bag 22

1.2K 76 1
                                    


Assalamualaikum temen temen,, mohon maaf yaaaa... Aku baru up lagi nih,,dan mohon maaf bangettt aku gak tau kalo acak acakan partnya,dan aku belum tau cara membenahinya..jadi selamat menikmati crita dengan part acak acakn ini ya,,,jujuur aku sedih banget crita pertama ku dan part nya acak"an gini tapi nggak tau cara benahinnya,,huhuhuhu...

Selamat membaca readers,,,
Vote juga tetep jangan lupa ya,,,biar aku makin semangat nulis nya...

"Kecewa boleh,,tapi jangan berlebihan,," ucap Bu Mel ketika memasuki kamar putra keduanya dan tak sengaja melihat putranya termenung di depan meja kerjanya.

"Mama,,mama apaan sih,,Rio udah lupa kok"

"Mama ini mama kamu, bukan mamanya orang lain. Mama yang ngelahirin kamu, mama tau kalau kamu belum move on sama Nea. Apa perlu mama cariin calon mantu yang lain..hmm??"

"Ck,,,nggak perlu ma,,Rio kayaknya belum mau nikah dulu.."

"Belum??Rioo kalau kamu lupa usia kamu udah 26 tahun..masa iya masih belum mau nikah sihh....isshhh mama tuh kepengen punya cucu dari kamuu..kamu paham nggak sih"

"Lhoo kan mama udah punya cucu,,ngapain sih buru buru mau punya cucu lagi. Suruh sana menantu mama buat bikin kakak hamil lagi. "

"Lhooo ngawur kamu,,dio masih terlalu kecil untuk punya kakak. Kamu mau ya mama cariin jodoh. Ada temen mama punya anak prawan seusia kamu,,mau ya"

"Mama,,mama keluar dulu deh,,bukan maksud ngusir,,Rio jadi nggak fokus nih baca berkas siswa yang bermasalah disekolah.. Udah ya mama cantik,,baikk,,keluar dulu ya,," jawab Rio sambil mengajak mamanya keluar dari kamar.

Dan yang bisa dilakukan bu Mel hanya menghela nafas lelah. Nggak mungkin kan bu Mel membiarkan anak semata wayangnya terus seperti itu. Merenung hal yang unfaedah sekali.

Dan kalau boleh jujur. Sejak Nea pergi meninggalkan Rio tanpa kabar semua penilaian positif bu Mel terhadap gadis itu hilang begitu saja. Yang ada hanya rasa kecewa. Kenapa gadis itu meninggalkan putranya begitu saja.

################$$$$$$$$$$$$$$$$$$

Menjalani hari hari seperti sebelumnya,,pagi ke sekolah hingga siang kemudian menghabiskan sisa harinya dengan mengunjungi kafe yang dibangunnya dari 2 thn yang lalu. Itulah rutinitas yang Rio lakukan menyibukkan diri agar bayang bayang dan kekecewaannya pada Nea menghilang dari pikirannya  meski tidak sepenuhnya berhasil.

Hari ini ia memakai kemeja berwarna merah marun berlengan panjang dan celana bahan berwarna hitam serta sepatu hitam yang cukup menyilaukan mata. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan. Sebenarnya dia pun disekolah tak ada kerjaan karena pengecekan ketertiban siswa akan dilakukan dihari kedua masuk sekolah. Tapi tak apalah dari pada dia berdiam di rumah.

"Pagi ma,, pagi pa,," sapa Rio ketika sampai dimeja makan

"Pagi,,mau kesekolah kamu?" tanya papa Rio

"Ck,,nggak pa Rio mau ke TPU mau nyari tanah kuburan,,"

"Ditanya kok sewot.."

"Lah,,papa aneh udah tau pakaian rapi gini,,udah kayak guru ini pakaiannya masak masih ditanya mau kemana.."

"Papa kira kamu mau ngamen malah,,," ejek papa Rio

"Pengamen nggak ada yang setamvan Rio pa"

"Halah,,muka kek kaleng rombeng aja ngerasa ganteng yo.." saut bu Mel,,sambil meletakkan semangkuk nasi goreng untuk sarapan meraka pagi ini.

"Waaahh mama sama papa emang nggak punya prasaan banget sih,,masa anak sendiri dikatain.."

"Udah udah yuk sarapan habis itu kita berangkat ke sekolah nggak lucu kan kalo guru BK telat.." ucap bu Mel menyudahi percakapan mereka pagi ini.

Setelah sarapan mereka pun berangkat ke sekolah,,sementara papanya Rio berangkat ke kantor,,anehnya meskipun Rio dan Bu Mel itu satu tujuan. Tapi bu Mel malah merengek minta diantar sang suami tercinta dari pada berangkat bersama Rio.

"Pa,," ucap bu Mel ketika sudah dalam mobil

"Hmm.."

"Pa,,"

"Hmm.."

"Papa!!,,sejak kapan papa jadi Nisa sabyan,,kok mama nggak tau" sewot mama melati

"Hah??maksud mama apa??papa nggak ada jadi nisa sabyan kok.." jawab Pak Dika santai

"Ish,,si Papa malah bercanda mama mau ngomong serius ini" ucap bu Mel sambil mengerucutkan bibirnya

"Apa sayang?? Cintaku??manissku?? Mama sayang mau ngomong apa?"

"Ihh,,udah gak pantes papa manggil sayang ke mama,,mama malah geli tau pa,,"

"Hhhhhh....emang iya ya ma??tadi mau ngomong apa?"

"Pa gimana kalo Rio kita jodohin aja??"

"Emang mama punya calon?"

"Ya belum sih,,cuman mama tuh udah gak tahan liat Rio yang kadang termenung dikamar,,gara gara mikirin cewek itu pahh"

"Lah mama tau dari mana kalo Rio masih mikirin Nea,,Rio cerita ke mama??"

"Ya nggak juga sih pa,,tapi keliatan banget kalo dia itu belum melupakan cewek itu pahhh,,mama tuh bingung sama Rio udah ditinggal juga masih aja dipikirin,,kan perempuan banyak pah nggak cuma Nea aja"

"Shutt mama gak boleh ngomong gitu,,namanya juga cinta,,"

"Pahh kita jodohin aja ya anak kita,,"

"Sama siapa??emang ada yang mau sama anak kek gitu.."

"Ihhh papa jgn gitu dong,,Rio itu tampan loh,,,pokoknya mama mau nyariin jodoh buat dia titik."

"Terserah mama lah,,papa nggak ikut ikutan,"

"Berarti papa setuju donggg??" tanya bu Mel dengan mata yang berbinar binar. Setidaknya meskipun dia belum mencari kandidat calonnya Rio suaminya sudah setuju,,jadi sewaktu waktu kalo Rio menolak. Kan Ada suaminya yang menjadi pendukungnya

"Setuju nggak setuju mama juga ngotot sama keputusan mama"

"Hehehe,,papa tau aja.."

#########$$$$$$$$%%%%%%%&&&&&


Habisss....tunggu part selanjutnya

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang