bag 12

3.1K 115 1
                                    

Hallo guysssss author sambung lagi nih critanyaaa,,,,,,maaf nyak lama up,,,Kalau cetitanya masih awut awutan maafin aja yakkk🙏,,,
Soalnya yang nulis ni cerita bukan penulis asli😂,,,,

Tpi kalau suka ya harap harapnya pembaca mau kasih vote

###

hari beranjak senja setelah dari Kafe Naya memilih untuk pulang, karena memang ia sudah lelah. Sekaligus memikirkan pembicaraan nya tadi dengan Kesi saat berada diKafe. Sesampainya dirumah setelah mengucap salam dan menyalimi bunda dan kakaknya Naya beranjak ke kamar.

Flash back dikafe.

Naya pov
Keheningan menerpa beberapa saat ketika Arga belum kembali dari acara pesan memesan makanan mereka.
Saat itulah Kesi dan Naya kemudian terlibat pembicaraan yang bisa dibilang cukup serius.

"Nay,,lo yakin kalau perasaan lo ke pak Rio itu cuma sebatas kagum doang" ucap Kesi sebagai pembuka pembicaraan.

Jujur saja aku sempat terkejut mendapat pertanyaan itu. Kenapa Kesi bertanya seperti itu. Apa Kesi ragu kalau aku hanya kagum saja pada pak Rio.

"Kenapa emang nya Kes kok kamu nanya gitu?" tanya ku balik pada Kesi.

"Ya gue ragu kalau lo cuma sebatas kagum. Cara lo liat Pak Rio aja udah beda kali Nay. Lagian gue juga tau mana tatapan kagum mana tatapan suka. Dan gue yakin tatapan lo ke pak Rio itu tatapan suka bukan tatapan kagum. Dan juga sikap ke anak anak saat ngomongin pak Rio itu beda" cerca Kesi secara jelas.

"Ahh itu kan cuma perasaan kamu saja. Lagian aku gak mungkin beneran suka sama Pak Rio. Pak Rio itu kan guru kita,,kalau kamu memang ngira aku karena sikap aku didepan anak anak itu serius, kamu slah Kes,, aku cuma bercanda kok" ucap ku serius pada Kesi. Meskipun aku tidak bisa membenarkan apa yang aku bilang tadi aku masih belum siap jika Kesi mengetahui kalau aku suka dengan Pak Rio.

"Ya udah sih yaaa,,,lo santai aja gak usah tegang gitu,,muka lo juga jangan tegang tegang amat ,,gue cuman iseng doang kok nanya itu hehehe" ucap Kesi sambil terkekeh.
"Gue tau kalau lo lagi nutupin rasa lo Nay,,gue juga tau kalau lo beneran suka sama pak Rio tanpa harus lo kasih tahu yang sebenarnya." ucap Kesi dalam hati sambil menatap Naya.

"Ihhhhh Kesi nyebelin,,aku tuh rasanya udah kayak diintrogasi tau gak,,mana mata kamu keliatan serius banget" jawabku sambil mengerucutkan bibir.

Hufttt,,,,untung saja Kesi cuma bercanda, maaf Kes untuk saat ini aku belum bisa jujur sama kamu. Aku sendiri juga tidak yakin jika ini hanya perasaaan kagum saja. Bahkan jantungku saja bisa berdetak lebih cepat jika sedang melihat Pak Rio.
Naya pov end

"Eh Nay tapi ni ya,,harapan gue sih lo gak beneran suka sama pak Rio. Karena Pak Rio itu udah dewasa. Udah siap juga kalau misalnya mau nikah. Trus kan kita juga gak tau pak Rio itu punya calon istri apa enggak,,yaahh syukur syukur sih kalau emang misalnya nggak punya tpi kalau punya dan lo emang beneran suka,,bisa bisa lo malah ngerasain sakit yang kedua kalinya. Satu lagi lo sama pak Rio kan umurnya jauh beda. Dan lagi masa depan lo masih panjang dan kita masih sekolah. Mending cari yang seumuran aja lah yaaaa..." jelas Kesi dengan nada bercanda. Kesi sebenarnya tahu jika sedari tadi Naya tidak berucap jujur padanya. Kesi Tahu jika sahabatnya ini menaruh rasa lebih pada guru BK itu. Ia tidak mau jika sahabatnya sakit karena hal yag bernama cinta. Menurutnya Naya adalah gadis yang solehah meski kadang suara dan tingkah Naya tidak jauh beda dengan dirinya. Tapi Naya mampu untuk menjaga dirinya agar tidak bersentuhan dengan laki laki yang bukan muhrimnya kecuali dalam keadaan yang terpaksa.

Belum sempat Naya memberikan jawaban atas penjelasan Kesi tadi Arga telah datang dan membawa pesanan mereka bertiga.

Flashback Of..

"Hufttt,,,kenapa aku jadi kepikiran omongan Kesi tadi ya,,,ucapan Kesi gak sepenuhnya salah,,, tapi apa aku juga salah kalau misalnya aku beneran suka sama pak Rio. Dan masalah umur,,emang bener sih umurku dan pak Rio beda jauh,," gumam Naya pada dirinya sendiri sambil merebahkan dirinya ditempat tidur. Hampir saja Naya terlelap dalam tidur kalau kakaknya tidak mengetuk pintu kamar Naya.

"Dek,,,buka pintunya kamu ngapain didalam??jangan tidur ini udah sore gak baik kalau dibuat tidur" ucap Robi sambil terus mengetuk pintu kamar adeknya. Setelah pintu terbuka Robi pun segera masuk ke dalam tanpa meminta ijin dari sang empunya ngamar.

"Kakak apaan sih main masuk aja tanpa permisi lagi" ucap Naya sambil mengembungkan kedua pipinya. Lucu

"Ngapain minta ijin kan kakak udah ketuk pintu tadi sebelum masuk." jawab Robi santai. Sambil segera membaringkan tubuhnya ditempat tidur sang adik.

"Ishhh,,ada apa gerangan sehingga sabg pangeran mengunjungi kamar saya yang tidak seberapa luas ini." tanya Naya dengan suara yang dibuat buat seperti seorang rakyat pada rajanya.

Sementara Robi yang mendengar ucapan sang adik malah tertawa geli. Ia sudah hafal jika adiknya berbicara dengan nada yang sepertu itu tandanya Naya sedang kesal.

"Kakak cepet jawab ada apa jangan ketawa mulu,,bikes deh,,,adek capek mau mandi nih,,," rengek Naya lagi.

"Ya udah sana mandi habis itu dandan yang cantik. Malam ini kita makan di luar." ucap Robi santai.

"Serius kak??!!!" tanya Naya dengan mata berbinar, pasalnya sudah lama keluarga mereka makan malam selama beberapa bulan terakhir ini. Mungkib kesibukan sang Ayah akan pekerjaannya tidak sempat memberikan waktu untuk keluarganya.

Setelah semua siap Naya dan kelurga pergi ke restoran yang dituju. Setelahnya mereka pergi ke bioskop untuk menonton film,,

Malam ini Naya sangat bahagia melihat kebersamaan keluarga mereka. Ia bersyukur karena Allah berbaik hati melahirkannya ditengah tengah keluarga yang haromonis.

"Ya allah terimakasih enkau telah Memberikan hamba keluarga yang harmonis. Ya allah jagalah selalu orang orang yang hamba sayangi Jagalah senyum bunda dan ayah hamba selalu ya Allah. Amin" doa Naya dalam hati.

Wahai para pembaca yang budimann jangan lupa tinggalkan jejak kalian yakkkk,,,hehehe,,vote,,, comen

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang