Elorraine Zigfrids - Senyuman Iblis

1.7K 107 31
                                    

...
SEBELUM BACA, SILAHKAN KLIK VIDEO DI ATAS SEBAGAI BACKSOUNDNYA. SUDAH? AYO SCROLL!
...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[ Elorra ]
Senyuman Iblis

[ Elorra ] Senyuman Iblis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Suara alunan biola terdengar begitu merdu di kala perjamuan makan siang yang megah. Sekejap membuat para tamu terpana, menyaksikan pertunjukkan klasik yang dibawa dengan penuh penghayatan. Seorang wanita anggun berbalut gaun hitam dengan jelitanya yang tak terkira berusaha menunjukkan kepiwaiannya dalam memainkan alat musik gesek tersebut. Karyanya begitu diagungkan sebagai mahakarya yang mampu menyihir hati penontonnya dalam sekali pertunjukkan.

Rambut hitam yang disanggul rapi itu mengalahkan pekatnya langit malam. Senyumannya teduh namun dipenuhi teka-teki. Jemari tangannya lentik, menggambarkan keanggunan seorang wanita berkelas. Semua mata tertuju kepadanya hingga pertunjukkan berakhir dengan sempurna. Tepukan tangan dan sorak penonton menandakan kehebatannya tidak mampu ditandingi.

"Spektakuler! Bravo!" Seorang pria paruh baya dengan perawakan tegasnya memberi tepukan tangan seraya berdiri dari kursi perjamuan kemudian diikuti tamu seisi gedung.

Masih dengan senyuman teduhnya, sang pemain biola memberi hormat seraya mencondongkan sedikit tubuhnya ke depan sebagai bagian penutup dari pertunjukan.

"Terima kasih atas sambutannya. Saya harap, para hadirin sekalian menikmati pelayanan yang kami berikan selama perjalanan berlangsung." Suara lemah gemulai itu berhasil keluar dari bibir merah muda alaminya, sontak membuat para tamu terpana akan kecantikan si pembicara yang tiada bandingnya. "Selamat datang di kapal pesiar kami, Le Wiston the Seas! Saya Elorra, putri sulung dari Tuan Zigfrids yang terhormat ... siap memandu saudara sekalian untuk menjelajahi ganasnya lautan samudra!"

***

Bunyi dentingan cangkir keramik menyatu dengan desiran angin di balkon kabin kelas satu yang cukup mewah. Dua pelayan berseragam, menata cangkir beserta tea pot-nya pada meja bertaplak putih. Tak lupa tata krama, mereka menjamu Elorra beserta kedua tamunya yang sedang menghabiskan waktu untuk berbincang kecil sekaligus menikmati suasana lautan samudera di siang bolong.

Jangan heran membayangkan minum teh hangat di cuaca panas. Pasalnya, kabin pribadi ini dilengkapi fasilitas canggih. Seperti kanopi otomatis, tempat tidur berdesain masa depan, jacuzzi, taman kecil dan bahkan kolam renang pribadi. Alhasil membuat suasana kabin terasa sejuk.

Salah satu pelayan menuangkan teh mawar murni ke setiap cangkir tamu junjungannya dengan anggun. Elorra, sang pemilik kabin mewah memberikan senyuman teduhnya, mewakili tanda terima kasih kepada pelayan setelah cangkirnya terisi penuh. Aroma mawar menguar lembut, menggelitik hidung setiap manusia didekatnya. Elorra meminumnya dengan anggun, menikmati sensasi manis pada indera pengecapnya.

Le Wiston The SeasWhere stories live. Discover now