Bag 15

2.3K 104 1
                                    

Bismillah semoga banyak yang suka😇,, amin..

###

Naya sekarang sudah sampai didepan ruang BK. Dan lagi jantungnya tidak bisa diajak kompromi sama sekali. Bahkan sekarang kedua tangan nya mengeluarkan keringat dingin. Dengan sedikit membenarkan kerudungnya dan kacamatanya yang sedikit menurun. Naya segera mengetuk ruang itu.

"Ayo Nay kamu pasti bisa,,cuma nyerahin tugas hukuman aja kok,,gak usah gugup gini,,bismillah..,,pasti bisa"  ujar Naya menyemangati dirinya sendiri.
Setelah beberapa kali menarik nafas Naya mengetuk pelan pintu itu.

Tok tok tok...
"Assalamualaikum.." salam Naya..

"Waalaikumsalam,, silakan masuk" setelah mendengar suara dari dalam. Dengan pelan Naya membuka pintu ruangan tersebut dan melangkahkan kakinya kedalam.

"Permisi,,,ini pak saya mau ngumpulin tugas hukuman tadi" ucap naya dengan menunduk.

"Ohh taruh dimeja saja,,silakan keluar kalau tidak ada kepentingan lagi dan satu lagi jangan pernah telat lagi." ucap Pak Rio datar tanoa mengalihkan pandangannya dari smartphonnya.

"Baik pak. Kalau begitu saya permisi,,assalamualaikum.." ucap Naya dengan buru buru keluar dari ruang BK itu.

Tujuan Naya saat ini adalah ke Musholla sekolah untuk melaksanakan Sholat dhuha dari pada berdesakan dikantin untuk membeli makanan.

Itulah Naya. Ia bukan gadis atau perempuan sholehah sebagaimana yang diceritakan oleh Novel novel religi. Ia hanya gadis akhir diakhir zaman yang berusaha untuk terus mendekat pada penciptanya.
Meskipun sikap Naya yang cerewet yah pecicilan,yang suka mengeluh, tapi ia berusaha menjaga batasannya. Ia selalu berusaha menjaga diri semampunya. Yah meskipun Naya juga masih sering ikut ikutan temannya.

🌂☔🌂☔🌂☔🌂☔🌂☔🌂☔

"Ga lo mau pesen apa?" tanya Kesi pada Arga saat mereka telah sampai dikantin.

"Samain ajalah" jawab Arga tidak bergairah. Ia masih saja kepikiran dengan Naya. Apa benar gadis itu menyukai Pak Rio. Pertanyaan itu terus saja memenuhi otak Rio.

"Oke kalau gitu,,gue pesen dulu,,lo tunggu sini jangan tinggalin gue." ujar Kesi sebelum pergi memesan makanan.

Setelah lama berdesak desakan untuk membeli makanan. Kesi kembali dengan nampan yang berisi 2 piring somay dan 2 gelas es jeruk.

"Lah si Naya belum kesini?" tanya Kesi setelah mengambil tempat duduk.

"Belum" jawab Arga datar.

"Lo kenapa Ga? Muka lo ditekuk kayak orang lagi gak punya duit aja.." canda Kesi.

"Gue gak papa" jawab Arga. Kemudian terjadi keheningan diantara mereka. Kesi sedang sibuk mengunyah somay yang baru ia beli sedang Arga memandang Kesi dengan berbagai pikiran.

"Ekhem.." setelah Berdehem sebentar Arga melanjutkan ucapannya. "Kalau misalnya ada sahabat yang suka sama sahabatnya menurut lo gimana Kes"

"Uhuk..uhuk.." Kesi langsung tersedak mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabatnya itu. Apa maksud pertanyaan nya..

"Biasa aja kali gak usah pakek acara kesedak juga kali, nih minum.." ucap Arga dengan satu tangan memberikan minuman pada Kesi dan tangan lainnya untuk memijat tengkuk Kesi.

"Ya habisnya lo nanyanya gitu kan gue jadi refleks" sahut Kesi sebal.

"Jadi??" tanya Arga lagi untuk mendapat kepastian.

"Apa?" tanya balik Kesi dengan wajah cengo

" ck,, Gimana menurut lo?" geram Arga.

"Ohh,,itu,,ya kalau menurut gue sih gak papa,,yah wajar wajar aja gitu,, napa lo nanya gitu?" tanya Kesi santai namun detik berikutnya matanya jelas terbuka lebar dengan mulut yang terbuka.

"Kes sadar kes,,jangan kesambet disini,,gue gak punya temen yang suka kesambet" ucap Arga sambil memercikkan air mineral tepat diwajah Kesi.

"Iiihhh apaan sih looo,,ya kali seorang Kesi yang cantik gini kesurupan." bangga Kesi

"Jangan salah,,,setahu gue jin itu sukanya ama yang cantik cantik" canda Arga.

"Udah ah,,back to topic,,jangan jangan lo suka ya sama Naya"todong Kesi dengan tatapan Menyelidik dan mengarahkan jari telunjuknya ke Arga.

Respon Arga hanya diam, ia tak tahu harus menjawab apa.

Yang Kesi takutkan selama ini terjadi juga. Arga benar benar menyukai Naya. Perlahan tatapan Kesi memudar, ia menggigit bibir bawahnya,,jari telunjuknya perlahan turun. Kediaman Arga menjawab pertanyaan nya tadi.

"Fiks,,lo beneran suka sama Naya." tegas Kesi to the point.

"Ya deh iyaa,,gue ngaku,,gue emang suka sama Naya" ucap Arga dengan pandangan lurus dan senyum yang manis.

"Sejak kapan?" lagi lagi Kesi memberanikan diri untuk bertanya.

"Gue gak tau tepatnya kapan,,tapi tiap deket ama Naya jantung gue berdetak lebih kencang. Dan kayaknya gue juga udah jatuh cinta ama dia" jawab Arga tanpa memperhatikan lawan bicaranya. Sementara Kesi,,mata gadis itu sudah berkaca kaca,,tak mampu menahan untuk tidak jatuh lagi.

"Ga gue kebelet nih,,kamar mandi dulu, kalau emang udah masuk, lo duluan aja. Gak usah nunggu gue." ujar Kesi seraya berlalu tanpa menunggu jawaban Arga.

🍄🌵🍄🌵🍄🌵🍄🌵🍄🌵🍄🌵

Dikamar mandi..

Kesi pov..

Secepat mungkin gue berlari tanpa memperhatikan siapapun yang ia tabrak. Sakit. Itulah yang gue rasakan saat ini. Setelah mendengar pernyataan dari sahabatnya tadi. Sesampainya di kamar mandi gue langsung nangis kejer tapi tanpa suara.

"Kenapa Ga kenapa???kenapa harus Naya orangnya??kenapa bukan gue??hiks..,,hikss,,yang suka sama lo dari dulu itu gue bukan Naya..,hiks.. Hikss,, tapi kenapa lo jatuhin hati lo ke Naya..,,hiks hiks" ucap Kesi sendiri didepan cermin. Mata gue  memerah terus mengeluarkan cairan bening.

"Kenapa lo gak pernah anggap gue lebih dari sahabat?? Kenapa Ga kenapa?? Dari SMP gue udah suka sama loo..,tapi kenapa selalu bertepuk sebelah tangan??hiks.. Hikss...,Kenapa harus Naya?? Hiks... Hiks...,disini sakit..,,sakit banget Ga asal lo tau.." ucap gue pelan sambil menonjok nojok  dada gue sendiri berusaha menghilangkan rasa sesak yang ada.

Setelah dirasa sudah membaik. Dan tangisnya pun sudah reda. Gue segera membasuh muka dan merapikan anak rambut yang sempat keluar dari kerudung yang gue pakai. Dirasa semua sudah cukup gue segera keluar dan menuju kelas karena bel masuk telah berbunyi limabelas menit yang lalu.

Kesi pov and..
🍅🍏🍅🍏🍅🍏🍅🍏🍅🍏🍅🍏

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDWhere stories live. Discover now