bab 72

901 70 10
                                    

Nungguin nggak? Nungguin nggak? Ya nungguin lah masa enggak..

Selamat hari raya idul fitri temen temen..mohon maaf lahir dan batin..

Cusssss happy reading

##

Sore harinya aku  segera bersiap untuk menemui seseorang yang telah meminangku. Sore ini aku putuskan untuk mengenakan rok plisket berwarna toska dengan kemaja yang senada yang dipadukan dengan hijab hitam polos. Ku sapukan  bedak tipis dan juga sedikit pemerah bibir agar tidak terlalu pucat. Jangan lupa softlens harus aku kenakan  supaya nanti bisa mengenali dengan jelas siapa laki laki laki itu. Okay, karena  semua sudah rapi dan cantik. aku segera menyambar tas srempang yang terletak di kasurnya. Serta kunci motor yang ada di meja belajar.

Ku hampiri bunda yang sedang bermain dengan Abil.

"Cantik banget mau kemana nay?" tanya bunda

"Nay mau ijin ke kafe Jingga bun"

"Ngapain..?"

"Itu..emmm...ketemu laki laki yang meminang Naya..oh iyaa satu lagi abil Nay ajak ya bund.."

"Naik apa?"

"Naik motor"

"Enggak!" ketus bunda.

"Kok nggak boleh sih bund..masa nati nay ketemu sendirian sama laki laki itu..kami kan bukan mahram bun..bubda kan tau hukumnya.." ya kali aku mau ketemu sama laki laki asing itu sendirian ya nggak mau lah.. Mending gak jadi sekalian.

"Jangan naik motor..gocar aja ya bunda ijinin..kasian abil nanti kalau masuk angin..mau kamu diomelin abang mu tujuh hari tujuh malem?"

"Ya udah iya...nay pesen gocar dulu... Bunda gantiin baju abil ya..sekalin bikin abil nya tambah ganteng..masa cuma pakai popok sama kaos gini sih..hihihi..."

"Iya.." setelah mengiyakan permintaan ku bunda segera berlalu ke kamar abil untuk mengatu pakain si bocah gembil itu.

15 menit kemudian bersamaan dengan Abil yang keluar dari kamar dengan stelan kemaja putih dan celana tipis serta rambut yg sedikit dirapikan membuat abil makin ganteng banget..ini nih yang dinamakan bibit unggul. Ganteng sejak dini..wkwkwk

Tiin...tinnn..

"Bund gocar nya udah dateng nay sama abil berangkat dulu ya bund..." pamitku pada bunda lalu menyerahkan tangan untuk salim. Dan juga tangan abil yang ku ulurkan supaya bisa salim juga. Laki laki kecil ini diam saja. Mudah mudahan nanti disana juga gak rewel. Repot juga sih harus bawa anak kecil tapi mau bagaimana lagi..

"Bentarr!!" sahut ka Lia yang keluar dri dalam kamar. Ia juga mengenakan pakain yang rapi sama sepertiku dengan gamis berwarna nude yang dihiasi polkadot serta hijab yang senada yang melekat ditbuhnya. Cantik.

Ya Allah padahal udah jadi ibu ibu napa cantik bangett sihhh...aku semakin heran ketika ka Lia melangkahkan kakinya dengan mantap ke arahku dan bunda.

"Kaka mau kemana?" tanya ku ketika dia sampai di depan ku.

"Mau ikut..kaka nggak mungkin biarin abil ikut kamu sendirian.."

"Bund?" tanya ku pada bunda

"Iya...bunda juga yang nyuruh,,kasian kamunya sama mas calon nanti kalau abil rewel.." bunda tersenyum kecil setelah mengucapkan kata mas calon.

"Apaan sih bund,,nay kan belum nerima nay juga gak tau siapa laki laki itu."

"Udah sana berangkat kasian drivernya nunggu lama nanti."

"Kami berangkat dulu bund..assalamualaikum.." pamit ka Lia.

Jam 3 tepat aku dan ka lia tiba di kafe bertepatan dengan panggilan dari Allah yang menggema dimana mana yang artinya sudah masuk waktu asyar aku memutuskan untuk sholat terlebih dahulu. Syukurlah ada masjid diseberang kafe jadi kami tidak perlu berjalan jauh untuk menemukan masjid.

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDWhere stories live. Discover now