bag 8

3.4K 128 0
                                    

Pagi yang cerah untuk menyambut hari baru. Kicauan burung dari berbagai sudut menyambut munculnya sang surya dari arah timur yang masih menunjukkan sinarnya malu malu. Sama halnya yang dilakukan Naya usai sholat subuh dan membaca alquran ia membuka jendela meraup oksigen yang masih asri sebanyak banyaknya.

"Masyaallah,, sungguh indah nikmat yang Kau berikan pada kami untuk menyejukkan mata ini ya Allah" ucap Naya sedang memuji hamparan sawah nan hijau disamping kamarnya. Rumah Naya memang tidak berada dipusat kota yang padat akan gedung gedung pencakar langit sehingga kawasan hijau berkurang banyak.

Pagi ini Naya diantar oleh sang kakak karena kakak.nya libur sekolah. Namun ada saja hal yang membuat kakak beradik itu ribut dulu seperti pagi ini.

"Dek buruan keluar kamar kalo gak gak jadi kakak anterin!" teriak Robi didepan pintu Naya. Robi memang sengaja ingin membuat adiknya kesal. Karena menurutnya jika Naya kesal bukanlah wajah yang mengerikan tapi malah wajah imut imutlah yang didapati Robi ketika Naya kesal.

"Kakak!!ini tuh masih pagi lo yaa!!jangan bikin rusuh dikamar Naya doonggg!!" ucap Naya dongkol plus kesal akibat ulah kakaknya.

"Ya habis kamu lama amat,,katanya cuman mau benerin kerudung,,lha ini lama amat,,ngapain aja ngabisin bedak sama lipstik dulu,,hemm" sahut Robi dengan posisi menyilangkan kedua tangannya di depan dada sambil menaik turunkan alisnya. Menyebalkan bukan.

"Kakak tuh kalo ngomong suka ngasal,, ya kali aku pakek bedak sama lipstik,,tau cara pakeknya aja enggak. Udah ah kak yuk buruan berangkat udah siang ini" berlalu melewati sang kakak dengan wajah songong ala Naya.

"Prasaan yang teriak teriak tadi gue deh,,gue juga yang nyuruh dia buru buru tapi kenapa malah tu anak nyelonong duluan. Untung adek gue Nay kalau bukan udah gue tarik kerudung loo" gumam Robi tapi masih belum beranjak dari posisinya hingga suara cempreng itu bersahutan kembali.

"Kakak!!!aku udah telattt buruuuannn!!" teriak Naya diteras ketika yang ditunggu malah nggak datang datang..

"Eh iya tungguu,,nih juga Otw" jawab Robi sambil berjalan menuju motornya.

Nah kemana ayah dan bunda Naya?dari tadi mereka ribut tapi tidak ada yang melerai. Jawabannya adalah pergi keluar kota. Yah kedua orang tua Naya pergi keluar kota dan berangkat tadi subuh. Sang Ayah harus mengurus bisnisnya diluar kota dan kenapa bunda ikut? Kata ayahnya beliau tidak bisa jauh dari bunda kalau jauh yang dirasa cuma kangen dan gak bisa fokus sama kerjaan.nya.

Itulah penjelasan yang didapat Naya tadi pagi sebelum mereka berangkat ketika Naya bertanya mengapa bundanya ikut keluar kota.

Sesampainya disekolah, Naya segera turun dari motor kakaknya. kemudian melepaskan helm yang ia pakai dan merapikan kerudungnya yang sedikit berantakan karena terbawa angin dan membenarkan kaca matanya yang sempat turun kehidung. Maklum saja hidungnya mancung ke dalam.hihihi...

"Ya udah kak makasihh...,,Naya ke kelas dulu" ucap Naya sembari menyalimi tangan kakaknya. Jika Naya bersikap manis ketika itu maka sebaliknya dengan apa yang dilakukan Robi. Ia malah sedikit mengacak ngacak kerudung yang Naya rapikan tadi.

"Ishh kakak..,kenapa dirusakin lagii...,ini tuh susah benerinnya" ucap Naya benar benar kesal dengan kakaknya.

"Hhhh udah lah tinggal benerin lagi kalau rusak,,dahh kakak mau pulang,,assalamualaikum.." sahut Robi sambil menstater motor kesayangannya.

"Huftt...,,waalaikumsalam..,,jangan lupa nanti jemput Naya lagi." jawab Naya.

"Oke.." megacungkan jempolnya lalu berlalu dari hadapan Naya.

Sesampainya dikelas yang didapati Naya adalah suara Sintia yang begitu heboh. Karena Naya orangnya kepo akhirnya ia nimbrung juga bersama Sintia dan kawan kawan lainnya.

"Guyyysss gue ada beritaa hot nya pakek bangetttt!!!" seru Sintia begitu heboh.

" apaan Sin apaan gue kepo nih" ucap Nila.

"Aaa gue juga Kepo cepatan cerita kenapa lo heboh banget" sahut Rahma yang ikut ikutan nimbrung.

"Jadiii---" lagi lagi ucapan Sintia harus terpotong dan teman temannya juga harus menanggung kepo karena teriakan Naya.

"Tunggu!! Naya juga kepooo,,,Naya mau ikut!!" teriak Naya tak kalah dan tergesa menuju Sintia dan kawan kawan.

"Ihh Naya kalau mau ikutan nimbrung sini...,,jangan teriak depan pintu. cepetan kita udah kepo nih biar Sintia cepet cerita..." ujar Nila sedikit dongkol akibat teriakan Naya tadi.

"Hehehe..,ya maaf Naya kan nggak mau ketinggalan berita. Ya udah ayo Sin lanjutin ceritanya." ucap Naya ketika telah mendekat pada Sintia.

" ohh oke oke...,jadi..."
1 detik, 2 detik, 3 detik sampai detik ke lima Sintia masih diam ia ingin sedikit mengerjai teman temannya.

"Ishhh Kok Sintia yang jadi diam ayo buruan cerita keburu bel masuk" ujar Rahma tidak sabaran.

"Hhhhb oke oke,,,gue lanjutin nih,,jadi sebenarnya Pak Rio itu anaknya Bu Mel." ucap Sintia santai.

1 detik
2 detik
3 detik

"WHATTT!!" terpekik mereka semua secara serentak tanpa diberi apa apa.

" biasa aja kali guys kalau mau kaget gak usah paduan suara." sungut Sintia kesal karena telinganya berdenging akibat teriakan yang timbul dari teman temannya.

"Jadi Pak Rio itu anaknya bu Mel,,pantes aja kemarin aku liat bu Mel sama Pak Rio semobil. Aku kira mereka ada something,,hhhhh" krik krik krik,,tak ada respon dari teman teman Naya melainkan wajah wajah heran akibat perkataan Naya yang sama sekali tidak lucu tapi malah ada tawa diakhir perkataannya kan Aneh.

"Maksud lo apa Nay?" tanya Sintia heran.

"Ya kemarin itu aku liat Bu Mel sama pak Rio lagi bareng,,trus kan aku mikirnya mereka ada hubungan." jelas Naya santai.

"Ya kali Nay,,lagian kalau bukan hubungan ibu dan Anak gue yakin pak Rio gak akan mau sama bu Mel,,, bu Mel kan udah berumur" ucap Nila sambil terkikik.

"Ehh tapi tunggu berarti gue harus deketin bu Mel dulu donggg biar pak Rio tertarik ama gue gitu." ucap Sintia sambil menaik turunkan alisnya.

"Nahh bener tuh Sin emang kita harus deketin dulu bu Mel nya biar dapet perhatian gitu dari pak Rio..hhh" ucap Naya pada Sintia

"Yah lo bener Nay siapa tau bu Mel tertarik sama kita terus jodohin anaknya sama kita..hhhhh" tambah Nila sambil terkekeh.

"Kriiiiiiiiiiinnnnggggg....!!!" bel masuk berbunyi semua kembali ke tempat duduk masing masing menunggu kehadiran guru mata pelajaran yang pertama.

Yah begitulah cara Naya dan teman temanny bercanda,,tanpa jaim dan tanpa pandang bulu siapa yang mereka ajak bercanda. Meskipun Naya punya sahabat dekat yaitu Kesi tapi jika sudah bercanda Naya akan bercanda dengan kawan satu kelasnya. Sikap Naya yang ceplas ceplos ketika bercanda sering membuat teman temannya tertawa. Apa lagi ketika Naya  bercerita dan kaca mata yang sering turun ketika ia berbicara dan harus menaikannya membuat teman temanya tertawa karena menurut mereka ekspresi Naya ketika itu sangatlah lucu.

Naya memang berhijab,,tapi dia juga masih seperti remaja pada umumnya,,ia belum bisa sepenuhnya meninggalkan kebiasaan jahiliyyahnya. Ya menurutnya perubahan harus perlahan dan istiqomah bukan spontan namun tak bertahan lama





Masih ada lanjutannya lo ya .
Selamat membaca...
Dan semoga terhibur
Jgn lupa vote nya temen temen
Biar author dadakan ini semangat buat nulisnya..hihihi😄😄

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDWhere stories live. Discover now