Bab 34

953 64 3
                                    

Yuhuuuuuuuu up lagi,, alhamdulillah..
Trimakasih sudah nunggu ceritanya meskipun ngawur banget ini cerita

Mohon maaf kalau ada yang tidak sesuai dengan angan angan kaliannn...

Selamat membaca...

setelah membenahi alat tulisnya naya berjalan keluar kelas. sebelum menuju ke perpustakaan ia lebih dulu pergi ke masjid sekolah untuk melaksanakan sholat dhuhur. baru setalah itu pergi ke arah perpustakaan sekolah. dengan langkah lesu dan pikirannya masih tertuju pada kesi Naya tidaak sadar bahwa ia melewati pak Rio yang sedang berdiri disamping pintu masuk perpustakaan.

"ehem,,kamu yaa,,dihukum aja masih telat. udah gitu gak sopan jalan didepan saya tanpa permisi. mau hukumannya saya tambah."

mendengar suara ketus dari Rio naya menengok kebelakang.kemudian kembali menghadap pak rio.

"maaf pak saya gak liat pak Rio berdiri tadi, mana saya tau kalau pak rio udah nyampek perpustakaan duluan." setelah berkata seperti itu kepala naya sibuk celingak celinguk mencari sesuatu. Rio yang sadar akan tingkah aneh Naya kembali melontarkan pertanyaan.

"nyari apa kamu?!" tanya Rio

"OBnya mana pak kok naya nggak liat?"

"sudah didalam, ayo segera kerjakan hukuman kamu!"

"ayo,,tapi bapak jugaa bersihin jendelanya dongggg...sesuai kesepakatan kita tadi pagi pak." ucap Naya percaya diri.

mereka pun masuk keperpustakaan dan mengerjakan tugas masing masing.didalam ternyata sudah ada ob sekolah yang sedang sibuk dengan pel pelan ditangannya serta lap yang berada dipundaknya. naya segera mengambil kemucing untuk membersihkan debu debu manja yang menempel ada sampul nuku dan rak rak buku. saat sedang serius lagi lagi tanpa sengaja Naya melihat Rio baru saja masuk ke dalam perpustakaan dengan tangan yang menenteng ember dan lap untuk jendela kaca. Naya tertegun untuk kesekian kalinya dan terpesona lagi. lihat lah Rio nampak lebih cool dengan kemeja yang digulung hingga siku dan kancing bagian atas terbuka. rambutnya yang sedikit acak acakan berbeda sekali dengan tadi pagi namun tetap tidak mengurangi ketampanan Rio. dengan serius Rio membersihkan kaca jendela tanpa ia tahu jika muridnya sedang memperhatikan dirinya hingga lupa caranya berkedip. Naya seakan lupa dengan masalah yang ia hadapi tadi. ia lupa Kesi yang marah padanya tanpa alasan yang jelas.

"masyaallah yang udah dewasa dan matang itu emang beda ya,,,hihihi... udah ganteng cool,, mau aja bantuin Naya bersihin perpustakaan..emang ya calonnya Naya itu idaman banget sihhh....mauuu cepet cepet lulus trus bilang ke ayah biar dijodohin sama pak Rio,,hihihi.."  batin naya terus saja bicara ngalor ngidul ketika menatap pak Rio tanpa sadar seutas senyum tercipta dari bibirnya. lucu sekali jika yang dipikirkan naya benar benar terjadi.

Rio yang tadinya tidak sadar jika diperhatikan seseorang, akhirnya pun sadar jika ada yang memperhatikannya. ia menatap ke arah sekeliling dan akhirnya matanya menangkap naya yang sedang tersenyum ke arahnya. rio hanya terkekeh bahkan ikut tersenyum kecil melihat tingkah Naya yang menurutnya aneh dan lucu itu. dan ia pun tidak berniat untuk menegur Naya. padahal waktu tiba diperpustakaan tadi naya terlihat sedang ada masalah namun sekarang malah senyum senyum tidak jelas menghadapnya. tidak lama kemudian Rio melihat jika naya ditegur oleh pak maman salah satu ob atau tukang kebun yang ada di sekolahnya. padahal Kalau dilihat dari jauh pak maman dengan pelan menepuk pundak naya dari belakang tapi naya terlihat sekali ia kaget. fiks naya sedang melamun pikir Rio.

"EH,,Astagfirullah.."kaget naya ketika pundaknya ditepuk oleh pak maman ia punjuga langsung tersentak sadar dari pikiran konyolnya tadi.

"maaf neng udah ngagetin tapi bapak mau pel sebelah sini, neng naya minggir dulu." ucap Pak Maman.

"eh iya iya pak silakan.." naya pun segera melakukan pekerjaannya agar selesai.

saat sedang fokus fokusnya naya menata buku ke rak rak buku berdasarkan nama rak yang tertera tiba tiba ada sepasang tangan yang membantunya menaruh buku di rak. naya menengokkan kepalanya hanya mampu melototkan kedua bola matanya ketika melihat Rio ikut berdiri disampingnya untuk membantu menata buku.

Rio hanya menolehkan kepalanya sebentar lalu fokus kembali menata buku. naya jadi canggung sendiri berdiri disamping Rio. jantungnya kembali berdetak diatas normal. ia perlu mengistirahatkan jantungnya, sebelum ia benar benar sesak nafas jika berlama lama didekat Rio. dengan perlahan Naya sedikit menjauhkan jaraknya dari Rio. kemudian kembaali menata buku agar cepat selesai. akhirnya tepat adzan asyar berkumandang Naya Rio serta pak Maman telah selesai merapikan perpustakan.  setelah mengunci pintu perpustakaan pak maman segera undur diri pamit untuk pulang.

"Naya juga mau pamit pak mau ke masjid dulu,,sholat asyar." pamit Naya

"ya udah bareng bareng kita kesana saya juga mau kemasjid sholat asyar."

"WHATTT?????????!" reflek Naya

"kenapa ada yang salah?"

"hah? eh tidak pak...hehehe.. ya udah bapak jalan di depan saja."

sesampainya di masjid sekolah mereka melaksanakan sholat masing masing tanp berjamaah ingat naya dan Rio bukan mahrom jadi tidak mungkin Rio yang menjadi imam. sementara dimasjid hanya mereka berdua.

usai sholat asyar naya duduk diteras masjid untuk memakai kaos kakinya. ia jadi berfikir bagaimana ia pulang sementara hari sudah sore. dan yang paling menyebalkan bagi naya saat saat seperti ini kenapa hp nya selalu mati. salahnya sih sebelum berangkat sekolah tadi ia lupa ngecek baterai hpnya. sudah sore mau pulang naik apa pikirnya. ia jadi merasa nelangsa terhadap dirinya sendiri. naya hanya menghembuskan naafasnya pasrah mudah mudahan nanti didepan masih ada tukang ojek.

Rio yang melihat Naya belum pulang hanya diam saja. bahkan ia terkesan acuh segera memakai sepatunya dan keluar dari area masjid. Naya yang melihat tingkah rio akhirnya jadi geram sendiri. ia hanya menundukan kepalanya dan mengumpat kesal

"dasar tua tua nggak peka harusnya tuh pak rio nawarin naya pulang bukan diem diem pergi tanpa pamit gini.. terus kalo udah kaya gini naya harus pulang pakai apa.. mana ada ojek lewat jam segini,, udah mau magrib juga. kenapa juga naya liat tingkah pak rio jadi nyesek gini sih. pengen nangis rasanya,, mama naya gimana pulang nya."

mengejutkan sekali ketika naya sedang asik mengumpat tiba tiba ada rasa dingin yang menjalar di kepalanya. naya kemudian mendongakan kepalanya ke samping. taraaaaaa pak Rio blik lagi. pakek bawa minuman dingin segala lagi...uuuhhhhh keselnya naya hilang seketika. ia hanya mengerjapkan matanya sembari melihat rio dengan minuman dingin yang ad ditangan Rio. ya Allah di kasih minuman aja hati Naya udah jedag jedug gitu gimana kalo dikasih mahar nantinya. pikir Naya.

merasa tidak ada pergerakan dari tangan Naya Rio kembali menyodorkan minuman yang ia beli tadi.sebenarnya tadi ia ingin pulang saja. namun ketika sudah sampai diparkiran ia memilih balik lagi ke masjid. kasian muridnya itu sepertinya belum ada yang menjemput. ketika menuju ke masjid Rio yang melihat mbk sum penjual yang ada dikantin sedang beres beres.memilih berhenti sebentar  dan memutuskan untuk membeli minuman dingin dan beberapa makanan ringan. entahlah ia sendiri bingung atas prilakunya, kenapa ia mau kembali ke masjid hingga membawa minuman hanya untuk seorang siswi yanng terkesan imut dan cantik bila dipandang lama.

Seperti biasa ya gessss,,vote follow jangan lupaaaa komen apa lagi

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang