Adrielle Leora - Gairah

87 14 5
                                    

[ Leora]
Gairah

[ Leora]Gairah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Ruangan ini begitu sunyi, hanya suara jarum jam yang bergerak setiap detiknya, berirama dengan detakan jantung Leora saat ini. Memompa darah mengalir ke seluruh raganya. Langkah kakinya ia ambil dengan hati-hati, mengendap-endap layaknya pencuri ulung yang hendak merompak. Saat ini dirinya tengah berada di kamar Pete, ia tengah menyiapkan satu jebakan yang mungkin dapat membunuhnya, atau mungkin saja tidak.

Jangan tanya mengapa dan bagaimana gadis ini dapat masuk serta dengan leluasa menyetel jebakan disini, sedangkan Pete sendiri tengah tertidur di ruangan yang sama. Keahliannya dalam menyusul dan menyelinap telah ia dapatkan sejak masih berada di panti. Dulu, saat tengah malam tiba, ia kerap diam-diam menuju perpustakaan hanya untuk memuaskan hobinya membaca buku. Dan tentu saja ia selalu berhasil karena badanya yang relatif kecil dapat dengan mudah mengendap-endap.

Leora mengambil nafas dalam, ia membenarkan topeng yang masih ia kenakan supaya tak terjatuh atau terbuka  dan kembali menguatkan tekadnya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau ia mungkin dapat menghadapi Mr. Black. Perlahan Leora berjalan mendekati Pete. Kakinya yang telanjang tanpa alas membuat setiap langkahnya sunyi tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Gaun merah panjangnya terseret pelan, bagai tirai merah besar yang menyapu lantai.

Pete merasakan suatu perasaan aneh, ada sesuatu yang janggal, dia merasa seperti sedang diawasi. Pria itu perlahan membuka matanya dan betapa terkejutnya ia menemukan seorang wanita bergaun merah tengah menatapnya dari jarak yang dekat.

"Wanita ini lagi, apa yang sebenarnya ia inginkan?" batin Pete sembari mengerjapkan matanya pelan.

"Kau sudah bangun rupanya, Mr. Black," ujar Leora pelan.

Pete mulai mendudukan dirinya dari posisi ia tertidur barusan. Leora perlahan kembali mencoba mendekatinya, Pete mengambil sikap siaga untuk apa yang akan Leora dapat lakukan nanti. Sungguh ia bingung sekaligus curiga dengan siapa sosok wanita misterius yang berada di hadapannya ini? Perempuan aneh yang seakan-akan terobsesi dengannya.

"Tenanglah, aku tak membawa senjata di tubuhku. Lihat?" Leora membuka kedua tangannya untuk meyakinkan Pete, kemudian ia juga membuka belahan gaunnya pelan. Terpampanglah paha mulus indahnya yang tak lagi terselip belati disana.

"Kau pasti begitu merindukanku, sampai-sampai rela masuk ke kamarku sekarang," sindir Pete.

Ia mendegus pelan dan tersenyum, "Ah kau peka rupanya dengan apa yang aku rasakan, tentu saja aku merindukanmu."

"Apa luka di bahumu telah membaik?" tanya Pete dengan sebuah senyuman, atau lebih tepatnya ia mengejek Leora yang sempat tersayat menggunakan pisau yang gadis itu bawa sendiri.

Le Wiston The SeasWhere stories live. Discover now