bab 65

1K 93 13
                                    

Maaf temen temen baru up lagi...telat banget pasti...
3 hari kemarin sempet drop..jadi gak bisa up ontime....

Happy reading

#kawalsampaiending_

Selama perjalanan pulang hanya keheningan yang ada, Rio fokus menyetir sedangkan Naya, gadis itu masih kesal dengan tingkah Rio yang  maunya sendiri, Naya lebih mimilih untuk melihat pemandangan dari balik kaca mobil yang pastinya pemandangan itu hanyalah lampu lampu yang menyala di tepi Jalan.

Naya merebahkan tubuhnya pada sandaran mobil, pikirannya terus berkelana tentang kejadian tadi sebelum mereka berada dalam mobil.

Entahlah Rio mengakui dirinya sebagai calon suami naya tanpa kompromi dulu dengan nya, Naya seorang perempuan dan sebagai perempuan sebagian hatinya merasa tidak terima dengan ucapan Rio. Dulu seenaknya saja Rio menikah dengan perempuan lain, tapi giliran perempuan itu sudah tiada kini Rio kembali menyeret dirinya untuk masuk ke dunia Rio.

Naya merasa makin kesini Rio makin gencar mendekati dirinya, jujur ia bingung apa semua ucapan Rio tentang ajakan menikah itu serius atau hanya candaan semata, yang artinya jika Naya kembali menaruh harapan pada laki laki itu suatu saat hatinya akan kembali hancur. Tanpa sadar Naya menghembuskan nafasnya kasar.

Rio melirik ke arah Naya ketika mendengar gadis itu menghela nafas yang cukup berat.

"Kenapa?" tanya Rio dengan nada datar dan tatapannya masih fokus menyetir.

Mendengar pertanyaan dari RioNaya hanya menengok lalu kembali melihat ke arah jendela enggan sekali menanggapi pertanyaan Rio, walaupun hatinya masih bertanya tanya tentang pengakuan Rio bahwa dirinya adalah calon istrinya.

Kenapa dunianya menjadi lebih rumit sekarang, dulu naya biarkan Rio menikah dengan perempuan pilihannya, ia mencoba dan terus berusaha ikhlas mengabaikan rasa sakit yang ada dihatinya, dan sekarang laki laki itu kembali mengobrak abrik dunia Naya,jujur perasaan itu memang masih ada tapi Naya takut, ia takut jika perasaan itu ia biarkan berkembang kembali nantinya malah sakit hati.

"Nay...?" tanya Rio lagi

"Pak?"

"Hemm..."

"Saya mau tanya serius sama bapak!" ucap Naya dengan nada serius setelah menghadap ke arah Rio, Rio yang sadar akan pergerakan Naya hanya menengok sekilas lalu kembali menatap ke depan, namun telinganya ia pasang dengan tajam.

"Bapak kenapa bisa akuin diri bapak sebagai calon suami saya ?"

"Kenapa memangnya?"

"Pak!! Bapak ngerti nggak sih kata itu kata yang tabu menurut saya..plisss lahh kalau bapak mau bercanda jangan ngomong gitu!!saya nggak suka pak!!" naya sudah bertekad untuk mengeluarkan uneg uneg nya malam ini, bodo amat mau pulanh ke kos jam berapa yang penting urusan Rio dan dirinya bisa selesai.

Rio yang mendengar kata bercanda dari mulut Naya dengan sengaja langsung menghentikan mobilnya. Naya yang kaget tiba tiba mobil berhenti pun hampir saja kepalanya mencium dashboard mobil Rio.

"Bapaakkk!!!apa apaan sihh...kalau mau berhenti ngomong dong!!hampir aja naya cium dashboard.." gerutu Naya

Rio lebih memilih mengabaikan ocehan gadis itu. Rio menatapa Naya dengan datar namun tatapannya bikin siapapun ingin lari daro hadapa Rio sekarang juga. Sama Naya juga ingin lari dari sana sekarang, takut Naya juga takut lah dengan tatapan Rio, tapi karena sudah kepalang tanggung ia juga menatap Rio seraya melototkan matanya,,pokoknya Naya buat seseram mungkin. Rio pikir Naywtakut dengan tatapannya,, ooo ya jelasss takut lah!! Orang kaya harimau mau nerkam mangsanya kok gak takut.

"Apa maksud kamu bercanda?kamu pikir saya main main dengan ucapan saya?!" Rio berucap dengan penekanan disetiap kata.

Naya yang tadi nya melotot kan matanya kini hanya mampu mengerjapkan matanya,, sungguh ucapan Rio terdengar sangat tajam ditelinganya ditambah lampu mobil yang hanya remang remang dan suasana yang gelap diluar aksen horror semakin terasa nyata, bahka tanpa sadar bulu kuduk naya ikut berdiri mendengar nada pertanyaan Rio yang seperti itu, apalagi tatapan intimidasi dari laki laki itu semakin ingin membuat Naya kabur saja.

"Nay! Jawab saya!" tegas Rio..

"Ya.. Yaa itu tadi..saya kan tanya kenapa bapak akuin diri bapak calon suami saya, kenapa bapak balik tanya!! Kalau emang mau main main jangan gini lah pak...bapak pikir saya perempuan seperti apa? Hingga bapak ngomong seenaknya saja.." Naya menjeda sebentar perkataannya "bapak nggak inget gimana dulu pak Rio memilih perempuan lain disaat saya sudah mengakui perasaan saya,,hancur pakk...hati saya hancur ketika saya sudah berharap jika bapak yang menikahi saya,,tapi apa??!!tiba tiba bapak bilang kalau bapak sudah punya calon dan akan menikah...bapak baperin anak orang trus nikah sama perempuan lain..hiksss..sekarang bapak tiba tiba datang lagi,,ngajak saya nikah,,tanpa bapak tanya selama ini bagaimana perasaan saya...hiksss hiksss..bapak kenapa datang tanpa merasa bersalah.." lirih Naya, mengungkapkan semua uneg uneg nya selama ini tentang sikap Rio yang gencar mendekatinya, melampiaskan semua emosi yang ia pendam selama ini pada pria di hadapannya sekarang.

Rio diam ia tak tau harus bicara seperti apa..mendengar uneg uneg Naya ia merasa ia adalah laki laki paling brengsek yang pernah gadis itu kenal, tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri ia mencintai gadis yang ada didepannya, melihat gadis itu menangis hatinya ikut tercubit,,

"Nay...saya minta maaf,,saya memang laki laki brengsek Nay,,,tapi saya serius dengan perkataan saya nay..saya ingin kamu menikah dengan saya.." ucap Rio serius,

Naya yang masih dikuasai rasa kesal dan marah pada laki laki ini tanpa sadar mengucapkan kalimat yang menohok hati Rio.

"Dengan status bapak yang duda dan memiliki satu anak,,,hasil dari perempuan yang pertama kali bapak cintai?! Bahkan saya nggak tau kalau bapak masih mencintai bu zahra atau tidak, bagaimana saya bisa yakin dengan ucapan bapa?! Ucapan bapak terlalu manis untuk dipercaya..dan saya nggak mau ketipu untuk yang ke dua kalinya.."

"Saya pikir kamu perempuan yang tak pernah memikirkan status orang nay,,ternyata saya salah...apa saya yang sudah duda ini salah jika ingin mendapatkan kamu...??dan jujur mengenai Zahra,,kalian berdua adalah perempuan yang berbeda,,tentu saya tak bisa melupakan Zahra bagaimanapun dia pernah menjadi istri saya dan dia juga ibu dari anak saya.." jujur Rio

Degg...

Hati Naya tersinggung dengan ucapan laki laki itu yang bilang jika Naya memandang status dirinya,,ayo lahhh Naya masih dikuasai emosi dan rasa marah,
Mendengar penjelasan Rio membuat Naya semakin susah untuk Naya percaya pada laki laki itu,,benar kata Rio Zahra adalah istrinya mana mungkin Naya bisa menggeser posisi bu Zahra di hati Rio, malang sekali nasib mu Nay.

Naya tak menyahuti ucapan Rio namun air matanya masih mengalir dengan deras, bahkan terdengar sesenggukan dikuping Rio,,ingin sekali Rio menarik gadis itu kepelukannya dan menenangkan gadis itu,, tapi Rio tau Naya bukan gadis yang bisa disentuh sembarangan oleh pria. Rio menyerahkan sapu tangan ke Naya.

Gadis yang sedari tadi menunduk mengarahkan wajahnya menatap Rio dan sapu tangan itu bergantian..

"Maafkan saya..hapus air matamu...kita pulang sekarang.."

Naya menerima sapu tangan Rio dan menghapus air matanya, Naya masih diam bahkan tak berucap sepatah katapun, logika dan hatinya terus berperang.

Rio melanjutkan perjalanan mereka pulang, mendengar uneg uneg Naya barusan membuat Rio sadar jika gadis itu tak akan percaya jika hanya ucapan saja. Baiklah seperti nya Rio harus benar benar bertindak  setelah ini, jadi ingat kata kata kakaknya bahwa perempuan itu butuh bukti bukan hanya janji ataupun ucapan yang manis.

"Tunggu saya sebentar lagi Nay,,saya pastikan saya akan menikahi kamu.."
Batin Rio berucap

Usaha teruss..jan sampek php lagi yo..wkwkwkwk

Jan lupa buat vote komen dan follow ya gaeeesss

#kawalsampaiending

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang