bab 40

1.1K 83 11
                                    

Haloooo aku came back gessss...

Kali ini aku mau buat challenge
Asekkk sok iye banget ya aku tuhh,,wkwkwk

Intinya..
Kalau yang follow minggu ini lebih dri 10 orang aku bakal up terus selama satu minggu berturut" ya gessss...

Makanya follow gesss

Dan ikuti terus alur crita gabut ini

Mendengar pertanyaan dari Rio Zahra hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum menatap Rio pertanda jika ia juga setuju. hening kembali menyapa tak ada percakapan diantara mereka. rasa canggung lebih mendominasi. Rio kehabisan topik pembicaraan dia bingung mau membicarakan apa. Selain mengutarakan maksudnya tadi. Dan juga Zahra bahkan tak berniat untuk membuka percakapan kembali.

Hingga tiba tiba suara dering telepon dari HP Rio berbunyi memecah keheningan tadi. Setelah meminta ijin mengangkat telepon Rio berpindah tempat sedikit jauh dari tempatnya dan Zahra bicara tadi.

"Hallo..?"

"......."

"Hah?Kok bisa??!!"

"....."

"kalian dimana?sekarang saya kesana."

Diam diam zahra memperhatikan Rio yang menerima panggilan dengan wajah panik. selesai Rio menelepon
Zahra masih menatapnya dengan raut tanya. Rio yang melihat Zahra tersenyum kecil. Wajah polos Zahra yang menampakkan tanya terlalu menggemaskan.

"Saya ada urusan memdadak dan harus pergi sekarang. Maaf nggak bisa pamit ke umi mu..saya pergi dulu,," pamit Rio lalu meninggalkan zahra segera. Ia terlihat buru buru sekali. Siapa yang meneleponnya. Kenapa ia nampak khawatir sekali

"Mama kaka gimana?" tanya Zahra menghentikan langkah Rio

"Mama sudah saya pesankan go-car,,saya pergi dulu,,assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.." jawab Zahra pelan. Tak lama zahra juga beranjak dari taman belakang menuju ruang lukisnya. Ia ingin menyelesaikan kaligrafinya yang sempat tertunda.

#################################

Di tempat lain.
#Naya pov

Sepulang sekolah aku tak pergi kemana mana.langsung pulang tanpa mampir mampir dulu. Pikiranku masih kalut tentang Kesi. Salah ku dimana sihhhh sampai kesi marah banget sama aku..huhuhu...

"Assalamualaikum..bunda!,,bunda!! Putrimu pulang..,,bunda..bunda.." dari buka pintu depan sampek ke dalam dapur pun aku masih teriak memanggil bunda.

Bunda manasih,anaknya pulang kok nggak ada orang. Mana rumah sepi banget gini. Eh apa tuh..mata ku menangkap selembar kertaa yang terlipat menjadi dua bagian dimeja makan.aku langsung mengambilnya dan membaca tulisan dikertas.

"Assalamualaikum putri nya bunda,,kalau kamu udah pulang terus bunda nggak ada,,berarti bunda masih di rumah bibimu,,bunda sengaja nggak ninggalin kamu makanan. Biarin aja biar kamu usaha sendiri masak sendiri. Prawan kok nggak bisa masak. Kalau kamj laper tapi nggak mau usaha masak Selamat kelaparan sayang.

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang