bab 66

1K 91 20
                                    

Happy reading gaesssss....
Jan lupa follow dan komen....pokoknya kalau votenya hari ini..khusus hari ini lebih dari 100,,aku bakalan up double..hihihi...

Yok yokk jangan lupa tinggalin jejak kalian


Naya tertidur setelah mengungkapkan semua uneg uneg nya, bahkan ketika sudah sampai di kontrakan Rio gadis itu masih belum bangun juga. Perlahan Rio membangunkan gadis itu, kasian sebenarnya jika di bangun kan tapi mau bagaimana lagi mau digendong juga bukan mahram.

"Nay...bangun yukk...udah sampek.."

"Eenghhh..."

"Bangun yukk..pindah ke dalam.." ucap Rio dengan sedikit mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Naya.

Naya mengerjapkan matanya pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.
"Astagfirullah!!!!!!! Bapakk!!! Bapak mau apain saya??!!" teriak Naya tepat di depan wajah Rio sembari menyilangkan kedua tangannya didada,,Rio yang kaget reflek menjauhkan tubuhnya dari Naya..

"Gak usah seudzon,,yukk turun,,saya tau kamu capek.." ucap Rio kemudian keluar dari mobilnya tanpa menunggu jawaban dari gadis itu.

Naya pun menurut dan keluar dari mobil sedetik kemudian ia sadar bahwa ini bukan kosnya. Whaatt?!! Rio membawa dirinya kemana?! Ini rumah siapa? Ini bukan kosnya.

"Pakkk?"

"Apa?"

"Ini bukan kosan saya..saya mau pulang.."

"Jam segini? Yakin masih ada yang mau buka gerbang kos?" tanya Rio seolah meremehkan ucapan Naya..

Mendengar ucapan Rio yang mengejek dirinya spontan Naha melihat jam tangan nya,

"setengah satu malam..benar mana ada yang mau bangun jam segini...truss aku harus tidur dimanaa??" batin Naya berucap.

Rio yang seolah mengerti apa yang ada dipikiran gadis itu langsung menyela

"Gak usah berpikir yang aneh aneh..saya nggak apa apain kamu..saya janji..saya tau kamu capek makanya cepet masuk biar bisa istirahat.." jelas Rio masih berusaha meyakinkan Naya

Naya diam sebentar menimang nimang lagi ucapan Rio, akhirnya Naya mengikuti Rio masuk ke dalam rumah laki laki itu,,

"Assalamualaikum..." Rio masuk ke dalam rumah diikuti Naya yang berjalan di belakangnya, Naya mengamati keadaan rumah Rio, cukup bersih untuk seoranv pria yang tingal sendirian, ruang tamu yabg tediri dari sofa dan meja, beberapa hiasan dinding dan satu pigora besar berbentuk persegi panjang berisi tulisan ayat kursi,

Kruukkk...kruukkk..

Suara perut seseorang memecahkan keheningan diantara keduanya,,Naya malu bukan main bisa bisanya perutnya berbunyi sekeras itu apalagi Rio sekarang menghadap ke arahnya..

"Kamu lapar? Belum makan?"

"Mana sempat keburu ditarik dari belakang disuruh pulang.." Naya mengedikkan bahunya bodo amat jujur saat ini Naya berusaha menutupi rasa malunya.

"Sebentar.." Rio berlalu begitu saja masuk ke dalam kamar.

Naya memilih untuk duduk dikursi tamu dan netranya kembali mengamati keadaan rumah Rio yang cukup senyap, selang limabelas menit berlalu Rio kembali dengan stelan rumahannya, kaos hitam polos pas body dan training panjang hitam melekat dengan sempurna di tubuh Rio.

Alhamdulillah Jodoh (PROSES REVISI) ENDWhere stories live. Discover now