ahh udah ah,,iya iya..,tapi kalian enak ada kemajuan...,,masa iya cuman aku aja yang start mulu gak maju maju.." rengek Naya lagi

" start?kaya mau lari marathon aja pakek ada startnya" kekeh Nila

"Nay gimana lo mau maju. Lo kan emang gak bisa ngapa ngapain..,,udah ah bercandanya sakit perut gue ketawa mulu." ucap Sintia. kemudian  ia berdehem sebentar lalu melanjutka bicaranya lagi dengan nada yang serius.

"Ehm,,Nay kali ini gue mau nanya serius nih...,,lo beneran suka sama pak Rio? Sampek heboh kayak gini ini udah seminggu loh..,biasanya kan lo heboh kalau ada cogan cuma sehari dua hari.." tanya Sintia penuh selidik.

"Huh..??hahahaha....,ya.. Ya nggak lah ya kali aku beneran suka sama Pak Rio. Beliau kan udah Om om,,semantara aku masih gadis ini...,,hehehe". Jawab Naya sambil cengengesan. Lain dimulut lain dihati. Bohong kalau Naya tidak kaget ditanya seperti itu. Bahkan jantungnya saja sudah berdetak tak tenang. Tentu Naya tak mungkin memberi tau kawan kawannya tentang perasaan yang sebebarnya.

"Seriusss???" Tanya Kesi lebih menyelidik  dengan mata yang menyipit .karena ia sedikit curiga pada jawaban Naya tadi.

"Ihh Kesi..,,Naya serius tau..,,udah dong matanya jangan disipitin gitu. Aku kan jadi kaya lagi disidang ayah." ucap Naya dengan merajuk.

"Hahaha iya iya udah gak nanya lagi gue. Lagiankan cuma bercanda." ucap Kesi sambil terkekeh.

"Udah ah ini udah masuk Dhuhur aku mau pulang dulu. Siapa nih yang mau bareng?" tawar Naya pada teman temannya.

"Enggak ada kayaknya Nay,, udah kalau lo mau pulang, pulang aja duluan. Kita masih mau disini." jawab Rahma dibarengi dengan anggukan teman yang lainnya.

"Ya udah aku duluan ya...,,jangan lupa sholat dhuhur nya,,byeeee...assalamualaikum.." ucap Naya

"Waalaikumsalam.,,hati hati dijlan Nay" ujar Sintia dan dijawab acungan jempol oleh Naya sebelum ia keluar dari pintu Kafe.

Hallooooo,,,i am back!!!!!!!😂😂😂

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDWhere stories live. Discover now