Elorraine Zigfrids - Sekelebat Bayangan Pekat

175 27 16
                                    

[ Elorra ]
Sekelebat Bayangan Pekat

[ Elorra ]Sekelebat Bayangan Pekat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Angin laut menyambut diiringi temaramnya sang purnama, mengantarkan kesunyian dibalik deburan ombak pasang. Menghempas sejenak malam tanpa bintang, kegelapan kecil menghinggapi pesiar Le Wiston The Seas. Sesaat setelah perayaan Masquerede Party para tamu kembali ke kediaman masing-masing. Mengistirahatkan raga yang letih, para orang tua terjaga membacakan dongeng sebelum tidur untuk anak-anak mereka. Ada juga penumpang yang masih dengan setia meminum secangkir coklat panas di depan perapian.

Namun dibalik semua itu, seorang pria  berjubah hitam menerobos masuk ke salah satu kabin VIP. Memanjat hingga melewati balkon, ia berhasil mendapatkan akses cepat ke kawasan elit pesiar. Iris berwarna madunya terbungkus indah di balik topeng putih berukiran abstrak. Jubah panjangnya tertiup oleh angin malam sesaat setelah menginjakkan kaki pada pagar pembatas.

Semerbak mawar menyambut tatkala menapakkan kaki pertamanya pada kabin mewah tersebut. Merangsang indera penciuman dibalik suara gemericik air, ia menepisnya demi melaksanakan misi penting.

Kaki-kaki kokohnya melangkah dengan penuh perhitungan, melewati beberapa jebakkan pintar yang sengaja dipasang oleh sang pemilik kabin. Melepaskan sejenak alasan dibalik aksinya, pria itu cukup gesit melompat hingga tiba di sebuah meja berlapis kaca.

Senyuman penuh kemenangan tercetak jelas pada wajahnya yang tampan. Diliriklah sekilas suasana sekitar kabin, ruang hunian berdesain futuristik yang cukup epik dengan rak-rak buku ensiklopedia hingga astronomi sebagai furniture utama. Bisa disimpulkan bahwa sang wanita yang menjadi targetnya ini sangat haus akan ilmu pengetahuan.

Seringaian penuh pesona kembali mengembang, menghiasi wajah rupawan dari balik topeng putih berukiran abstrak. Menghirup sejenak sebuket bunga mawar yang telah dipersiapkan, pria itu meletakkannya pada meja berlapis kaca. "Putri keluarga Zigfrids ternyata cukup licik juga ya? Sayang sekali—"

Sesaat setelah mawar itu menyentuh meja, jala ikan pun terlempar dari atas plafon. Mengunci habis tubuh sang jubah hitam, perangkap tak terduga ternyata berhasil mengenainya.

"Sial."

Suara itu nyaris berbisik, terbawa oleh angin malam hingga menembus telinga Elorra. Sang pemilik kabin lantas membuka pelan mata indahnya, menerawang dari balik genangan air. Menepis sejenak ritual mandinya, Elorra mengangkat kepala dari dalam Jacuzzi. Tubuh elok itu dipenuhi oleh rimbunan kelopak mawar dengan semerbak harum, beberapa diantaranya tergelincir sesaat setelah menyentuh kulit mulusnya. Kedua tangan lentik Elorra menggapai sisi kolam, lalu menyandarkan dagu tepat di atasnya. Senyuman menawan merekah menghiasi wajah yang jelita. "Penyusup lagi, hmm?"

Gumaman itu mengalun lembut menyatu dengan pancuran air yang menyala. Sesekali gerak tubuh Elorra menciptakan cipratan kecil pada Jacuzzi pribadinya. Sembari menyentuh sejenak bibir ranumnya, sekilas kejadian Masquerede Party kembali hadir membentuk kepingan memori. Yang dimana ciuman pertama Elorra direnggut paksa oleh seseorang.

Le Wiston The SeasWhere stories live. Discover now