Marian Elizabeth - Pelarian

186 33 32
                                    

[ Marian ]
Pelarian

[ Marian ]Pelarian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Mansion mewah itu nampak ramai hari ini. Seluruh penghuninya ribut riuh menyiapkan segala sesuatu untuk mempercantik suasana.

Calon menantu mereka akan tiba, wajar saja seisi rumah dibuat meriah. Pelayan yang berlarian kesana kemari membuat Marian kian kesal akan segalanya.

Begitu akan menginjak usia 17 tahun dua minggu lagi, Marian dikejutkan dengan sebuah perjodohan yang katanya sudah lama direncanakan. Pribadinya yang keras kepala begitu menolak semua ini, like father like daughter begitupula ayahnya yang kepala batu tak mau mengalah. Ia telah berjanji pada rekan bisnisnya untuk menikahkan putri semata wayangnya itu untuk memperoleh perluasan bisnis.

Sungguh kejam, tapi James El Lupin ialah orang yang takkan semudah itu menyerahkan putrinya. Ia menyetujui perjodohan ini dengan penuh perhitungan, Marian bisa hidup nyaman jika menikah dengan Dulce Radolph tanpa perlu ia khawatir. Marian sudah terbiasa dengan gaya hidup mewah yang membuat James rasanya tidak rela jika sang buah hati hidup seadanya.

Berbeda dengan pemikiran James, putrinya Marian justru ingin hidup seadanya. Ia sudah bosan dengan semua yang ayahnya sodorkan. Sesekali ia ingin merasakan bagaimana itu hidup melarat.

Selama ini ia tidak pernah berkesempatan melakukan perlawanan kepada ayahnya karena sang bodyguard menjaganya sepanjang waktu. Alyasa Angkasa, seorang pria asia yang telah menemaninya sedari kecil. Jika rata-rata remaja memilih untuk menghabiskan masa mudanya dengan bersenang-senang, Alyasa justru menghabiskannya dengan mengabdi pada keluarga Lupin. Di usia dini ia sudah mengawal nona muda yakni Marian hingga kini keduanya beranjak dewasa. Alyasa yang berusia 27 tahun dan Marian yang sekarang menuju 17 tahun. Tak terasa keduanya sudah sepuluh tahun bersama.

Terkadang Marian bosan di rumah dan pergi keluyuran, maka Alyasa lah yang akan membawanya pulang. Namun ada kalanya Alyasa tak bisa menahan nona muda yang suka berkelana itu hingga ia harus mengajak Marian saat pulang kampung dan keduanya akan berkeliling menikmati keindahan ranah yang tak terjangkau buasnya konstruksi.

Marian tidak pernah memiliki kekasih, hanya Alyasa yang ada di sekitarnya. Itupun karena James menyuruhnya, maka Marian tidak akan bisa memiliki kekasih selama Alyasa menjaganya. Marian sudah berulang-kali mencoba untuk lari dari Alyasa, namun ia gagal karena pria itu tak kalah cerdik darinya.

Seperti saat ini, Marian benar-benar benci bagaimana Alyasa berdiri di depan pintu kamarnya. Gadis itu baru saja bangun pagi dan hendak sarapan menuju ke lantai bawah, justru wajah menyebalkan bodyguardnya itu yang pertama kali ia temui.

“Anda mau sarapan, Nona? Mari saya tuntun.” Marian bergidik ngeri mendengar kalimat Alyasa.

“Aku sudah dewasa, tidak perlu dituntun.” Gadis itu berjalan melewati Alyasa dengan wajah kesal, namun ia tambah kesal saat melihat betapa sibuknya para pelayan di bawah tangga. Alyasa hanya terkekeh kecil melihat air muka Marian yang nampak keruh.

Le Wiston The SeasWhere stories live. Discover now