EKSTRA PART

1.6K 91 11
                                    

Okay sekarang kita benar benar di akhir cerita..

Terimakasih untuk semua dukungan yang readers berikan

Sayang kaliann banyak banyak...hihihihi

Komen dan bintang kuyyyy





Rio dan Naya sedang berada dikamar mereka. Sementara alif, putranya itu sudah terlelap dikamarnya. Alif memang terlihat sangat capek apalagi hari ini adalah hari pindahan merek ke jogja.

Selesai menyusun bajunya dan baju milik Rio, Naya merebahkan badannya di ranjang. Ia memijit kepalanya yang sedikit pusing. Rio masuk kamar dengan membawa secangkir teh hangat. Melihat istrinya yang tengah berbaring diranjang membuat Rio medudukkan dirinya disamping sang Istri.

"Capek ya?" Tanya Rio.

"Hem.."

"Mas bawain teh hangat nih..diminum dulu.."

Naya membuka matanya menatap secangkir teh yang dibawa suaminya.

"Kok cuma satu?"

"Biar romantis."

"Masnya mau romantis apa pelit sihh. Dari kemarin satu berdua mulu.." gerutu Naya.

Rio tertawa mendengar gerutuan sang istri. Ia mengelus kepala naya yang masig tertutup hijab. Benar sekali selama beberapa hari menjadi istrinya Naya belum mau melepas hijabnya. Rio sendiri juga tak ingin memaksa istrinya. Jadi kalau kalian tanya apakah mereka sudah malam pertama? Jawaban nya adalah belum. Dilihat dari sisi manapun Naya belum siap. Bahkan dimalam pertama mereka menjadi suami istri naya sudah menangis sesenggukan sebab takut jika Rio meminta haknya. Mengingat hal itu lantas membuat Rio tertawa kecil.

"Kenapa ketawa?"

"Nggak pap.."

"Pasti ketawain Naya..naya kenapa mas??"

"Kamu manis..." ucap Rio kemudian mencubit hidung Naya dengan gemas.

"Gombal"

"Tapi pipi kamu bersemu sayang.."

Rio mendekatkaan wajahnya ke wajah Naya. Kening mereka menempel satu sama lain. Perlahan tapi pasti bibir Rio semakin mendekat ke arah naya.

Cupp...benda kenyal itu berhasi menyatu. Tak ada lumatan sama sekali. Rio hanya menempelkan bibirnya dengan bibir Naya untuk beberapa saat. Lalu melepasnya kembali. Dilihatnya seluruh wajah gadis itu sudah memerah. Rio menempelkan tangannya di pipi naya. Panas.

"Kamu kenapa sayang?"

"Mas maluuu huwaaaa .." naya berhambur kepelukan Rio menyembunyikan wajahnya didada Rio.

"Hahaha..istri ku gemes banget sihhhhhh..."
Keduanya masih berpelukan enggan melepaskan satu sama lain.

"Nay.."

"Hem.."

"Mas boleh liat rambut kamu?" Tanya Rio sedikit ragu. Naya mendongakkan wajahnya menatap sang suami dari bawah.

"Boleh." Jawabnya lalu melonggarkan pelukannya.

"Mas buka ya?"

"Hah?!!jangan!"

"Hijab nya nay..kamu mikir apa sihh.."

"Oh..hehehe.." naya mengangguk kan kepalanya.

Rio mengulurkan tangannya untuk membuka hijab sang istri. Lagi lagi Rio dibuat terpana dengan Naya yang tanpa hijab. Rio terus menatap naya tanpa berkedip. Rambut lurus yang panjangnya sebahu terkuncir dengan rapi.  Tatapan nya turun leher jenjang Naya yang putih mmbuat Rio menelan ludah. Ia laki laki normal. Siapa yang tidak goyah disuguhi pemandangan seperti ini. Apalagi istrinya sudah halal untuknya.

"Mas..mas..mas!" Panggil Naya dengan mengibaskan tangannya dimuka Rio.

"Eh..." rio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mas kenapa kok diem..nay nggak sesuai ekspektasi mas ya..?"

"Kamu sangat jauh dari ekspektasi mas..sangat cantik..cukup perlihatkan auratmu mu untuk mas saja ya sayang.."

Naya menangguk malu malu.

Lagi lagi Rio mendekatkan wajahnya ke wajah Naya. Benda kenyal itu kembalu beradu. Rio sedikit melumat bibir manis Naya. Naya diam saja ia tidak tau harus berbuat apa. Yang jelas ada gelenyar aneh yang ia rasakan saat Rio melumat bibirnya.

Rio menyudahi ciuman singkat mereka sebelum ia lepas kendali.

"Manis..bikin candu.."ucap Rio sembari tersenyum.

"Apanya mas?"

"Bibir kamu.." bisik Rio ditelinga Naya..

"Apa sih..udah ah nay mau bobok.."

"Ya udah ayo tidur." Rio merebahkan badannya di sisi sebelah Naya. Naya juga ikut membaringkan tubuhnya. Dirasa posisi mereka sedikit berjarak. Rio lebih mendekatkan diri kearah Naya ia memeluk istrinya dari samping.

"Malam istriku.."

Cupp..lagi lagi satu kecupan mendarat dikening Naya.

"Malam mas Rio sayang.."

"Apa nay??"

"Malam mas Rio.."

"Trusss perasaan tadi ada lanjutannya."

"Gak ada..."

"Halah mas denger kamu panggil mas sayang loh.."

"Gak ada pengulangan! Tidur! Nay ngantuk.."

"Gemes bangett sama istriku yang malu malu tapi mau"

Rio mengeratkan pelukannya. Tak lama kemudian mereka terhanyut dalam lelap. Tanpa Naya sadari ia melesakkan dirinya kepelukan Rio mencari posisi paling nyaman. Keduanya tidur berpelukan seolah tak ingin bila dipisahkan.

The End

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDWhere stories live. Discover now